➶ Untuk Korps Marinir Rhan 122B buatan Konsorsium Roket Nasional dan Balitbang Kemhan
Roket R-Han 122B buatan dalam negeri yang telah menjalani serangkaian uji coba akan diproduksi massal. Roket buatan Indonesia ini diproyeksikan untuk memperkuat jajaran Korps Marinir.
Seperti diketahui, roket R-Han 122B, telah melewati beberapa kali uji coba sejak tahun 2014. Kini, roket untuk Korps Marinir ini sebentar lagi memasuki proses produksi massal. PT Pindad, perusahaan plat merah yang bergerak di bidang alutsista ini yang akan memproduksi massal roket tersebut. Pihak PT Pindad saat ini tengah mempersiapkan fasilitas produksi massal bagi R-Han 122B.
Roket R-Han 122B sendiri digarap oleh Konsorsium Roket Nasional dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan). Ada pun Konsorsium Roket Nasional terdiri dari LAPAN, PT Pindad, PT Dahana dan PT Dirgantara Indonesia, yang dikoordinasikan oleh Ristek BPPT atau Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Jika sudah diproduksi, roket ini akan jadi senjata utama pada alutsista Multiple Launch Rocket System (MLRS) RM70 Grad, RM70 Vampire dan Norinco Type 90B. Atau dalam kata lain, roket buatan dalam negeri ini diproyeksikan untuk memasok kebutuhan Artileri Medan Korps Marinir.
Di lihat dari spesifikasinya, R-Han 122B berbobot 64 kg, dimana 18 kg di dalamnya berupa hulu ledak. Bahan bakarnya menggunakan solid propelan. Setelah dilakukan serangkaian uji coba, R-Han 122B dapat melesat sampai kecepatan Mach 2.95. Dan dengan sudut peluncuran 50 derajat, roket ini dapat mencapai jarak tembak 30 km. Ada pun panjang roket mencapai 2.820 mm dan lebar diameter 122 mm.
Sebelumnya, Kepala Puslitbang Alpalhan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan), Brigjen Rosidin mengungkapkan jika kendaraan peluncur untuk roket R-HAN 122B juga telah menjalani serangkaian uji coba. Setelah diuji coba dan disempurnakan, dari sisi kecanggihan, kendaraan peluncur roket R-HAN 122B lebih unggul dibandingkan dengan produk serupa buatan luar negeri, seperti produk negara Cekoslovakia.
"Kendaran peluncur roket HAN 122B, adalah salah satu dari beberapa alutsista yang tengah dikembangkan Balitbang Kemhan," ujarnya.
Brigjen Rosidin menambahkan, roket R-HAN 122B itu sendiri memang direncanakan diproduksi untuk memperkuat kendaraan Satuan Artileri Medan Korps Marinir.
"Kendaraan peluncur roket R-HAN 122B menggunakan 40 laras dan daya luncurnya sejauh 30 kilometer," ujar Brigjen Rosidin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta.
Dengan kelebihan yang dimilikinya, lanjut Brigjen Rosidin, kendaraan peluncur roket R-HAN 122B lebih unggul dibandingkan kendaraan peluncur roket dari Cekoslovakia. Sebab, peluncur roket buatan Cekoslowakia hanya memiliki jarak luncur 18 kilometer.
Roket R-Han 122B buatan dalam negeri yang telah menjalani serangkaian uji coba akan diproduksi massal. Roket buatan Indonesia ini diproyeksikan untuk memperkuat jajaran Korps Marinir.
Seperti diketahui, roket R-Han 122B, telah melewati beberapa kali uji coba sejak tahun 2014. Kini, roket untuk Korps Marinir ini sebentar lagi memasuki proses produksi massal. PT Pindad, perusahaan plat merah yang bergerak di bidang alutsista ini yang akan memproduksi massal roket tersebut. Pihak PT Pindad saat ini tengah mempersiapkan fasilitas produksi massal bagi R-Han 122B.
Roket R-Han 122B sendiri digarap oleh Konsorsium Roket Nasional dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan). Ada pun Konsorsium Roket Nasional terdiri dari LAPAN, PT Pindad, PT Dahana dan PT Dirgantara Indonesia, yang dikoordinasikan oleh Ristek BPPT atau Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Jika sudah diproduksi, roket ini akan jadi senjata utama pada alutsista Multiple Launch Rocket System (MLRS) RM70 Grad, RM70 Vampire dan Norinco Type 90B. Atau dalam kata lain, roket buatan dalam negeri ini diproyeksikan untuk memasok kebutuhan Artileri Medan Korps Marinir.
Di lihat dari spesifikasinya, R-Han 122B berbobot 64 kg, dimana 18 kg di dalamnya berupa hulu ledak. Bahan bakarnya menggunakan solid propelan. Setelah dilakukan serangkaian uji coba, R-Han 122B dapat melesat sampai kecepatan Mach 2.95. Dan dengan sudut peluncuran 50 derajat, roket ini dapat mencapai jarak tembak 30 km. Ada pun panjang roket mencapai 2.820 mm dan lebar diameter 122 mm.
Sebelumnya, Kepala Puslitbang Alpalhan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan), Brigjen Rosidin mengungkapkan jika kendaraan peluncur untuk roket R-HAN 122B juga telah menjalani serangkaian uji coba. Setelah diuji coba dan disempurnakan, dari sisi kecanggihan, kendaraan peluncur roket R-HAN 122B lebih unggul dibandingkan dengan produk serupa buatan luar negeri, seperti produk negara Cekoslovakia.
"Kendaran peluncur roket HAN 122B, adalah salah satu dari beberapa alutsista yang tengah dikembangkan Balitbang Kemhan," ujarnya.
Brigjen Rosidin menambahkan, roket R-HAN 122B itu sendiri memang direncanakan diproduksi untuk memperkuat kendaraan Satuan Artileri Medan Korps Marinir.
"Kendaraan peluncur roket R-HAN 122B menggunakan 40 laras dan daya luncurnya sejauh 30 kilometer," ujar Brigjen Rosidin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta.
Dengan kelebihan yang dimilikinya, lanjut Brigjen Rosidin, kendaraan peluncur roket R-HAN 122B lebih unggul dibandingkan kendaraan peluncur roket dari Cekoslovakia. Sebab, peluncur roket buatan Cekoslowakia hanya memiliki jarak luncur 18 kilometer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.