Dua negara bertetangga serta bersenjata nuklir, India dan Pakistan, yang kerap berseteru, siap bergabung dalam blok keamanan yang dipimpin Tiongkok-Rusia. Keduanya memulai proses bergabung dengan hadir sebagai peninjau dalam konferensi tingkat tinggi di Rusia.Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Cheng Guoping mengungkapkan hal itu dalam jumpa pers di Beijing, Tiongkok, Senin (6/7). Kehadiran India dan Pakistan dalam KTT yang digelar pada akhir pekan ini menandakan fase baru sejak pembentukan blok keamanan Tiongkok-Rusia, 2001.
Selain Tiongkok dan Rusia, blok keamanan bernama Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) ini mencakup negara-negara bekas Uni Soviet, yaitu Tajikistan, Uzbekistan, Kazakhstan, dan Kirgistan. Adapun India, Pakistan, Iran, Afganistan, dan Mongolia menjadi negara pemantau.
"Ketika pengaruh perkembangan SCO diperluas, semakin banyak negara di kawasan ingin bergabung," kata Cheng.
"Bergabungnya Pakistan dan India dengan SCO akan memainkan perang penting dalam perkembangan SCO dan akan memainkan peran yang konstruktif di dalam mendorong peningkatan hubungan bilateral bagi kedua negara itu," kata Cheng.
India dan Pakistan telah bertempur dalam tiga perang sejak 1947. Dua di antaranya terkait dengan sengketa wilayah Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim. India dan Pakistan sama-sama mengklaim seluruh Kashmir. Saat ini, kedua negara masing-masing hanya menguasai sebagian wilayah Kashmir.
Pakistan meyakini bahwa India mendukung kelompok separatis di Provinsi Baluchistan yang kaya akan sumber daya alam. Milisi di wilayah itu juga bergerilya melawan pemerintah.
SCO pada mulanya dibentuk untuk menghadang ancaman yang sering datang dari kelompok radikal. Organisasi ini juga digunakan untuk membantu memerangi perdagangan obat bius atau narkoba dari Afganistan.
♞ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.