Sudah dibahas oleh Bappenas dan Kementerian Pertahanan Ilustrasi kapal MV Swift Rescue [RSN] ★
Diskursus terkait alutsista mengemuka setelah peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan Bali. Salah satu yang disorot adalah submarine rescue ship atau kapal penyelamatan untuk kapal selam.
Asrena KSAL Laksamana Muda TNI Muhammad Ali angkat bicara mengenai hal tersebut. Menurut Ali, masalah kapal rescue ini sudah dibahas oleh Bappenas dan Kementerian Pertahanan (Kemhan).
"Masalah kapal rescue, ini berhubungan dengan jabatan saya sebagai Asrena. Kapal rescue kita akan sudah diprogramkan dengan Bappenas dengan Kemhan," ujar Ali di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/4/2021).
Ali menyebut kapal rescue sudah masuk rencana strategis TNI AL. Bakal ada satu kapal rescue yang dibeli.
"Sudah diprogramkan dalam renstra ini satu kapal rescue," kata Ali.
Seperti diketahui, TNI AL saat ini masih melakukan proses evakuasi terhadap kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam beserta 53 awaknya di perairan Bali. KRI Nanggala-402 ditemukan oleh kapal Singapura MV Swift Rescue.
MV Swift Rescue sendiri merupakan kapal jenis Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV) yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Singapura. Pembuatnya ST Marine, perusahaan subsidiary dari Singapore Technologies Engineering (ST Engineering) dengan biaya sekitar USD 400 juta.
Peluncuran perdana MV Swift Rescue adalah pada 2008 dan merupakan kapal pertama milik AL di Asia Tenggara yang punya kapabilitas menyelamatkan awak kapal selam. Kapal ini memiliki panjang 85 meter, lebar 18,3 meter, dan kedalaman dek utama 7,5 meter. Ia dapat menampung sampai 27 awak.
Untuk misi penyelamatan, MW Swift Rescue dilengkapi Submarine Rescue Vehicle DSAR 6, Integrated Navigation & Tracking System, perangkat kendaraan bawah laut Remotely Operated Vehicle (ROV), dan lain sebagainya.
DSAR 6 SRV (Submarine Rescue Vehicle) merupakan kapal selam yang dapat mengevakuasi kru dari kapal selam yang tenggelam, dioperasikan dua nakhoda dan dapat menampung 17 tim penyelamat. Dia akan diluncurkan dan diambil kembali ke kapal MV Swift Rescue oleh sistem bernama Launch and Recovery System (LARS). (knv/knv)
Diskursus terkait alutsista mengemuka setelah peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan Bali. Salah satu yang disorot adalah submarine rescue ship atau kapal penyelamatan untuk kapal selam.
Asrena KSAL Laksamana Muda TNI Muhammad Ali angkat bicara mengenai hal tersebut. Menurut Ali, masalah kapal rescue ini sudah dibahas oleh Bappenas dan Kementerian Pertahanan (Kemhan).
"Masalah kapal rescue, ini berhubungan dengan jabatan saya sebagai Asrena. Kapal rescue kita akan sudah diprogramkan dengan Bappenas dengan Kemhan," ujar Ali di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/4/2021).
Ali menyebut kapal rescue sudah masuk rencana strategis TNI AL. Bakal ada satu kapal rescue yang dibeli.
"Sudah diprogramkan dalam renstra ini satu kapal rescue," kata Ali.
Seperti diketahui, TNI AL saat ini masih melakukan proses evakuasi terhadap kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam beserta 53 awaknya di perairan Bali. KRI Nanggala-402 ditemukan oleh kapal Singapura MV Swift Rescue.
MV Swift Rescue sendiri merupakan kapal jenis Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV) yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Singapura. Pembuatnya ST Marine, perusahaan subsidiary dari Singapore Technologies Engineering (ST Engineering) dengan biaya sekitar USD 400 juta.
Peluncuran perdana MV Swift Rescue adalah pada 2008 dan merupakan kapal pertama milik AL di Asia Tenggara yang punya kapabilitas menyelamatkan awak kapal selam. Kapal ini memiliki panjang 85 meter, lebar 18,3 meter, dan kedalaman dek utama 7,5 meter. Ia dapat menampung sampai 27 awak.
Untuk misi penyelamatan, MW Swift Rescue dilengkapi Submarine Rescue Vehicle DSAR 6, Integrated Navigation & Tracking System, perangkat kendaraan bawah laut Remotely Operated Vehicle (ROV), dan lain sebagainya.
DSAR 6 SRV (Submarine Rescue Vehicle) merupakan kapal selam yang dapat mengevakuasi kru dari kapal selam yang tenggelam, dioperasikan dua nakhoda dan dapat menampung 17 tim penyelamat. Dia akan diluncurkan dan diambil kembali ke kapal MV Swift Rescue oleh sistem bernama Launch and Recovery System (LARS). (knv/knv)
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.