Sabtu, 01 Mei 2021

Indonesia Kirim Insinyur ke Korsel

Untuk Kembangkan Jet Tempur https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAM3XLCHRibK0ri1GKHsdPv55lhThoJ6O3uUwNhyomV-vVRegkaVnIPN4pjSiqqWlWKgYFMwdQLYifH9MxHxe03rg6szuGjfCiHQUNBJ0w4KxXm78han5es0Bjt2zmKl2eGhgt9dTqShgk/w320-h180/KF-21_Boramae_%2528%25EB%25B3%25B4%25EB%259D%25BC%25EB%25A7%25A4_Hawk_Elang%2529_KAI%2529_8564_n.jpgPeluncuran protipe jet tempur Korea Indonesia KF-21 Boramae (KAI)

Pemerintah Indonesia bakal mengirim kembali para insinyur ke Korea Selatan untuk terlibat dalam proyek kerja sama pengembangan jet tempur. Para insinyur ini sempat pulang ke Indonesia karena pandemi Covid-19.

Insinyur Indonesia telah berpartisipasi dalam pengembangan jet tempur di Korea Selatan, tetapi mereka pulang pada Maret tahun lalu di tengah pandemi virus corona. Di sisi lain para insinyur Korea Selatan tetap melanjutkan pengembangan dan meluncurkan model pertama jet awal bulan ini.

"Indonesia menyambut baik proposal yang dibuat oleh Korea Selatan untuk meningkatkan kerja sama pertahanan kedua negara dan menyatakan harapan atas dukungan Korea Selatan untuk membantu Indonesia mengejar ketertinggalan teknologi dalam proyek pengembangan bersama KF-21/IF-X," kata Kementerian Pertahanan RI dikutip dari Yonhap, Sabtu, 1 Mei 2021.

Indonesia adalah mitra Korea Selatan dari proyek senilai US$ 7,9 miliar untuk mengembangkan pesawat tempur supersonik buatan sendiri yang pertama. Pemerintah Indonesia sejatinya telah berhenti melakukan pembayaran untuk 20 persen dari total biaya pengembangan yang telah dijanjikan untuk ditanggung.

Namun dalam kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Korea Selatan beberapa waktu lalu, Indonesia menegaskan kembali komitmennya terhadap proyek tersebut. Prabowo pun menghadiri upacara peluncuran model dari jet tempur itu.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sendiri menyetujui kelanjutan bisnis KF-21 / IF-X, dan Prabowo menyatakan kesediaannya untuk melakukan yang terbaik demi keberhasilan proyek tersebut.

Kerja sama Indonesia dan Korea Selatan ini diharapkan kembali ke jalurnya dalam beberapa bulan, kata para pejabat, dengan kedua belah pihak mendorong untuk mengadakan putaran negosiasi berikutnya tentang berbagi biaya pengembangan jet tempur di paruh pertama.

 ♖ Tempo 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...