Liputan Kompas TVCN235 Patmar Penerbal ☆
Pesawat CN235 produksi PT Dirgantara Indonesia telah diekspor ke berbagai negara, yang terbaru adalah diekspor ke Senegal.
CN235 ini merupakan join development program dulu kala dari CASA dengan Nurtanio saat itu, itu dimulai tahun 1979. Kini CN235 dikembangkan menjadi pesawat militer multipurpose dan Maritime Patrol Aircraft.
"Untuk CN235 ini kelebihannya dia multiplatform, jadi maksudnya multiplatform ini bisa digunakan untuk misi yang berbeda-beda," jelas M Ridlo Akbar selaku Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia pada Selasa, 13 April 2021.
Proses pembuatan dari pesawat CN235 ini dikerjakan oleh para anak bangsa di PT Dirgantara Indonesia, mulai dari komponen terkecil hingga perakitan pesawat.
Adapun sejumlah kecanggihan terbaru dari pesawat ini dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia seperti adanya search radar, forward looking infra red dan teknologi terbaru pada bagian cockpit. Pesawat ini pun bisa menampung kapasitas beban minimal 2,8 ton dan kapasitas beban maksimal 5,2 ton.
Experimental Pilot Test Kapten Esther Gayatri Saleh yang melakukan pengiriman pesawat CN235 dari Bandung ke Dakar, Senegal mengakui bahwa pesawat ini telah terbukti merupakan pesawat yang bisa diandalkan.
"Performance pesawat ini (proven! Very proven) terbukti sangat terbukti! Dan sudah terbukti diterima. Its proven!" ujar Kapten Esther saat dihubungi melalui sambungan zoom sepulangnya dari Senegal.
Pesawat CN235 produksi PT Dirgantara Indonesia telah diekspor ke berbagai negara, yang terbaru adalah diekspor ke Senegal.
CN235 ini merupakan join development program dulu kala dari CASA dengan Nurtanio saat itu, itu dimulai tahun 1979. Kini CN235 dikembangkan menjadi pesawat militer multipurpose dan Maritime Patrol Aircraft.
"Untuk CN235 ini kelebihannya dia multiplatform, jadi maksudnya multiplatform ini bisa digunakan untuk misi yang berbeda-beda," jelas M Ridlo Akbar selaku Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia pada Selasa, 13 April 2021.
Proses pembuatan dari pesawat CN235 ini dikerjakan oleh para anak bangsa di PT Dirgantara Indonesia, mulai dari komponen terkecil hingga perakitan pesawat.
Adapun sejumlah kecanggihan terbaru dari pesawat ini dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia seperti adanya search radar, forward looking infra red dan teknologi terbaru pada bagian cockpit. Pesawat ini pun bisa menampung kapasitas beban minimal 2,8 ton dan kapasitas beban maksimal 5,2 ton.
Experimental Pilot Test Kapten Esther Gayatri Saleh yang melakukan pengiriman pesawat CN235 dari Bandung ke Dakar, Senegal mengakui bahwa pesawat ini telah terbukti merupakan pesawat yang bisa diandalkan.
"Performance pesawat ini (proven! Very proven) terbukti sangat terbukti! Dan sudah terbukti diterima. Its proven!" ujar Kapten Esther saat dihubungi melalui sambungan zoom sepulangnya dari Senegal.
🎥 Youtube
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.