Untuk Korps Marinir MUH-1 Marineon helicopter [KAI] ★
Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan pada 26 April 2021 telah mengumumkan untuk mengembangkan helikopter serang buatan dalam negeri untuk Korps Marinir (RoKMC).
Heli yang disebut Marine Attack Helicopter (MAH) Surion itu rencananya akan dibuat sebanyak 20-24 unit untuk RoKMC.
Dana sebesar KRW 1,6 triliun (1,44 miliar dolar AS) telah disiapkan oleh Komite Promosi Proyek Pertahanan.
Diharapkan, heli MAH akan dibuat mulai 2022 dengan pengiriman kepada RoKMC selesai pada 2031.
Heli serang untuk RoKMC dirancang dapat meningkatkan kemampuan serangan amfibi, khususnya saat Korps Marinir melaksanakan operasi di pulau-pulau barat laut dekat perbatasan dengan Korea Utara. Heli ini juga dirancang kompatibel untuk melaksanakan operasi bersama dengan heli MUH-1 Marineon buatan KAI yang telah digunakan oleh RoKMC sebelumnya.
Bandingkan dengan Heli Super Puma serie TNI dan adopsi persenjataannya [TNI AU]
Heli akan dioperasikan dari kapal serbu amfibi miliki Korps Marinir.
Mengacu pada pemberitaan Janes, program tender pengadaan heli serang baru untuk RoKMC telah dimulai pada Januari 2019.
Saat itu lima perusahaan turut berpartisipasi dalam tender yang digelar, yaitu Bell Textron yang mengajukan AH-1Z Viper, Boeing dengan AH-64E Apache Guardian, Turki dengan T-129 ATAK, Lockheed Martin-Sikorsky dengan S-70i, dan KAI dengan Helikopter Serang Laut (MAH) Surion.
KAI menjadi satu-satunya perusahaan Korea Selatan dalam proses tender tersebut.
Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan pada 26 April 2021 telah mengumumkan untuk mengembangkan helikopter serang buatan dalam negeri untuk Korps Marinir (RoKMC).
Heli yang disebut Marine Attack Helicopter (MAH) Surion itu rencananya akan dibuat sebanyak 20-24 unit untuk RoKMC.
Dana sebesar KRW 1,6 triliun (1,44 miliar dolar AS) telah disiapkan oleh Komite Promosi Proyek Pertahanan.
Diharapkan, heli MAH akan dibuat mulai 2022 dengan pengiriman kepada RoKMC selesai pada 2031.
Heli serang untuk RoKMC dirancang dapat meningkatkan kemampuan serangan amfibi, khususnya saat Korps Marinir melaksanakan operasi di pulau-pulau barat laut dekat perbatasan dengan Korea Utara. Heli ini juga dirancang kompatibel untuk melaksanakan operasi bersama dengan heli MUH-1 Marineon buatan KAI yang telah digunakan oleh RoKMC sebelumnya.
Bandingkan dengan Heli Super Puma serie TNI dan adopsi persenjataannya [TNI AU]
Heli akan dioperasikan dari kapal serbu amfibi miliki Korps Marinir.
Mengacu pada pemberitaan Janes, program tender pengadaan heli serang baru untuk RoKMC telah dimulai pada Januari 2019.
Saat itu lima perusahaan turut berpartisipasi dalam tender yang digelar, yaitu Bell Textron yang mengajukan AH-1Z Viper, Boeing dengan AH-64E Apache Guardian, Turki dengan T-129 ATAK, Lockheed Martin-Sikorsky dengan S-70i, dan KAI dengan Helikopter Serang Laut (MAH) Surion.
KAI menjadi satu-satunya perusahaan Korea Selatan dalam proses tender tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.