Pesawat tempur generasi ke-5 Sukhoi T-50 (PAK FA-Perspektivny Aviatsionny Kompleks Frontovoy Aviatsii) yang sejak Februari lalu mengikuti program ujian negara, terbakar saat mendarat di Pangkalan Udara Zhukovski dekat Moskow, 10 Juni 2014, RIA Novosti melaporkan.
Pihak Sukhoi mengatakan bahwa pada saat pendaratan asap terlihat keluar dari engine air intake kanan, dan api kecil pun muncul dari lambung pesawat tak lama setelah kejadian itu.
Meskipun terbakar, salah satu pesawat dari total 5 pesawat uji coba ini mendarat dengan sukses dan Sergey Bogdan, test pilot yang menerbangkannya tidak mengalami luka-luka. Pejabat perusahaan Sukhoi menyebutkan bahwa kebakaran itu bersifat lokal, dan dengan cepat bisa dipadamkan. Selanjutnya pihak Sukhoi akan memperbaiki pesawat ini.
"Jet akan dikembalikan. Tidak ada yang terluka. Perusahaan Sukhoi telah membentuk komisi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan," pejabat Sukhoi mengatakan.
Menurut Sukhoi, prototipe-prototipe T-50 lainnya akan tetap melanjutkan uji coba ground tests and static tests, dan insiden itu tidak akan berdampak pada program pengujian, proses uji coba akan tetap dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pesawat yang terbakar ini sendiri adalah prototipe kelima (terakhir) yang dikirimkan ke Pangkalan Udara Zhukovsky pada November 2013 lalu untuk diuji coba.Ujicoba Pesawat Belum Final Dilansir oleh Flight Global, pada 5 Juni lalu, Mikhail Pogosyan, Presiden United Aircraft (induk Sukhoi) memuji hasil-hasil pengujian Sukhoi T-50 selama ini. Lima prototipe T-50 telah berpartisipasi dalam program pengujian dan sertifikasi kinerja, yang dijadawalkan akan selesai pada tahun 2015, menjelang pengiriman pertama ke Angkatan Udara Rusia yang diperkirakan terjadi pada 2016.
Program evaluasi sebelumnya adalah memvalidasi kinerja PAK-FA dan sudah dirampungkan pada tahun 2013 lalu. Sedangkan uji coba kali ini adalah untuk menilai kinerja peralatan-peralatannya seperti avionik.
Sukhoi T-50 berfitur siluman dengan teluk senjata internal untuk serangan udara dan darat, mesin thrust-vectoring untuk high-acceleration turns dan kemampuan terbang supercruise tanpa memerlukan afterburner. Pesawat ini terbang pertama kali pada bulan Januari 2010. Pada tahun 2011, T-50 ditampilkan pertama kali dihadapan publik saat pameran dirgantara MAKS dan pada MAKS 2013, tiga jet kembali diikutsertakan dan melakukan manuver kelompok.(RIA Novosti, Flight Global, Sukhoi)T-50, Jet Tercanggih Rusia yang Masih Bermasalah Selama pameran dirgantara MAKS di Moskow pada tahun ini, PAK-FA, Jet tempur Sukhoi generasi kelima Rusia, yang juga dikenal sebagai T-50, telah menampilkan aksi manuvernya yang luar biasa, termasuk manuver Pugachev Cobra.
Namun, meskipun manuvernya mengesankan, analis menilai T-50 masih kurang dinamis dibanding jet-jet super manuver buatan Sukhoi sebelumnya.
"Hal ini bisa kita lihat, pesawat (T-50) masih mengalami masalah dengan g-limits," kata Piotr Butowski dalam laporannya yang diterbitkan dalam majalah penerbangan Magazyn Lotnictwo.
"Pesawat itu sebelumnya mengalami pembaruan di fasilitas Sukhoi di Polikarpov Street di Moskow pada Desember 2012 dan Mei 2013. Badan pesawat diperkuat kembali berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji coba penerbangan dan uji coba statis sebelumnya, banyak lapisan baru yang dapat dilihat di permukaan pesawat."
Permukan pesawat telah diperkuat dengan potongan-potongan logam yang diletakkan di permukaan sayap yang dapat dilihat pada foto ini.
Kembali ke tahun 2011, ketika PAK-FA melakukan debutnya, kedua prototipe mengalami masalah teknis. Pertama, memiliki masalah structural breaks, kedua mengalami flameout (gagal mesin karena minim pengapian) pada awal MAKS 2011 dan terpaksa membatalkan lepas landas (perhatikan knalpot pada foto T-50 di atas). Sebuah kejadian yang cukup memalukan.
Selain beberapa hal yang masih perlu disempurnakan, ada beberapa tambahan perangkat yang baik bagi T-50 salah satunya sensor baru, termasuk radar side-looking baru dan sensor ultraviolet yang menjadikan pesawat mendapatkan tambahan identifikasi pasif. PAK-FA sendiri direncanakan masuk layanan pada akhir 2016 atau awal 2017.
