Freeport ♔
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Syamsuddin mengakui saat ini pihaknya sedang menjajaki atau merumuskan kerjasama dengan salah satu perusahaan BUMN yaitu PT Pindad (Persero). Menurut Maroef, kerjasama yang akan dilakukan telah sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo.
"Kami dalam rangka sekarang merumuskan bentuk kerja samanya karena ada spesifikasi-spesifikasi teknis yang harus kita bahas bersama," kata Maroef seperti dilansir Antara, Selasa (7/7).
Dalam pandangan Maroef, PT Pindad bisa menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan untuk operasi tambang seperti bahan peledak atau alat-alat berat dan ringan. "Itu kan termasuk dalam 'local content' (komponen dalam negeri) ya, kami berkomitmen untuk 'local content' antara lain Pindad," ujarnya.
Dia juga berharap, dengan kerjasama ini bisa mendorong perekonomian bangsa. "Karena itu juga dengan kita bisa memberikan kerja sama dengan BUMN kan juga menjamin, ada 'multiplier effect'-nya, tenaga kerja dan sebagainya," tuturnya.
Menurutnya, BUMN juga memiliki kemampuan dalam menyediakan kebutuhan barang-barang yang diperlukan dalam operasi tambang. "BUMN harus kita tantang sehingga insinyur-insinyur kita juga harus tertantang untuk ke situ ya," katanya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan Freeport sudah menyampaikan komitmen untuk investasi sebesar USD 18 miliar yang USD 2,5 miliar di antaranya untuk pembangunan smelter. "Jadi baru saja Presiden menerima kehadiran chairman dari PTFI Pak Jim Moffett. Pada intinya, Pak Jim menyampaikan komitmennya untuk terus berinvestasi di Indonesia," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, Presiden Joko Widodo memberikan arahan, salah satunya PT Freeport Indonesia meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri atau "local content." [idr]
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Syamsuddin mengakui saat ini pihaknya sedang menjajaki atau merumuskan kerjasama dengan salah satu perusahaan BUMN yaitu PT Pindad (Persero). Menurut Maroef, kerjasama yang akan dilakukan telah sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo.
"Kami dalam rangka sekarang merumuskan bentuk kerja samanya karena ada spesifikasi-spesifikasi teknis yang harus kita bahas bersama," kata Maroef seperti dilansir Antara, Selasa (7/7).
Dalam pandangan Maroef, PT Pindad bisa menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan untuk operasi tambang seperti bahan peledak atau alat-alat berat dan ringan. "Itu kan termasuk dalam 'local content' (komponen dalam negeri) ya, kami berkomitmen untuk 'local content' antara lain Pindad," ujarnya.
Dia juga berharap, dengan kerjasama ini bisa mendorong perekonomian bangsa. "Karena itu juga dengan kita bisa memberikan kerja sama dengan BUMN kan juga menjamin, ada 'multiplier effect'-nya, tenaga kerja dan sebagainya," tuturnya.
Menurutnya, BUMN juga memiliki kemampuan dalam menyediakan kebutuhan barang-barang yang diperlukan dalam operasi tambang. "BUMN harus kita tantang sehingga insinyur-insinyur kita juga harus tertantang untuk ke situ ya," katanya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan Freeport sudah menyampaikan komitmen untuk investasi sebesar USD 18 miliar yang USD 2,5 miliar di antaranya untuk pembangunan smelter. "Jadi baru saja Presiden menerima kehadiran chairman dari PTFI Pak Jim Moffett. Pada intinya, Pak Jim menyampaikan komitmennya untuk terus berinvestasi di Indonesia," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, Presiden Joko Widodo memberikan arahan, salah satunya PT Freeport Indonesia meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri atau "local content." [idr]
♔ merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.