TNI AL segera melaksanakan operasi pendeteksian dan penyapuan ranjau sisa-sisa Perang Dunia II di perairan Teluk Kendari dalam rangka mendukung pembangunan Jembatan Bahteramas di Teluk Kendari dan dermaga TNI AL di Kendari.
Demikian butir utama dalam piagam kesepakatan bersama (PKB) antara Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Nur Alam, dengan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi di Mabes TNI AL (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/7).
Selain pembersihan ranjau, butir kesepakatan bersama lainnya adalah survei dan pemetaan hidro-oseanografi yang dilakukan Dinas Hidro dan Oseanografi Angkatan Laut (Dishidros). Selain jembatan Bahteramas, juga akan dibangun dermaga baru TNI AL Kendari serta prasarana dan sarana lainnya.
Rencana pembangunan jembatan Bahteramas sudah cukup lama dan menuai banyak protes karena dianggap merusak keaslian kota tua Kendari. Jembatan sepanjang 1000 meter dan setinggi 20 meter dari permukaan laut ini menghubungan kecamatan Kendari kota lama dan Lapulu.
Biaya kontruksi sebesar 400 miliar sudah tercantum daftar isian pelaksanaan anggaran (Dipa). Sebelumnya, jembatan ini akan dibiayai dari dana hibah dari Tiongkok dengan anggaran Rp 600 miliar. Namun pembiayaan itu dibatalkan, karena proses tender dilakukan secara terbatas. [AN]
Demikian butir utama dalam piagam kesepakatan bersama (PKB) antara Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Nur Alam, dengan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi di Mabes TNI AL (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/7).
Selain pembersihan ranjau, butir kesepakatan bersama lainnya adalah survei dan pemetaan hidro-oseanografi yang dilakukan Dinas Hidro dan Oseanografi Angkatan Laut (Dishidros). Selain jembatan Bahteramas, juga akan dibangun dermaga baru TNI AL Kendari serta prasarana dan sarana lainnya.
Rencana pembangunan jembatan Bahteramas sudah cukup lama dan menuai banyak protes karena dianggap merusak keaslian kota tua Kendari. Jembatan sepanjang 1000 meter dan setinggi 20 meter dari permukaan laut ini menghubungan kecamatan Kendari kota lama dan Lapulu.
Biaya kontruksi sebesar 400 miliar sudah tercantum daftar isian pelaksanaan anggaran (Dipa). Sebelumnya, jembatan ini akan dibiayai dari dana hibah dari Tiongkok dengan anggaran Rp 600 miliar. Namun pembiayaan itu dibatalkan, karena proses tender dilakukan secara terbatas. [AN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.