Pesawat yang diciptakan untuk meraih sukses dalam produksi maupun pertempuran. Pesawat tempur generasi keempat ini telah di produksi lebih 4.500 unit dan menyebar di lebih 20 negara, termasuk Indonesia.
F16B Falcon TNI AU (Foto edy permono) |
Kelincahan pesawat F-16 Falcon ini lahir berdasarkan dari penemuan manuver 40 detik F-105 Thunderchief dalam perang Vietnam yang berhasil mengalahkan sejumlah pesawat MiG 17 lawan, April 1965.
Proyek pembelian F-16 TNI AU dinamakan Proyek Bima Sena. Indonesia membel1 12 unit F-16 A/B dari Block 15 OCU standar, dengan harga US$ 32 juta per unit.
F-16 tim aerobatik Elang Biru |
Di Indonesia tahun 1990-an, F-16 pernah di daulat menjadi tim aerobatik Elang Biru, lalu Juli 2003, pesawat ini mencatat sejarah karena berhasil mengintersep dan menyuruh pulang empat F/A-18 Hornet AS yang bermanuver di atas Bawean. Tercatat 2 unit pesawat ini mengalami kecelakaan, sehingga total hanya 10 unit yang dimiliki TNI AU saat ini.
Kronologi pembelian :
Tahap pertama pesawat datang pada tanggal 12 Desember 1989, menyusul tanggal 7 Januari 1990, 7 Mei 1990 dan terakhir 22 Desember 1990. Empat penerbang dikirim ke Luke AFB untuk menjalani program pelatihan terbang, yaitu : Letkol Pnb Wartoyo, Mayor Pnb Basri Sidehabi, Mayor Pnb Rodi Suprasodjo, dan Mayor Pnb Eris Heryanto. Mereka belajar selama enam bulan.
F-16 A/B TNI AU ini dilengkapi radar AN/APG-66, menggunakan Inertial Navigation System (INS) dan Radar Warning Receiver (RWR). Berikut rudal udara ke udara AIM-9 P-4 Sidewinder, dan rudal udara ke darat AGM-65D Maverick,
Tahun 1999, Indonesia sebenarnya berencana menambah lagi F-16 dari Pakistan, karena Pakistan saat itu ada masalah keuangan, lalu ke sembilan pesawat F-16 untuk Pakistan ditawarkan ke Indonesia. Sayang rencana pembelian pesawat ini tiba-tiba dibatalkan AS. lalu TNI AU mendapat kesulitan suku cadang karena di embargo AS.
TNI AU membuktikan kehandalan F-16 A/B, ketika mencegat aksi F/A-18 Hornet AL AS di atas Bawean, walau kalah jauh, keberanian kru Skadron Udara 3 kala itu patut di uji.
Tercatat kedepan TNI AU akan membeli 24 unit pesawat F-16 C/D Block 25 bekas reserve AS, yang kemudian di upgrade semuanya menjadi Block 52 menjadi tipe F-16 CJ/DJ yang di rencanakan akan datang tahun 2014 berserta 6 unit tambahan yang akan digunakan sebagai suku cadang. Pembelian ini sempat menjadi polemik karena pesawat bekas, tapi karena kebutuhan akan armada pesawat udara yang masih jauh dari kata ideal dan menunggu pesawat penggantinya, berupa pesawat IFX yang bekerjasama dengan Korea Selatan. Semoga rencana pembuatan pesawat ini sukses dan bisa menjadi modal Indonesia memulai mandiri membuat pesawat tempur yang sekelas generasi 4,5 ke atas.
Berikut foto F-16 A/B TNI AU :
F-16 TNI AU melakukan pengawalan RI1 |
F-16 A TNI AU (Foto montormiber) |
F-16 B TNI AU (Foto montormiber) |
(semua foto dari Formil Kaskus)
Sumber :
◆ Commando, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.