Jakarta ☆ TNI AU berencana memperkuat pertahanan udara dengan membangun landasan pesawat eks peninggalan Belanda untuk pendaratan pesawat tempur di perbatasan Malaysia. Diperkirakan, landasan tersebut dibangun guna antisipasi agar Malaysia tidak kembali membangun tiang pancang di wilayah Indonesia.
"Oh tidak (antisipasi tindakan dari Malaysia), Itu untuk melihat perkembangan strategis dan perencanaan TNI, dan sudah dilaksanakan peninjauan," ujar KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia di Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Putu menjelaskan landasan pacu tersebut belumlah resmi dan belum dapat digunakan. Hingga kini prosesnya masih dalam peninjauan lokasi.
"Walaupun belum resmi diyakini untuk mempersiapkan landasan tipe C TNI AU, dan kami lagi mensurvei saat ini. Dan nanti kalau sudah diputuskan akan kami bangun di situ," jelasnya.
Lanjutnya, meski diproyeksikan sebagai landasan tipe C TNI AU, namun ia belum memikirkan fasilitas dan keunggulan apa saja yang akan dipergunakan di landasan pacu tersebut.
"Kami belum berpikir kesana, yang jelas pangkalan itu bisa didaratkan dan pesawat bisa dioperasionalkan," ujar Putu.
Pemerintah RI sempat memprotes pembangunan 3 tiang pancang suar oleh Malaysia di perairan Tanjung Datok, Sambas, Kalimantan Barat. Nelayan pun takut melaut pasca pembangunan itu.
Akhirnya melalui pertemuan dan pembicaraan kedua negara baru-baru ini, Malaysia menyepakati untuk menghentikan pembangunannya.
"Oh tidak (antisipasi tindakan dari Malaysia), Itu untuk melihat perkembangan strategis dan perencanaan TNI, dan sudah dilaksanakan peninjauan," ujar KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia di Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Putu menjelaskan landasan pacu tersebut belumlah resmi dan belum dapat digunakan. Hingga kini prosesnya masih dalam peninjauan lokasi.
"Walaupun belum resmi diyakini untuk mempersiapkan landasan tipe C TNI AU, dan kami lagi mensurvei saat ini. Dan nanti kalau sudah diputuskan akan kami bangun di situ," jelasnya.
Lanjutnya, meski diproyeksikan sebagai landasan tipe C TNI AU, namun ia belum memikirkan fasilitas dan keunggulan apa saja yang akan dipergunakan di landasan pacu tersebut.
"Kami belum berpikir kesana, yang jelas pangkalan itu bisa didaratkan dan pesawat bisa dioperasionalkan," ujar Putu.
Pemerintah RI sempat memprotes pembangunan 3 tiang pancang suar oleh Malaysia di perairan Tanjung Datok, Sambas, Kalimantan Barat. Nelayan pun takut melaut pasca pembangunan itu.
Akhirnya melalui pertemuan dan pembicaraan kedua negara baru-baru ini, Malaysia menyepakati untuk menghentikan pembangunannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.