Dan Pertajam Kekuatan Pesawat Tanpa AwakKSAL Laksamana TNI Yudo Margono memperingati HUT ke-65 Penerbangan TNI AL sekaligus meresmikan Skuadron Udara 100 serta Skuadron Udara 700. [Foto/Dispenal] ☆
TNI Angkatan Laut (TNI AL) mempertajam kekuatan Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA) selain kekuatan pesawat fixed wing dan rotary wing.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 Penerbangan TNI AL dan peresmian Skuadron Udara 100 serta Skuadron Udara 700 di Apron D Shelter Heli Skuadron 400 Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Juanda, Surabaya, Senin (21/6/2021).
Menurut Yudo, perkembangan teknologi pertahanan era abad ke-21 terjadi secara cepat di antaranya quantum technology dan revolusi industri 4.0 yang menjadi faktor pendorong utama termasuk penggunaan wahana tanpa awak dan sistem otomasi serta intelijen buatan. “Untuk itu, penerbangan TNI AL harus bisa mengaplikasikan konsep network centric warfare dengan memanfaatkan keunggulan informasi guna meningkatkan daya tempur,” ujarnya.
Selain modernisasi alutsista, Yudo juga menekankan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan keselamatan para awak penerbang AL merupakan hal yang utama dalam setiap gelar operasi. “Kesiapan Alutsista penerbangan TNI AL harus disiapkan dengan benar yang didukung oleh manajemen operasional skuadron udara yang baik serta keunggulan SDM merupakan komponen penentu dari kemampuan Alutsista yang diawaki,” pungkas Laksamana Yudo.
PUTA SE-01 Skuadron 700 Puspenerbal Juanda (Dipta Wahyu/Jawa Pos)
Yudo menambahkan penerbangan TNI AL merupakan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang menjadi kepanjangan mata dan tangan dari Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yakni dengan memanfaatkan aspek kecepatan, manuver, serta efek pendadakan yang efektif di mandala operasi.
Upacara hari penerbangan TNI AL tahun ini diselenggarakan dalam rangka memperingati sejarah dan pengabdian penerbangan TNI AL selama 65 tahun, tepatnya pada 17 Juni 1956 lalu. Bertepatan dengan peringatan tersebut, diresmikan dua skuadron baru yakni Skuadron Udara 100 Anti Kapal Selam dan Skuadron Udara 700 Pesawat Terbang Tanpa Awak.
Setelah pelaksanaan upacara, Yudo, didampingi Ketua Umum Jalasenasrti Ny. Vero Yudo Margono, para pejabat utama Mabesal serta para pimpinan kotama TNI AL berkesempatan untuk meninjau secara langsung Alutsista pusat penerbangan TNI AL serta menyaksikan demonstrasi udara PUTA / UAV (Unmanned Aerial Vehicle) tipe SE 01 (Sea Eagel) dan QM 3388A (PC21). (cip)
TNI Angkatan Laut (TNI AL) mempertajam kekuatan Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA) selain kekuatan pesawat fixed wing dan rotary wing.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 Penerbangan TNI AL dan peresmian Skuadron Udara 100 serta Skuadron Udara 700 di Apron D Shelter Heli Skuadron 400 Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Juanda, Surabaya, Senin (21/6/2021).
Menurut Yudo, perkembangan teknologi pertahanan era abad ke-21 terjadi secara cepat di antaranya quantum technology dan revolusi industri 4.0 yang menjadi faktor pendorong utama termasuk penggunaan wahana tanpa awak dan sistem otomasi serta intelijen buatan. “Untuk itu, penerbangan TNI AL harus bisa mengaplikasikan konsep network centric warfare dengan memanfaatkan keunggulan informasi guna meningkatkan daya tempur,” ujarnya.
Selain modernisasi alutsista, Yudo juga menekankan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan keselamatan para awak penerbang AL merupakan hal yang utama dalam setiap gelar operasi. “Kesiapan Alutsista penerbangan TNI AL harus disiapkan dengan benar yang didukung oleh manajemen operasional skuadron udara yang baik serta keunggulan SDM merupakan komponen penentu dari kemampuan Alutsista yang diawaki,” pungkas Laksamana Yudo.
PUTA SE-01 Skuadron 700 Puspenerbal Juanda (Dipta Wahyu/Jawa Pos)
Yudo menambahkan penerbangan TNI AL merupakan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang menjadi kepanjangan mata dan tangan dari Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yakni dengan memanfaatkan aspek kecepatan, manuver, serta efek pendadakan yang efektif di mandala operasi.
Upacara hari penerbangan TNI AL tahun ini diselenggarakan dalam rangka memperingati sejarah dan pengabdian penerbangan TNI AL selama 65 tahun, tepatnya pada 17 Juni 1956 lalu. Bertepatan dengan peringatan tersebut, diresmikan dua skuadron baru yakni Skuadron Udara 100 Anti Kapal Selam dan Skuadron Udara 700 Pesawat Terbang Tanpa Awak.
Setelah pelaksanaan upacara, Yudo, didampingi Ketua Umum Jalasenasrti Ny. Vero Yudo Margono, para pejabat utama Mabesal serta para pimpinan kotama TNI AL berkesempatan untuk meninjau secara langsung Alutsista pusat penerbangan TNI AL serta menyaksikan demonstrasi udara PUTA / UAV (Unmanned Aerial Vehicle) tipe SE 01 (Sea Eagel) dan QM 3388A (PC21). (cip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.