✈️ Sebagai penghargaan atas kerja sama tiga matra TNI.KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji menerima wing kehormatan penerbang dari KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Penyematan wing penerbang itu sebagai penghargaan atas kerja sama tiga matra TNI.
“Jadi sebagai ucapan terima kasih dari Angkatan Udara kepada Angkatan Darat–dalam hal ini Kepala Staf Angkatan Darat, kepada Angkatan Laut–dalam hal ini Kepala Staf Angkatan Laut. Atas kerja samanya yang selama ini dilaksanakan dalam membantu Angkatan Udara di dalam segala bidang,” ucap Yuyu di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (5/4/2019).
Yuyu menyebut tiga matra TNI selalu bekerja sama di bidang pendidikan, latihan, hingga operasi. Sebelum penyematan wing penerbang itu, ketiga kepala staf itu menjajal pesawat tempur Sukhoi Su-30.
Setelah sekitar 30 menit terbang dengan pesawat itu, KSAL Siwi menceritakan kesannya. Menurutnya seorang penerbang harus memiliki kemampuan fisik yang baik untuk melawan gratifikasi sampai tingkatan 4G.
“Kesan di udara jadi penerbang tempur itu tentu lebih berat. Butuh satu inteligensi, fisik, kemampuan. Saya tadi dinaikkan sampai 4G jadi begitu berat sekali dengan kondisi… Oleh sebab itu, mengetahui pesawat tempur kita, kemampuan penerbang kita, kita akan merasakan cinta kita kepada matra-matra kita,” ujar Siwi.
Di tempat yang sama KSAD Andika menyebut pilot pesawat tempur sebagai sosok yang luar biasa. Hal itu menurutnya sangat membanggakan.
“Saya tadi kayaknya cuma 2G itu, 2G saja kesadaran agak hilang. Jadi dari situ saya lihat itu KSAU itu naik itu 4G, wah ini berarti KSAU luar biasa ini. Tapi dari situ saya bisa makin menghargai, karena 2G saja kesadaran hilang, sementara para pilot tempur kita pesawat Sukhoi ini pasti mereka luar biasa. Kita patut banggalah,” imbuh Andika.
“Jadi sebagai ucapan terima kasih dari Angkatan Udara kepada Angkatan Darat–dalam hal ini Kepala Staf Angkatan Darat, kepada Angkatan Laut–dalam hal ini Kepala Staf Angkatan Laut. Atas kerja samanya yang selama ini dilaksanakan dalam membantu Angkatan Udara di dalam segala bidang,” ucap Yuyu di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (5/4/2019).
Yuyu menyebut tiga matra TNI selalu bekerja sama di bidang pendidikan, latihan, hingga operasi. Sebelum penyematan wing penerbang itu, ketiga kepala staf itu menjajal pesawat tempur Sukhoi Su-30.
Setelah sekitar 30 menit terbang dengan pesawat itu, KSAL Siwi menceritakan kesannya. Menurutnya seorang penerbang harus memiliki kemampuan fisik yang baik untuk melawan gratifikasi sampai tingkatan 4G.
“Kesan di udara jadi penerbang tempur itu tentu lebih berat. Butuh satu inteligensi, fisik, kemampuan. Saya tadi dinaikkan sampai 4G jadi begitu berat sekali dengan kondisi… Oleh sebab itu, mengetahui pesawat tempur kita, kemampuan penerbang kita, kita akan merasakan cinta kita kepada matra-matra kita,” ujar Siwi.
Di tempat yang sama KSAD Andika menyebut pilot pesawat tempur sebagai sosok yang luar biasa. Hal itu menurutnya sangat membanggakan.
“Saya tadi kayaknya cuma 2G itu, 2G saja kesadaran agak hilang. Jadi dari situ saya lihat itu KSAU itu naik itu 4G, wah ini berarti KSAU luar biasa ini. Tapi dari situ saya bisa makin menghargai, karena 2G saja kesadaran hilang, sementara para pilot tempur kita pesawat Sukhoi ini pasti mereka luar biasa. Kita patut banggalah,” imbuh Andika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.