Seiring dengan digelarnya Pilpres 2014, Indonesia akan memiliki presiden baru menggantikan Presiden SBY yang akan habis masa jabatannya pada Oktober mendatang. Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjanji akan terus mengawal proses suksesi kepemimpinan tersebut hingga selesai dan berjalan damai.
"Pak Presiden dan Pak Wapres, saya selaku Panglima TNI dan jajaran akan kawal dan amankan atas apa yang bapak hasilkan. Dan khususnya kami seluruh prajurit akan kawal dan amankan jalannya pemerintahan hingga akhirnya terjadi proses alih kekuasaan dengan soft landing," tegas Jenderal Moeldoko.
Hal itu diungkapkan dalam acara buka puasa bersama Presiden SBY dan Wapres Boediono di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim, Rabu (3/7/2014).
Moeldoko memuji Presiden SBY yang telah membangun kekuatan TNI sejak awal menjabat. Kini, kekuatan TNI mampu bersaing dengan negara-negara di kawasan dan dapat turut andil dalam upaya perdamaian di berbagai daerah utamanya pada konflik Laut Cina Selatan.
"Saya tidak bisa bayangkan, kalau perkembangan Laut Tiongkok Selatan seperti itu, tapi perkembangan alutsista kita masih seperti yang lalu. Kita masih andalkan alutsista AMX13 yang sudah sangat tertinggal, oleh karena itu berikan aplaus kepada Presiden," puji Moeldoko disambut tepuk tangan hadirin.
Moeldoko juga memuji SBY dimana selama kepemimpinannya selama 10 tahun mampu menciptakan kondisi dalam negeri yang kondusif. Moeldoko mencontohkan perkembangan Aceh, Palopo, dan lain-lain. Di luar negeri, Moeldoko merujuk kondisi seperti di Arab dan Ukrania dimana kondisi dalam negeri dua negara tersebut kini tengah memanas.
"Kita lihat perkembangan di Arab dan Ukraina, tapi Pak Presiden sudah mampu ciptakan stabilitas dalam negeri sangat baik untuk saat ini," tuturnya.
Di penutup sambutannya, Moeldoko juga mendoakan Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono agar tetap sehat di detik-detik jelang masa kepemimpinannya berakhir.
"Terakhir, Bapak Presiden dan Ibu Negara, semoga dalam keadaan sehat wal afiat. Karena sejatinya kehadiran Bapak meski sudah selesai jalankan tugas sebagai Presiden, tapi tetap dibutuhkan bangsa ini," tutupnya.
"Pak Presiden dan Pak Wapres, saya selaku Panglima TNI dan jajaran akan kawal dan amankan atas apa yang bapak hasilkan. Dan khususnya kami seluruh prajurit akan kawal dan amankan jalannya pemerintahan hingga akhirnya terjadi proses alih kekuasaan dengan soft landing," tegas Jenderal Moeldoko.
Hal itu diungkapkan dalam acara buka puasa bersama Presiden SBY dan Wapres Boediono di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim, Rabu (3/7/2014).
Moeldoko memuji Presiden SBY yang telah membangun kekuatan TNI sejak awal menjabat. Kini, kekuatan TNI mampu bersaing dengan negara-negara di kawasan dan dapat turut andil dalam upaya perdamaian di berbagai daerah utamanya pada konflik Laut Cina Selatan.
"Saya tidak bisa bayangkan, kalau perkembangan Laut Tiongkok Selatan seperti itu, tapi perkembangan alutsista kita masih seperti yang lalu. Kita masih andalkan alutsista AMX13 yang sudah sangat tertinggal, oleh karena itu berikan aplaus kepada Presiden," puji Moeldoko disambut tepuk tangan hadirin.
Moeldoko juga memuji SBY dimana selama kepemimpinannya selama 10 tahun mampu menciptakan kondisi dalam negeri yang kondusif. Moeldoko mencontohkan perkembangan Aceh, Palopo, dan lain-lain. Di luar negeri, Moeldoko merujuk kondisi seperti di Arab dan Ukrania dimana kondisi dalam negeri dua negara tersebut kini tengah memanas.
"Kita lihat perkembangan di Arab dan Ukraina, tapi Pak Presiden sudah mampu ciptakan stabilitas dalam negeri sangat baik untuk saat ini," tuturnya.
Di penutup sambutannya, Moeldoko juga mendoakan Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono agar tetap sehat di detik-detik jelang masa kepemimpinannya berakhir.
"Terakhir, Bapak Presiden dan Ibu Negara, semoga dalam keadaan sehat wal afiat. Karena sejatinya kehadiran Bapak meski sudah selesai jalankan tugas sebagai Presiden, tapi tetap dibutuhkan bangsa ini," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.