Bahas Kapal Selam Nuklir Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya Aan Kurnia menerima kunjungan kehormatan Australia KSAL Australia Laksdya Michael Noonan di Mabes Bakamla, Menteng, Jakarta Pusat. Keduanya berdiskusi perihal keamanan maritim di kawasan, terkhusus peran Indonesia dan Australia.
Dalam pertemuan itu, Laksdya Aan bertanya perihal sasaran strategis dan implementasi dari Pakta Keamanan Australia, Inggris dan Amerika Serikat (AUKUS) dalam membangun kapal selam bertenaga nuklir.
Menanggapi pertanyaan Aan, Noonan menjelaskan bahwa kemitraan keamanan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat atau AUKUS bukanlah sebuah pakta pertahanan.
Menurutnya, AUKUS adalah wadah yang memungkinkan ketiga negara berbagi teknologi dan kemampuan dengan baik.
Dikatakannya, dalam lingkup strategis yang berubah cepat, maka partisipasi Australia dalam AUKUS akan memperkuat kemampuan pihaknya dalam bekerja sama dengan mitra regional untuk mendukung stabilitas dan keamanan regional.
Kesepakatan tersebut kata dia tidak mengubah komitmen Australia terhadap Indonesia untuk saling bekerja sama dalam menjaga keamanan laut kawasan.
"Kami berkomitmen untuk terus mendorong kawasan yang damai dan aman dengan ASEAN sebagai pusatnya. Walaupun kapal selam ini akan bertenaga nuklir, kapal selam ini tidak akan membawa sejata nuklir,” bener Noonan dalam keterangan tertulis Bakamla, dikutip Rabu (12/1/2022).
Menanggapi pernyataan iru, Aan menegaskan bahwa Bakamla siap bersama-sama menjaga stabilitas dan keamanan regional dengan Australia.
Saat ini kata Aan, Bakamla telah memiliki dasar hukum kerja sama dengan mitra kerja Australia, yakni Australian Border Force (ABF) tentang kerja sama keamanan laut.
Dalam lawatannya ke Indonesia, Noonan dan rombongan juga berkesempatan berkunjung ke KPIML Bakamla RI (Puskodal).
Kegiatan itu guna melihat sistem pemantauan Bakamla terhadap keamanan dan keselamatan laut di perairan Indonesia yang bekerja 24 jam selama 7 hari. (fmi)
Dalam pertemuan itu, Laksdya Aan bertanya perihal sasaran strategis dan implementasi dari Pakta Keamanan Australia, Inggris dan Amerika Serikat (AUKUS) dalam membangun kapal selam bertenaga nuklir.
Menanggapi pertanyaan Aan, Noonan menjelaskan bahwa kemitraan keamanan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat atau AUKUS bukanlah sebuah pakta pertahanan.
Menurutnya, AUKUS adalah wadah yang memungkinkan ketiga negara berbagi teknologi dan kemampuan dengan baik.
Dikatakannya, dalam lingkup strategis yang berubah cepat, maka partisipasi Australia dalam AUKUS akan memperkuat kemampuan pihaknya dalam bekerja sama dengan mitra regional untuk mendukung stabilitas dan keamanan regional.
Kesepakatan tersebut kata dia tidak mengubah komitmen Australia terhadap Indonesia untuk saling bekerja sama dalam menjaga keamanan laut kawasan.
"Kami berkomitmen untuk terus mendorong kawasan yang damai dan aman dengan ASEAN sebagai pusatnya. Walaupun kapal selam ini akan bertenaga nuklir, kapal selam ini tidak akan membawa sejata nuklir,” bener Noonan dalam keterangan tertulis Bakamla, dikutip Rabu (12/1/2022).
Menanggapi pernyataan iru, Aan menegaskan bahwa Bakamla siap bersama-sama menjaga stabilitas dan keamanan regional dengan Australia.
Saat ini kata Aan, Bakamla telah memiliki dasar hukum kerja sama dengan mitra kerja Australia, yakni Australian Border Force (ABF) tentang kerja sama keamanan laut.
Dalam lawatannya ke Indonesia, Noonan dan rombongan juga berkesempatan berkunjung ke KPIML Bakamla RI (Puskodal).
Kegiatan itu guna melihat sistem pemantauan Bakamla terhadap keamanan dan keselamatan laut di perairan Indonesia yang bekerja 24 jam selama 7 hari. (fmi)
★ Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.