Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Prancis Francois Hollande, disepakati beberapa kerja sama. Apa saja kerja sama tersebut?
Francois Hollande mengatakan, beberapa kerja sama yang dibahas di antaranya soal minyak sawit. Terutama berkaitan dengan aturan perkebunan sawit.
"Kami juga melakukan pendekatan bersama soal minyak sawit. Kita sadar seperti di Malaysia. Kita memang sadar bahwa peraturan-peraturan lingkungan hidup. Prancis mendukung proses sertifikasi minyak sawit, seperti yang sudah dilakukan pada kayu tropis," kata Hollande di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).
Hollande juga mengatakan, negara sebesar Indonesia harus memiliki kemandirian di bidang pertahanan. Untuk itu, kedua negara juga akan melakukan kerja sama di bidang pertahanan.
"Kita sadar bahwa negara Prancis dan Indonesia di kawasan seperti ini harus memiliki kemandirian di bidang pertahanan, memiliki alat-alat persenjataan dan personalia yang tepat untuk keamanan dan pertahanan," katanya.
Selain itu, Hollande juga mengatakan, kedua negara akan memperdalam kerja sama dalam bidang industri kreatif. Industri ini menurut Hollande sangat penting saat ini.
"Maksud saya perfilman, juga fashion, video games. Karena itu memang sangat penting bagi kehidupan warga negara pada umumnya, tetapi juga kita sendiri harus memiliki kesanggupan tersendiri untuk menghasilkan produksi kita sendiri dengan ciri-ciri khas dari pada kedua negara yang masing-masing memiliki kebudayaan yang sendiri," jelasnya.
Tak hanya itu, Hollande juga mengatakan negaranya akan mengembangkan peralatan transportasi, termasuk pesawat Airbus yang merupakan buatan Prancis.
"Sebagaimana kita tahu Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar sekali. Kita telah memutuskan untuk mengembangkan alat-alat transportasi termasuk pesawat Airbus. Kita tahu bahwa Indonesia suka membeli pesawat dari Prancis. Akan kita tingkatkan bidang tersebut yang ada dampaknya pada turisme di bidang infrastruktur pelabuhan dan juga di kota-kota kepulauan di Indonesia," ucap Hollande. (jor/dna)
Kesepakatan Kemaritiman
Nota kesepahaman (MoU) antara DCNS dan PT. PAL mengenai kerja sama kapal selam. Penandatangan untuk Prancis: Bapak Hervé Guillou, Presdir Grup DCNS. Penandatangan untuk Indonesia: Bapak Firmansyah Arifin, Direktur PT PAL.
Kesepakatan perpanjangan kerja sama dagang dan industry di bidang jasa dan pemeliharaan antara AIRBUS Hélicoptère dan PT. DI. Penandatangan untuk Prancis: Bapak Guillaume Faury, Airbus. Penandatangan untuk Indonesia: Bapak Budi Santoso, Direktur PT. DI.
Francois Hollande mengatakan, beberapa kerja sama yang dibahas di antaranya soal minyak sawit. Terutama berkaitan dengan aturan perkebunan sawit.
"Kami juga melakukan pendekatan bersama soal minyak sawit. Kita sadar seperti di Malaysia. Kita memang sadar bahwa peraturan-peraturan lingkungan hidup. Prancis mendukung proses sertifikasi minyak sawit, seperti yang sudah dilakukan pada kayu tropis," kata Hollande di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).
Hollande juga mengatakan, negara sebesar Indonesia harus memiliki kemandirian di bidang pertahanan. Untuk itu, kedua negara juga akan melakukan kerja sama di bidang pertahanan.
"Kita sadar bahwa negara Prancis dan Indonesia di kawasan seperti ini harus memiliki kemandirian di bidang pertahanan, memiliki alat-alat persenjataan dan personalia yang tepat untuk keamanan dan pertahanan," katanya.
Selain itu, Hollande juga mengatakan, kedua negara akan memperdalam kerja sama dalam bidang industri kreatif. Industri ini menurut Hollande sangat penting saat ini.
"Maksud saya perfilman, juga fashion, video games. Karena itu memang sangat penting bagi kehidupan warga negara pada umumnya, tetapi juga kita sendiri harus memiliki kesanggupan tersendiri untuk menghasilkan produksi kita sendiri dengan ciri-ciri khas dari pada kedua negara yang masing-masing memiliki kebudayaan yang sendiri," jelasnya.
Tak hanya itu, Hollande juga mengatakan negaranya akan mengembangkan peralatan transportasi, termasuk pesawat Airbus yang merupakan buatan Prancis.
"Sebagaimana kita tahu Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar sekali. Kita telah memutuskan untuk mengembangkan alat-alat transportasi termasuk pesawat Airbus. Kita tahu bahwa Indonesia suka membeli pesawat dari Prancis. Akan kita tingkatkan bidang tersebut yang ada dampaknya pada turisme di bidang infrastruktur pelabuhan dan juga di kota-kota kepulauan di Indonesia," ucap Hollande. (jor/dna)
Kesepakatan Kemaritiman
Nota kesepahaman (MoU) antara DCNS dan PT. PAL mengenai kerja sama kapal selam. Penandatangan untuk Prancis: Bapak Hervé Guillou, Presdir Grup DCNS. Penandatangan untuk Indonesia: Bapak Firmansyah Arifin, Direktur PT PAL.
Kesepakatan perpanjangan kerja sama dagang dan industry di bidang jasa dan pemeliharaan antara AIRBUS Hélicoptère dan PT. DI. Penandatangan untuk Prancis: Bapak Guillaume Faury, Airbus. Penandatangan untuk Indonesia: Bapak Budi Santoso, Direktur PT. DI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.