Kemlu RI dikabarkan tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memulangkan ABK WNI yang disandera Houthi di Yaman.
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan Surya Hidayat Pratama, anak buah kapal (ABK) yang disandera pemberontak Houthi di Yaman dalam keadaan baik.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, mengklarifikasi ABK yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, itu bekerja di kapal berbendera Uni Emirat Arab (UEA), bukan Arab Saudi.
Judha menuturkan pihaknya mendapat informasi penyanderaan Surya pada 5 Januari. Dia disandera bersama 10 ABK lainnya yang berasal dari berbagai macam negara.
Surya disebut disandera milisi Houthi ketika berlayar di kapal kargo berbendera UEA.
Penyanderaan ini disebut terjadi saat Surya dan kapal kargonya tengah membawa peralatan medis untuk rumah sakit lapangan Saudi di Yaman.
Kapal Surya tiba-tiba diadang oleh milisi Houthi saat berada di Pulau Socotra, Yaman.
"Pak SHP ini berstatus sebagai chief officer di kapal tersebut. Kemudian pada tanggal 6 (Januari) kami melakukan komunikasi untuk mencari informasi status pak SHP ini. Dan kita mendapatkan informasi yang bersangkutan dalam kondisi aman dan mendapat perlakuan yang baik," ujar Judha dalam press briefing pada Kamis (13/1).
Judha memaparkan pada 7 Januari Kemlu menghubungi pihak keluarga Surya untuk menyampaikan kabar penyanderaan tersebut.
Pada 7 Januari, Surya dan keluarga sudah berkomunikasi.
"Yang bersangkutan menyampaikan kondisinya sehat, aman, dan juga mendapatkan perlakuan yang baik," tutur Judha.
Selain itu, Judha menuturkan Indonesia telah berkoordinasi dengan KBRI Abu Dhabi, UEA dan KBRI Muscat, Oman untuk menyelesaikan kasus ini, mengingat Indonesia tak lagi memiliki KBRI Yaman.
"Saat ini fokus utama kita adalah memastikan kondisi pak SHP. Kedua tentunya mengupayakan pemulangan secepatnya dari pak SHP," ujar Judha lagi.
Kemlu Negosiasi Pulangkan ABK WNI
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan tengah berupaya memulangkan seorang anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang disandera kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
ABK tersebut bernama Surya Hidayat Pratama warga Makssar, Sulaewsi Selatan. Ia disandera Houthi saat berlayar dengan kapal kargo milik Arab Saudi pada 7 Januari lalu.
"Benar terdapat 1 ABK WNI dg inisial SHP yang bekerja pada Kapal Rawabi berbendera Persatuan Emirat Arab (Uni Emirat Arab). Kemlu melalui Perwakilan RI yang berada di Abu Dhabi, Muscat dan Riyadh sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memulangkan segera SHP," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, melalui pernyataan pada Rabu (12/1).
Judha mengatakan Surya ditahan bersama 10 ABK lainnya yang berasal dari berbagai negara.
Penyanderaan dikabarkan terjadi ketika Surya dan kapal kargonya tengah membawa peralatan medis untuk rumah sakit lapangan Saudi di Yaman. Kapal Surya tiba-tiba diadang oleh milisi Houthi ketika berada di Pulau Socotra, Yaman.
Saat ini, Surya dan 10 ABK lainnya dikabarkan telah dipindahkan ke Porta Camp, Yaman.
Sementara itu, Judha mengatakan Surya telah berkomunikasi dengan pihak keluarga.
"Yang bersangkutan (Surya) menginformasikan dalam kondisi sehat dan mendapat perlakuan yang baik dari pihak Houthi," ucap Judha. (rds)
♖ CNN
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan Surya Hidayat Pratama, anak buah kapal (ABK) yang disandera pemberontak Houthi di Yaman dalam keadaan baik.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, mengklarifikasi ABK yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, itu bekerja di kapal berbendera Uni Emirat Arab (UEA), bukan Arab Saudi.
Judha menuturkan pihaknya mendapat informasi penyanderaan Surya pada 5 Januari. Dia disandera bersama 10 ABK lainnya yang berasal dari berbagai macam negara.
Surya disebut disandera milisi Houthi ketika berlayar di kapal kargo berbendera UEA.
Penyanderaan ini disebut terjadi saat Surya dan kapal kargonya tengah membawa peralatan medis untuk rumah sakit lapangan Saudi di Yaman.
Kapal Surya tiba-tiba diadang oleh milisi Houthi saat berada di Pulau Socotra, Yaman.
"Pak SHP ini berstatus sebagai chief officer di kapal tersebut. Kemudian pada tanggal 6 (Januari) kami melakukan komunikasi untuk mencari informasi status pak SHP ini. Dan kita mendapatkan informasi yang bersangkutan dalam kondisi aman dan mendapat perlakuan yang baik," ujar Judha dalam press briefing pada Kamis (13/1).
Judha memaparkan pada 7 Januari Kemlu menghubungi pihak keluarga Surya untuk menyampaikan kabar penyanderaan tersebut.
Pada 7 Januari, Surya dan keluarga sudah berkomunikasi.
"Yang bersangkutan menyampaikan kondisinya sehat, aman, dan juga mendapatkan perlakuan yang baik," tutur Judha.
Selain itu, Judha menuturkan Indonesia telah berkoordinasi dengan KBRI Abu Dhabi, UEA dan KBRI Muscat, Oman untuk menyelesaikan kasus ini, mengingat Indonesia tak lagi memiliki KBRI Yaman.
"Saat ini fokus utama kita adalah memastikan kondisi pak SHP. Kedua tentunya mengupayakan pemulangan secepatnya dari pak SHP," ujar Judha lagi.
Kemlu Negosiasi Pulangkan ABK WNI
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan tengah berupaya memulangkan seorang anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang disandera kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
ABK tersebut bernama Surya Hidayat Pratama warga Makssar, Sulaewsi Selatan. Ia disandera Houthi saat berlayar dengan kapal kargo milik Arab Saudi pada 7 Januari lalu.
"Benar terdapat 1 ABK WNI dg inisial SHP yang bekerja pada Kapal Rawabi berbendera Persatuan Emirat Arab (Uni Emirat Arab). Kemlu melalui Perwakilan RI yang berada di Abu Dhabi, Muscat dan Riyadh sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memulangkan segera SHP," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, melalui pernyataan pada Rabu (12/1).
Judha mengatakan Surya ditahan bersama 10 ABK lainnya yang berasal dari berbagai negara.
Penyanderaan dikabarkan terjadi ketika Surya dan kapal kargonya tengah membawa peralatan medis untuk rumah sakit lapangan Saudi di Yaman. Kapal Surya tiba-tiba diadang oleh milisi Houthi ketika berada di Pulau Socotra, Yaman.
Saat ini, Surya dan 10 ABK lainnya dikabarkan telah dipindahkan ke Porta Camp, Yaman.
Sementara itu, Judha mengatakan Surya telah berkomunikasi dengan pihak keluarga.
"Yang bersangkutan (Surya) menginformasikan dalam kondisi sehat dan mendapat perlakuan yang baik dari pihak Houthi," ucap Judha. (rds)
♖ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.