Panther, AS565 MBe pesanan TNI AL [Airbus Helicopters] ☆
Presiden Prancis Francois Hollande kemarin baru saja melakukan kunjungan kerja ke Jakarta, Indonesia. Sejumlah kerja sama diteken antara Indonesia dan Prancis. Salah satunya, terkait kerja sama pembelian alutsista dan pengembangan industri maritim.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan akan dibentuk kelompok kerja untuk menindaklanjuti penandatanganan kerja sama tersebut.
"Industri pertahanan ada, teroris ada, masalah maritim ada. Itu garis besarnya," kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/3).
"Untuk pelaksanaannya, kami bikin kelompok kerja dengan sana. Apa yang dirumuskan, nanti dibahas," lanjut dia.
Dijelaskan Ryamizard, untuk alutsista, Indonesia membeli beberapa peralatan tempur dari Perancis. "Banyak, ada meriam, roket, helikopter serbu, helikopter Euro," ucap Ryamizard.
Ryamizard mengatakan pembelian alutsista tentunya harus menenuhi syarat transfer teknologi yang diamanatkan oleh undang-undang. Ia menegaskan syarat ini mutlak harus dipenuhi oleh Prancis.
"Kalau beli, kita harus transfer teknologi atau 35 persen dibayar pakai apa. Bukan barter juga tapi ya 35 persen nanti diganti apa," imbuhnya.
Maka dari itu, Ryamizard akan berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan Emggartiasto Lukito mengenai pembelian alutsista itu.
Sekadar diketahui, Presiden Prancis memboyong sekitar 40 pengusaha dalam lawatannya ke Indonesia dengan komitmen investasi sebesar 2,6 miliar dolar Amerika.
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Hollande menyebut ada beberapa kerja sama atau penandatanganan nota kesepahaman. MoU yaitu di bidang riset dan teknologi, transportasi, kebudayaan, alat pertahanan dan energi terbarukan.
Tukar Karet
Pemerintah membeli beberapa alat utama sistem persenjataan ke Prancis. Kesepakatan pembelian tersebut dicapai dalam kunjungan Presiden Prancis, Francais Hollande ke Indonesia, Rabu (29/3) kemarin.
Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan mengatakan, ada beberapa jenis alutsista yang dibeli Indonesia. "Ada meriam, roket, helikopter serbu dan helikopter euro," katanya di Komplek Istana Negara, Kamis (30/3).
Pak Menteri tidak mau merinci berapa banyak unit alutsista yang dibeli berikut harganya. Dia hanya mengatakan, tidak semua dibayar dengan uang. "35% dibayar dengan komoditas, apa itu karet atau apalah, saya harus koordinasi dengan Menteri Perdagangan dulu," katanya.
Presiden Prancis Francois Hollande kemarin baru saja melakukan kunjungan kerja ke Jakarta, Indonesia. Sejumlah kerja sama diteken antara Indonesia dan Prancis. Salah satunya, terkait kerja sama pembelian alutsista dan pengembangan industri maritim.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan akan dibentuk kelompok kerja untuk menindaklanjuti penandatanganan kerja sama tersebut.
"Industri pertahanan ada, teroris ada, masalah maritim ada. Itu garis besarnya," kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/3).
"Untuk pelaksanaannya, kami bikin kelompok kerja dengan sana. Apa yang dirumuskan, nanti dibahas," lanjut dia.
Dijelaskan Ryamizard, untuk alutsista, Indonesia membeli beberapa peralatan tempur dari Perancis. "Banyak, ada meriam, roket, helikopter serbu, helikopter Euro," ucap Ryamizard.
Ryamizard mengatakan pembelian alutsista tentunya harus menenuhi syarat transfer teknologi yang diamanatkan oleh undang-undang. Ia menegaskan syarat ini mutlak harus dipenuhi oleh Prancis.
"Kalau beli, kita harus transfer teknologi atau 35 persen dibayar pakai apa. Bukan barter juga tapi ya 35 persen nanti diganti apa," imbuhnya.
Maka dari itu, Ryamizard akan berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan Emggartiasto Lukito mengenai pembelian alutsista itu.
Sekadar diketahui, Presiden Prancis memboyong sekitar 40 pengusaha dalam lawatannya ke Indonesia dengan komitmen investasi sebesar 2,6 miliar dolar Amerika.
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Hollande menyebut ada beberapa kerja sama atau penandatanganan nota kesepahaman. MoU yaitu di bidang riset dan teknologi, transportasi, kebudayaan, alat pertahanan dan energi terbarukan.
Tukar Karet
Pemerintah membeli beberapa alat utama sistem persenjataan ke Prancis. Kesepakatan pembelian tersebut dicapai dalam kunjungan Presiden Prancis, Francais Hollande ke Indonesia, Rabu (29/3) kemarin.
Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan mengatakan, ada beberapa jenis alutsista yang dibeli Indonesia. "Ada meriam, roket, helikopter serbu dan helikopter euro," katanya di Komplek Istana Negara, Kamis (30/3).
Pak Menteri tidak mau merinci berapa banyak unit alutsista yang dibeli berikut harganya. Dia hanya mengatakan, tidak semua dibayar dengan uang. "35% dibayar dengan komoditas, apa itu karet atau apalah, saya harus koordinasi dengan Menteri Perdagangan dulu," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.