Agar tidak ada investasi ganda dan menaikan omzet Rantis Maung 4x4 produksi Pindad [Pindad}
Direktur Utama (Dirut) PT Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan holding industri pertahanan bertujuan untuk menaikkan omzet penjualan.
Menurut dia, holding dan merger dilakukan agar tidak ada investasi ganda yang selama ini dilakukan beberapa industri pertahanan.
"Investasi peralatan akan diatur sedemikian rupa, jangan sampai Len Industri investasi, di tempat lain PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Pindad, melakukan hal sama, ke depan akan diintegrasikan hal tersebut," kata dia, dalam keterangan resminya, Kamis, 27 Agustus 2020.
Zakky melanjutkan, dengan pembentukan holding maka industri pertahanan bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM), dan melakukan penilaian terhadap talenta perusahaan. Nantinya industri pertahanan bisa saling terintegrasi dan menjadi BUMN yang kuat untuk mendukung pertahanan negara dan perekonomian nasional.
"Jangan sampai industri pertahanan cakar-cakaran, bertengkar satu dengan lainnya, BUMN dan BUMS memperebutkan beberapa hal yang sama. Harus ada yang diproritaskan, tentunya tidak itu-itu saja, karena itu perlu renstra perlu diwujudkan," jelas Zakky.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Ade Bagdja menambahkan kini perusahaan sedang membuat produk pesanan khusus dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, yaitu kendaraan taktis (rantis) bernama Maung.
Pesanan yang akan dipenuhi itu mencapai 500 unit sesuai pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). "Kita melihat kebutuhan dan peluang dari berbagai macam kondisi Maung, ini sekalian kita sedang industrialisasi semoga tahun ini bisa 500 unit, meskipun kapasitas kita bangunan mencapai 1.000 unit dengan berbagai variannya," kata Ade.
Selain itu PT Pindad juga akan meluncurkan kendaraan tempur lainnya pada 2021. Hanya saja, alutsista kali ini diperuntukkan bagi TNI AL.
"Ini coming soon, available 2021. Tentu saja kendaraan tersebut dilengkapi senjata mesin untuk digunakan personel TNI. Kendaraan tempur berkonsep Tank Boat Antasena APC-30, ada variasi tank boat rudal dan tank boat kaliber 105 mm," jelas Ade.
Direktur Utama (Dirut) PT Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan holding industri pertahanan bertujuan untuk menaikkan omzet penjualan.
Menurut dia, holding dan merger dilakukan agar tidak ada investasi ganda yang selama ini dilakukan beberapa industri pertahanan.
"Investasi peralatan akan diatur sedemikian rupa, jangan sampai Len Industri investasi, di tempat lain PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Pindad, melakukan hal sama, ke depan akan diintegrasikan hal tersebut," kata dia, dalam keterangan resminya, Kamis, 27 Agustus 2020.
Zakky melanjutkan, dengan pembentukan holding maka industri pertahanan bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM), dan melakukan penilaian terhadap talenta perusahaan. Nantinya industri pertahanan bisa saling terintegrasi dan menjadi BUMN yang kuat untuk mendukung pertahanan negara dan perekonomian nasional.
"Jangan sampai industri pertahanan cakar-cakaran, bertengkar satu dengan lainnya, BUMN dan BUMS memperebutkan beberapa hal yang sama. Harus ada yang diproritaskan, tentunya tidak itu-itu saja, karena itu perlu renstra perlu diwujudkan," jelas Zakky.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Ade Bagdja menambahkan kini perusahaan sedang membuat produk pesanan khusus dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, yaitu kendaraan taktis (rantis) bernama Maung.
Pesanan yang akan dipenuhi itu mencapai 500 unit sesuai pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). "Kita melihat kebutuhan dan peluang dari berbagai macam kondisi Maung, ini sekalian kita sedang industrialisasi semoga tahun ini bisa 500 unit, meskipun kapasitas kita bangunan mencapai 1.000 unit dengan berbagai variannya," kata Ade.
Selain itu PT Pindad juga akan meluncurkan kendaraan tempur lainnya pada 2021. Hanya saja, alutsista kali ini diperuntukkan bagi TNI AL.
"Ini coming soon, available 2021. Tentu saja kendaraan tersebut dilengkapi senjata mesin untuk digunakan personel TNI. Kendaraan tempur berkonsep Tank Boat Antasena APC-30, ada variasi tank boat rudal dan tank boat kaliber 105 mm," jelas Ade.
★ Medcom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.