Prajurit Batalyon Infantri-7 Marinir membombardir Sasaran di Pantai Caligi pada saat dilaksanakannya Latihan Tempur Aspek Darat Batalyon Infanteri-7 Marinir tahun 2016 di lapangan Desa Ketapang Padang Cermin, Pesawaran, Lampung, Kamis (15/12/2016).
Pada latihan menembak kali ini Yonif-7 Marinir mengeluarkan senjata pamungkasnya, antara lain Mortir 81 dan 60 serta senjata General Purpose Macine Gun (GPMG) yang merupakan senjata andalan Satuan Infantri di jajaran Brigif-3 Marinir. Penembakan senjata bantuan itu dilakukan dari jarak 5 Kilo meter di lokasi stelling lapangan Desa Ketapang Padang Cermin ke sasaran musuh di Pantai Caligi.
Senjata andalan Batalyon Infantri-7 Marinir ini memuntahkan puluhan munisi dari mortir 81 dan 60 serta ribuan peluru dari laras senapan mesin GPMG tanpa kendala yang meluluhlantakan sasaran.
Sehari sebelum melaksanakan Kegiatan penembakan Senjata bantuan, Prajurit Yonif-7 Marinir melakukan doa bersama untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kelancaran dan keselamatan dalam melaksanakan penembakan esok harinya, acara doa bersama dilaksanakan di lapangan Desa Ketapang Pesawaran yang akan menjadi tempat slelling senjata Mortir 81.
Komandan Yonif–7 Marinir Letnan Kolonel Marinir, Profs Dhegratmen SA, M.Tr Hanla menyampaikan bahwa latihan menembak senjata Bantuan ini merupakan momen yang sangat baik untuk mengasah kemampuan menembak Senban para prajurit, dan untuk mengukur kemampuan senjata yang dimiliki Yonif-7 Marinir.
“Laksanakan latihan menembak ini dengan sebaik-baiknya, ikuti perintah pelatih dengan sungguh-sungguh, sehingga Zero Accident. Hasil yang didapat dalam latihan ini untuk menunjang kesiapsiagaan satuan, guna menghadapi tugas-tugas dan tantangan kedepan,” ucapnya.
Hadir dalam latihan tersebut Wakil Komandan Brigade Infantri-3 Marinir Letkol Mar Sulistyo, tim peninjau dari Kormar Letkol Mar David Fiasco, Pasops Brigif-3 Mar Ltk Mar Datuk Sinaga, Danyonif-9 Marinir Letkol Mar Budi Santoso, Danpuslatpur Teluk Ratai Myr Mar Nandang PJ, Pasiops Yonif-7 Mar Myr Mar Piski Ade Putra.
Pada latihan menembak kali ini Yonif-7 Marinir mengeluarkan senjata pamungkasnya, antara lain Mortir 81 dan 60 serta senjata General Purpose Macine Gun (GPMG) yang merupakan senjata andalan Satuan Infantri di jajaran Brigif-3 Marinir. Penembakan senjata bantuan itu dilakukan dari jarak 5 Kilo meter di lokasi stelling lapangan Desa Ketapang Padang Cermin ke sasaran musuh di Pantai Caligi.
Senjata andalan Batalyon Infantri-7 Marinir ini memuntahkan puluhan munisi dari mortir 81 dan 60 serta ribuan peluru dari laras senapan mesin GPMG tanpa kendala yang meluluhlantakan sasaran.
Sehari sebelum melaksanakan Kegiatan penembakan Senjata bantuan, Prajurit Yonif-7 Marinir melakukan doa bersama untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kelancaran dan keselamatan dalam melaksanakan penembakan esok harinya, acara doa bersama dilaksanakan di lapangan Desa Ketapang Pesawaran yang akan menjadi tempat slelling senjata Mortir 81.
Komandan Yonif–7 Marinir Letnan Kolonel Marinir, Profs Dhegratmen SA, M.Tr Hanla menyampaikan bahwa latihan menembak senjata Bantuan ini merupakan momen yang sangat baik untuk mengasah kemampuan menembak Senban para prajurit, dan untuk mengukur kemampuan senjata yang dimiliki Yonif-7 Marinir.
“Laksanakan latihan menembak ini dengan sebaik-baiknya, ikuti perintah pelatih dengan sungguh-sungguh, sehingga Zero Accident. Hasil yang didapat dalam latihan ini untuk menunjang kesiapsiagaan satuan, guna menghadapi tugas-tugas dan tantangan kedepan,” ucapnya.
Hadir dalam latihan tersebut Wakil Komandan Brigade Infantri-3 Marinir Letkol Mar Sulistyo, tim peninjau dari Kormar Letkol Mar David Fiasco, Pasops Brigif-3 Mar Ltk Mar Datuk Sinaga, Danyonif-9 Marinir Letkol Mar Budi Santoso, Danpuslatpur Teluk Ratai Myr Mar Nandang PJ, Pasiops Yonif-7 Mar Myr Mar Piski Ade Putra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.