Pesawat Golden Eagle T 50i di Skadron Udara 15 Lanud Iswahyudi [Ibnu Hariyanto/detikcom] ☆
TNI Angkatan Udara (AU) memiliki armada tempur yang canggih. Beberapa dari armada tempur tersebut disimpan di Lapangan Udara (Lanud) TNI AU di wilayah Jawa Timur.
Rombongan Dinas Penerangan (Dispen) AU berkesempatan datang ke Lanud Abdurahman Saleh, Malang untuk melihat pesawat Super Tucano di Skadron Udara 21. Pesawat ini merupakan pesawat tempur taktis yang didatangkan pada tahun 2012 dari Brazil.
"Kemampuan Super Tucano bisa melakukan penembakan dari udara ke darat dan juga melaksanakan pertempuran di udara," kata Kasi Ops Skadron 21, Mayor Penerbang Heru Wardhana, Kamis (30/3/2017).
Pesawat Super Tucano juga bisa menjadi pesawat pengintai karena memilik forward looking infrared. Selain itu, pesawat ini dilengkapi persenjatan tempur seperti bom, roket dan peluru kaliber 12,7 mm. Biasanya pesawat ini digunakan untuk menyergap pesawat berkecepatan rendah atau helikopter yang masuk tanpa izin ke Indonesia.
Super Tucano di Skadron Udara 21 Lanud Abdurahman Saleh (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom)
"Super Tucano ini juga digunakan untuk mengusir pesawat yang masuk tanpa izin," tambahnya.
TNI AU juga menyimpan armada tempurnya di Lanud Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur. Pesawat-pesawat tempur tersebut berada di Skadron Udara 3 dan Skadron Udara 15. Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi diisi oleh pesawat tempur F-16 Fighting Falcon. Pesawat tersebut dinilai mempunyai tingkat akurasi tembakan yang tinggi.
"Akurasi kita bisa lakukan dengan tingkat missing yang tidak besar. Penyerang ke permukaan sudah cukup presisi karena sudah dilengkapi persenjataan udara permukaan," ungkap Komandan Skadron 3 Letkol Penerbang Anjar Legowo.
Untuk keperluan amunisi pesawat F 16, sebagian sudah bisa dibuat dalam negeri oleh PT Pindad.
"Untuk amunisi Rocker 2,75 in fear dan Bom MK 82 PT Pindad sudah bisa buat, namun untuk yang lain masih terpaksa dari luar. Istilahnya, dari kita smart bomb kita belum bisa," ucapnya.
Kemudian, kunjungan berlanjut ke Skadron Udara 15 Lanud Iswahyudi. Skadron ini memiliki 15 pesawat Golden Eagle T 50i. Selain digunakan untuk operasi pengamanan wilayah, pesawat tersebut juga digunakan untuk latihan para penerbang pesawat tempur.
Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon di Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi [Ibnu Hariyanto/detikcom]
"Pesawat Golden Eagle T50i juga digunakan kursus pengenalan terbang pesawat tempur," ungkap Kadisops Lanud Iswahjudi Kolonel Setiawan.
Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan kunjungan ke beberapa lanud tersebut bertujuan mengenalkan sistem alutsista milik TNI AU.
"Acara press tour ini bertujuan untuk memperkenalkan satuan-satuan yang ada di TNI AU. Khususnya skadron-skadron yang ada di setiap lapangan udara TNI AU," tuturnya. (ibh/jbr)
TNI Angkatan Udara (AU) memiliki armada tempur yang canggih. Beberapa dari armada tempur tersebut disimpan di Lapangan Udara (Lanud) TNI AU di wilayah Jawa Timur.
Rombongan Dinas Penerangan (Dispen) AU berkesempatan datang ke Lanud Abdurahman Saleh, Malang untuk melihat pesawat Super Tucano di Skadron Udara 21. Pesawat ini merupakan pesawat tempur taktis yang didatangkan pada tahun 2012 dari Brazil.
"Kemampuan Super Tucano bisa melakukan penembakan dari udara ke darat dan juga melaksanakan pertempuran di udara," kata Kasi Ops Skadron 21, Mayor Penerbang Heru Wardhana, Kamis (30/3/2017).
Pesawat Super Tucano juga bisa menjadi pesawat pengintai karena memilik forward looking infrared. Selain itu, pesawat ini dilengkapi persenjatan tempur seperti bom, roket dan peluru kaliber 12,7 mm. Biasanya pesawat ini digunakan untuk menyergap pesawat berkecepatan rendah atau helikopter yang masuk tanpa izin ke Indonesia.
Super Tucano di Skadron Udara 21 Lanud Abdurahman Saleh (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom)
"Super Tucano ini juga digunakan untuk mengusir pesawat yang masuk tanpa izin," tambahnya.
TNI AU juga menyimpan armada tempurnya di Lanud Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur. Pesawat-pesawat tempur tersebut berada di Skadron Udara 3 dan Skadron Udara 15. Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi diisi oleh pesawat tempur F-16 Fighting Falcon. Pesawat tersebut dinilai mempunyai tingkat akurasi tembakan yang tinggi.
"Akurasi kita bisa lakukan dengan tingkat missing yang tidak besar. Penyerang ke permukaan sudah cukup presisi karena sudah dilengkapi persenjataan udara permukaan," ungkap Komandan Skadron 3 Letkol Penerbang Anjar Legowo.
Untuk keperluan amunisi pesawat F 16, sebagian sudah bisa dibuat dalam negeri oleh PT Pindad.
"Untuk amunisi Rocker 2,75 in fear dan Bom MK 82 PT Pindad sudah bisa buat, namun untuk yang lain masih terpaksa dari luar. Istilahnya, dari kita smart bomb kita belum bisa," ucapnya.
Kemudian, kunjungan berlanjut ke Skadron Udara 15 Lanud Iswahyudi. Skadron ini memiliki 15 pesawat Golden Eagle T 50i. Selain digunakan untuk operasi pengamanan wilayah, pesawat tersebut juga digunakan untuk latihan para penerbang pesawat tempur.
Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon di Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi [Ibnu Hariyanto/detikcom]
"Pesawat Golden Eagle T50i juga digunakan kursus pengenalan terbang pesawat tempur," ungkap Kadisops Lanud Iswahjudi Kolonel Setiawan.
Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan kunjungan ke beberapa lanud tersebut bertujuan mengenalkan sistem alutsista milik TNI AU.
"Acara press tour ini bertujuan untuk memperkenalkan satuan-satuan yang ada di TNI AU. Khususnya skadron-skadron yang ada di setiap lapangan udara TNI AU," tuturnya. (ibh/jbr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.