Anggota NPA (philippinechronicle)
Gerilyawan komunis yang melancarkan salah satu pemberontakan terlama di Asia telah menyergap dan membunuh wali kota satu kota di Filipina selatan yang dilanda kekerasan, kata militer, Kamis.
Para gerilyawan dari Tentara Rakyat Baru (NPA) menembaki konvoi pemerintah di pulau Mindanao, Rabu, melukai Mario Okinlay, menurut juru bicara militer setempat.
Okinlay dibawa ke rumah sakit namun ia kemudian meninggal, sementara penyerang melarikan diri, kata Mayor Angkatan Darat, Christian Uy, kepada AFP melalui telepon.
"NPA melihat pendekatan pemerintah yang bagus Wali Kota Okinlay sebagai hambatan bagi tujuan mereka. Oleh karena itu, mereka melakukan kekejaman ini," kata Letnan Kolonel Romualdo Landingin, dalam satu pernyataan.
NPA adalah sayap bersenjata Partai Komunis Filipina, yang telah melakukan pemberontakan Maois dan telah menewaskan puluhan ribu orang sejak tahun 1969.
Presiden Benigno Aquino berharap untuk mencapai kesepakatan damai dengan pemberontak sebelum masa jabatan enam tahunnya berakhir pada 2016, namun perundingan perdamaian yang direncanakan telah terhambat oleh tuntutan pemberontak untuk pembebasan kawan-kawannya yang ditahan.
Bagian dari Mindanao juga terganggu oleh gerilyawan Muslim Al-Qaida.
Okinlay adalah wali kota Impasug-ong, satu kota pegunungan berpenduduk sekitar 45.000 orang yang terletak sekitar 800 kilometer (500 mil) selatan ibu kota Manila.
Dia dan pejabat lain baru datang dari kota di satu desa terpencil ketika mereka diserang, kata Landingin.
Tentara dan polisi juga dalam konvoi dan mereka membalas tembakan, memaksa pemberontak mundur, katanya menambahkan.
Para pejabat di Filipina sering menjadi sasaran oleh saingan politik atau pemberontak komunis.
Bulan lalu, orang-orang bersenjata menembak mati seorang wali kota dan dua orang lainnya dalam penyergapan siang pinggir jalan di kota pedesaan Urbiztondo, utara Manila.(Uu.H-AK)
Gerilyawan komunis yang melancarkan salah satu pemberontakan terlama di Asia telah menyergap dan membunuh wali kota satu kota di Filipina selatan yang dilanda kekerasan, kata militer, Kamis.
Para gerilyawan dari Tentara Rakyat Baru (NPA) menembaki konvoi pemerintah di pulau Mindanao, Rabu, melukai Mario Okinlay, menurut juru bicara militer setempat.
Okinlay dibawa ke rumah sakit namun ia kemudian meninggal, sementara penyerang melarikan diri, kata Mayor Angkatan Darat, Christian Uy, kepada AFP melalui telepon.
"NPA melihat pendekatan pemerintah yang bagus Wali Kota Okinlay sebagai hambatan bagi tujuan mereka. Oleh karena itu, mereka melakukan kekejaman ini," kata Letnan Kolonel Romualdo Landingin, dalam satu pernyataan.
NPA adalah sayap bersenjata Partai Komunis Filipina, yang telah melakukan pemberontakan Maois dan telah menewaskan puluhan ribu orang sejak tahun 1969.
Presiden Benigno Aquino berharap untuk mencapai kesepakatan damai dengan pemberontak sebelum masa jabatan enam tahunnya berakhir pada 2016, namun perundingan perdamaian yang direncanakan telah terhambat oleh tuntutan pemberontak untuk pembebasan kawan-kawannya yang ditahan.
Bagian dari Mindanao juga terganggu oleh gerilyawan Muslim Al-Qaida.
Okinlay adalah wali kota Impasug-ong, satu kota pegunungan berpenduduk sekitar 45.000 orang yang terletak sekitar 800 kilometer (500 mil) selatan ibu kota Manila.
Dia dan pejabat lain baru datang dari kota di satu desa terpencil ketika mereka diserang, kata Landingin.
Tentara dan polisi juga dalam konvoi dan mereka membalas tembakan, memaksa pemberontak mundur, katanya menambahkan.
Para pejabat di Filipina sering menjadi sasaran oleh saingan politik atau pemberontak komunis.
Bulan lalu, orang-orang bersenjata menembak mati seorang wali kota dan dua orang lainnya dalam penyergapan siang pinggir jalan di kota pedesaan Urbiztondo, utara Manila.(Uu.H-AK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.