Pihak Sukhoi mengatakan bahwa pada saat pendaratan asap terlihat keluar dari engine air intake kanan, dan api kecil pun muncul dari lambung pesawat tak lama setelah kejadian itu.
Meskipun terbakar, salah satu pesawat dari total 5 pesawat uji coba ini mendarat dengan sukses dan Sergey Bogdan, test pilot yang menerbangkannya tidak mengalami luka-luka. Pejabat perusahaan Sukhoi menyebutkan bahwa kebakaran itu bersifat lokal, dan dengan cepat bisa dipadamkan. Selanjutnya pihak Sukhoi akan memperbaiki pesawat ini.
"Jet akan dikembalikan. Tidak ada yang terluka. Perusahaan Sukhoi telah membentuk komisi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan," pejabat Sukhoi mengatakan.
Menurut Sukhoi, prototipe-prototipe T-50 lainnya akan tetap melanjutkan uji coba ground tests and static tests, dan insiden itu tidak akan berdampak pada program pengujian, proses uji coba akan tetap dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pesawat yang terbakar ini sendiri adalah prototipe kelima (terakhir) yang dikirimkan ke Pangkalan Udara Zhukovsky pada November 2013 lalu untuk diuji coba.Ujicoba Pesawat Belum Final Dilansir oleh Flight Global, pada 5 Juni lalu, Mikhail Pogosyan, Presiden United Aircraft (induk Sukhoi) memuji hasil-hasil pengujian Sukhoi T-50 selama ini. Lima prototipe T-50 telah berpartisipasi dalam program pengujian dan sertifikasi kinerja, yang dijadawalkan akan selesai pada tahun 2015, menjelang pengiriman pertama ke Angkatan Udara Rusia yang diperkirakan terjadi pada 2016.
Program evaluasi sebelumnya adalah memvalidasi kinerja PAK-FA dan sudah dirampungkan pada tahun 2013 lalu. Sedangkan uji coba kali ini adalah untuk menilai kinerja peralatan-peralatannya seperti avionik.
Sukhoi T-50 berfitur siluman dengan teluk senjata internal untuk serangan udara dan darat, mesin thrust-vectoring untuk high-acceleration turns dan kemampuan terbang supercruise tanpa memerlukan afterburner. Pesawat ini terbang pertama kali pada bulan Januari 2010. Pada tahun 2011, T-50 ditampilkan pertama kali dihadapan publik saat pameran dirgantara MAKS dan pada MAKS 2013, tiga jet kembali diikutsertakan dan melakukan manuver kelompok.(RIA Novosti, Flight Global, Sukhoi)T-50, Jet Tercanggih Rusia yang Masih Bermasalah Selama pameran dirgantara MAKS di Moskow pada tahun ini, PAK-FA, Jet tempur Sukhoi generasi kelima Rusia, yang juga dikenal sebagai T-50, telah menampilkan aksi manuvernya yang luar biasa, termasuk manuver Pugachev Cobra.
Namun, meskipun manuvernya mengesankan, analis menilai T-50 masih kurang dinamis dibanding jet-jet super manuver buatan Sukhoi sebelumnya.
"Hal ini bisa kita lihat, pesawat (T-50) masih mengalami masalah dengan g-limits," kata Piotr Butowski dalam laporannya yang diterbitkan dalam majalah penerbangan Magazyn Lotnictwo.
"Pesawat itu sebelumnya mengalami pembaruan di fasilitas Sukhoi di Polikarpov Street di Moskow pada Desember 2012 dan Mei 2013. Badan pesawat diperkuat kembali berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji coba penerbangan dan uji coba statis sebelumnya, banyak lapisan baru yang dapat dilihat di permukaan pesawat."
Permukan pesawat telah diperkuat dengan potongan-potongan logam yang diletakkan di permukaan sayap yang dapat dilihat pada foto ini.
Kembali ke tahun 2011, ketika PAK-FA melakukan debutnya, kedua prototipe mengalami masalah teknis. Pertama, memiliki masalah structural breaks, kedua mengalami flameout (gagal mesin karena minim pengapian) pada awal MAKS 2011 dan terpaksa membatalkan lepas landas (perhatikan knalpot pada foto T-50 di atas). Sebuah kejadian yang cukup memalukan.
Selain beberapa hal yang masih perlu disempurnakan, ada beberapa tambahan perangkat yang baik bagi T-50 salah satunya sensor baru, termasuk radar side-looking baru dan sensor ultraviolet yang menjadikan pesawat mendapatkan tambahan identifikasi pasif. PAK-FA sendiri direncanakan masuk layanan pada akhir 2016 atau awal 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.