Lanud Diperluas 15 Hektare ke Arah Barat ⚒ Ilustrasi pesawat TNI AU [Tempo]
Letak Kalimantan Utara (Kaltara) yang berada di perbatasan mendapat perhatian Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) II, Marsekal Muda TNI Umar Sugeng Hariyono.
Selasa (13/12) kemarin, Pangkoopsau II mengunjungi Lanud Tarakan menggunakan pesawat TNI AU AI 7304. “Ini merupakan kunjungan kerja untuk melihat langsung perkembangan lanud dibawah Komando Operasi TNI AU (Koopsau) II. Lanud Tarakan merupakan lanud ke 17 dari 20 lanud yang berada dibawah Koopsau II,” tuturnya.
Selain melihat perkembangan lanud yang berada dibawah Koopsau II, Umar juga ingin melihat secara langsung kesiapsiagaan lanud dalam mendukung operasi untuk mengamankan perbatasan.
“Lanud-lanud yang berada di bawah Koopsau II harus selalu siap siaga mendukung segala operasi, dengan begini negara kita tetap aman dari ancaman luar,” imbuhnya.
Umar melihat perkembangan Lanud Tarakan sejauh ini sudah sangat pesat, hal ini terlihat sudah adanya pembangunan shelter pesawat yang ditargetkan tahun 2019 akan selesai.
“Dengan adanya shelter pesawat ini, maka kedepan satu flight pesawat tempur mulai dari F16, Sukhoi, Hawk, T50, Super Tucano dan lain-lainnya akan di-standby-kan di Lanud Tarakan. Jumlahnya juga bervariasi mulai 8 hingga 10 pesawat, namun sifatnya hanya sementara,” ucapnya.
Kedepan Lanud Tarakan akan diperluas, dengan adanya lahan seluas 15 hektare pemberian Pemkot Tarakan. “Pak Wali Kota Sofian Raga rencananya akan memberikan lahan di sebelah barat dari Lanud Tarakan, luasnya mencapai 15 hektare. Ini akan digunakan untuk pembangunan Lanud Tarakan,” ungkapnya.
Dirinya juga meminta Komandan Lanud Tarakan Kolonel Pnb Umar Faturrohman untuk melakukan koordinasi dengan Wali Kota Tarakan Sofian Raga, terkait rencana memperpanjang landasan menjadi 2.500 meter.
“Dengan panjang landasan menjadi 2.500 meter dapat mendaratkan segala jenis pesawat TNI AU dalam rangka operasi, khususnya pengamanan perbatasan,” pungkasnya. (jnr/ddq)
Pembangunan Shelter Lanud Hampir Rampung
Pembangunan shelter pesawat tempur di Lanud Tarakan saat ini sedang berjalan. [ELIAZAR/KALTARA POS]
Sebagai salah satu pangkalan udara yang ada di daerah perbatasan, pembangunan sejumlah fasilitas Lanud Tarakan akan menjadi prioritas Mabes TNI. Salah satunya pembangunan shelter pesawat tempur yang saat ini tahap pembangunannya sudah hampir selesai. Tidak hanya itu, setelah shelter pesawat tempur di Lanud Tarakan sudah siap, nantinya akan ada pesawat tempur yang akan disiagakan di Lanud Tarakan. Hal tersebut disampaikan langsung Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara II (Pangkoopsau II), Marsekal Muda TNI Umar Sugeng Hariyono.
“Untuk kesiapsiagaan kita di perbatasan ini, sehingga negara ini memang aman dari ancaman luar. Kalau misalnya sudah jadi (pembangunan shelter, Red), kita akan tempatkan pesawat tempur tapi sifatnya masih standby,” kata Marsekal Muda TNI Umar Sugeng Hariyono di sela-sela kunjungannya ke Lanud Tarakan, kemarin (13/12).
Meski hanya bersifat stand by, lanjut Umar, pihaknnya akan menempatkan satu flight. Adapun jumlah pesawat tempur satu flight terdiri atas 8 sampai 10 pesawat tempur. “Jadi nanti pesawat tempur yang akan stand by itu ganti-ganti. Seperti kemarin ada pesawat T50, Sukhoi, F16 dan yang lain juga akan giliran stand by disini,” jelasnya.
Ditambahkan Umar, dalam perkembangan pembangunan Lanud Tarakan juga mendapatkan respons yang positif dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. Dalam kunjungannya kemarin, Umar sempat bertemu dengan Wali Kota Tarakan yaitu Ir Sofian Raga. Dalam pertemuan tersebut Sofian mengatakan akan memberikan lagi tanah dengan jumlah 15 hektare (ha) kepada Lanud Tarakan.
“Landasan juga sudah dikoordinasikan dengan Pak Wali Kota. Akan diperpanjang menjadi 2.500 meter sehingga semua pesawat bisa mendarat di Tarakan,” bebernya.
Selain itu, dengan perkembangan Lanud Tarakan yang begitu pesat maka pihaknya juga akan menambah porsonel Lanud Tarakan. Bahkan pihaknya juga akan menempatkan sejumlah pasukan khusus TNI AU di Lanud Tarakan. “Personel akan mengikuti seperti dari lanud Tipe C menjadi Tipe B dan sarana prasarananya akan ada penambahan. Jadi pasukan khas juga akan ada nanti, diantaranya Paskhas, dan Satuan Radar juga akan ada,” tutupnya. (zar)
Letak Kalimantan Utara (Kaltara) yang berada di perbatasan mendapat perhatian Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) II, Marsekal Muda TNI Umar Sugeng Hariyono.
Selasa (13/12) kemarin, Pangkoopsau II mengunjungi Lanud Tarakan menggunakan pesawat TNI AU AI 7304. “Ini merupakan kunjungan kerja untuk melihat langsung perkembangan lanud dibawah Komando Operasi TNI AU (Koopsau) II. Lanud Tarakan merupakan lanud ke 17 dari 20 lanud yang berada dibawah Koopsau II,” tuturnya.
Selain melihat perkembangan lanud yang berada dibawah Koopsau II, Umar juga ingin melihat secara langsung kesiapsiagaan lanud dalam mendukung operasi untuk mengamankan perbatasan.
“Lanud-lanud yang berada di bawah Koopsau II harus selalu siap siaga mendukung segala operasi, dengan begini negara kita tetap aman dari ancaman luar,” imbuhnya.
Umar melihat perkembangan Lanud Tarakan sejauh ini sudah sangat pesat, hal ini terlihat sudah adanya pembangunan shelter pesawat yang ditargetkan tahun 2019 akan selesai.
“Dengan adanya shelter pesawat ini, maka kedepan satu flight pesawat tempur mulai dari F16, Sukhoi, Hawk, T50, Super Tucano dan lain-lainnya akan di-standby-kan di Lanud Tarakan. Jumlahnya juga bervariasi mulai 8 hingga 10 pesawat, namun sifatnya hanya sementara,” ucapnya.
Kedepan Lanud Tarakan akan diperluas, dengan adanya lahan seluas 15 hektare pemberian Pemkot Tarakan. “Pak Wali Kota Sofian Raga rencananya akan memberikan lahan di sebelah barat dari Lanud Tarakan, luasnya mencapai 15 hektare. Ini akan digunakan untuk pembangunan Lanud Tarakan,” ungkapnya.
Dirinya juga meminta Komandan Lanud Tarakan Kolonel Pnb Umar Faturrohman untuk melakukan koordinasi dengan Wali Kota Tarakan Sofian Raga, terkait rencana memperpanjang landasan menjadi 2.500 meter.
“Dengan panjang landasan menjadi 2.500 meter dapat mendaratkan segala jenis pesawat TNI AU dalam rangka operasi, khususnya pengamanan perbatasan,” pungkasnya. (jnr/ddq)
Pembangunan Shelter Lanud Hampir Rampung
Pembangunan shelter pesawat tempur di Lanud Tarakan saat ini sedang berjalan. [ELIAZAR/KALTARA POS]
Sebagai salah satu pangkalan udara yang ada di daerah perbatasan, pembangunan sejumlah fasilitas Lanud Tarakan akan menjadi prioritas Mabes TNI. Salah satunya pembangunan shelter pesawat tempur yang saat ini tahap pembangunannya sudah hampir selesai. Tidak hanya itu, setelah shelter pesawat tempur di Lanud Tarakan sudah siap, nantinya akan ada pesawat tempur yang akan disiagakan di Lanud Tarakan. Hal tersebut disampaikan langsung Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara II (Pangkoopsau II), Marsekal Muda TNI Umar Sugeng Hariyono.
“Untuk kesiapsiagaan kita di perbatasan ini, sehingga negara ini memang aman dari ancaman luar. Kalau misalnya sudah jadi (pembangunan shelter, Red), kita akan tempatkan pesawat tempur tapi sifatnya masih standby,” kata Marsekal Muda TNI Umar Sugeng Hariyono di sela-sela kunjungannya ke Lanud Tarakan, kemarin (13/12).
Meski hanya bersifat stand by, lanjut Umar, pihaknnya akan menempatkan satu flight. Adapun jumlah pesawat tempur satu flight terdiri atas 8 sampai 10 pesawat tempur. “Jadi nanti pesawat tempur yang akan stand by itu ganti-ganti. Seperti kemarin ada pesawat T50, Sukhoi, F16 dan yang lain juga akan giliran stand by disini,” jelasnya.
Ditambahkan Umar, dalam perkembangan pembangunan Lanud Tarakan juga mendapatkan respons yang positif dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. Dalam kunjungannya kemarin, Umar sempat bertemu dengan Wali Kota Tarakan yaitu Ir Sofian Raga. Dalam pertemuan tersebut Sofian mengatakan akan memberikan lagi tanah dengan jumlah 15 hektare (ha) kepada Lanud Tarakan.
“Landasan juga sudah dikoordinasikan dengan Pak Wali Kota. Akan diperpanjang menjadi 2.500 meter sehingga semua pesawat bisa mendarat di Tarakan,” bebernya.
Selain itu, dengan perkembangan Lanud Tarakan yang begitu pesat maka pihaknya juga akan menambah porsonel Lanud Tarakan. Bahkan pihaknya juga akan menempatkan sejumlah pasukan khusus TNI AU di Lanud Tarakan. “Personel akan mengikuti seperti dari lanud Tipe C menjadi Tipe B dan sarana prasarananya akan ada penambahan. Jadi pasukan khas juga akan ada nanti, diantaranya Paskhas, dan Satuan Radar juga akan ada,” tutupnya. (zar)
♖ Prokal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.