Buat Hajar Perambah Hutan di Riau Marsma Henri Alfiandi, usai patroli udara, Sabtu siang (Chairul Hadi/GoRiau.com) ★
Masih adanya aktivitas perambahan hutan di Provinsi Riau yang berbuntut pada pembakaran lahan, membuat Marsekal Pertama (Marsma) Henri Alfiandi kesal. Ia pun mengancam akan mengerahkan prajurit Paskhas (Pasukan Khas) dan helikopter tempur buat memburu mereka.
Jenderal bintang satu TNI-AU yang juga menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru ini memastikan bahwa aktivitas perambahan tersebut masih berlangsung, bahkan sempat terdeteksi prajuritnya saat melakukan patroli via udara.
Henri berencana akan menerjunkan prajuritnya untuk 'menghajar' mereka, seperti yang pernah dilakukan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan. Kala itu Paskhas yang dikerahkan dengan helikopter beberapa kali sukses membuat pelaku kocar-kacir.
"Kita sudah koordinasi, termasuk dengan Korem juga. Mereka sudah aksi juga. Nah nanti kalau tidak ada efek jera, kita yang beraksi. Kita turunkan Paskhas (Pasukan Khas, red), tunggu saja," ungkap Henri kepada GoRiau.com (GoNews Group), Sabtu (8/10/2016) sore, di Pekanbaru.
Pihaknya berencana akan melakukan evaluasi terkait ini, sekaligus melakukan pemetaan di wilayah-wilayah yang ditenggarai terjadi perambahan hutan dan lahan secara ilegal. "Kita evaluasi dulu baru lakukan aksi, pakai helikopter sekalian," pertegas Danlanud.
Sabtu siang tadi, Henri dan beberapa pilot pesawat tempur F-16 Fighting Falcon bahkan sempat melakukan pemantauan dari udara dan berputar di atas langit Riau. Hasilnya, ditemukan kebakaran lahan di bagian selatan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Ya, tadi kita sempat pantau kebakaran lahan, itu masih ada, kayaknya di bagian Selatan, sekitar lima kilometer (via udara, red) dari Kota Pekanbaru. Itu mungkin di daerah Teratak Buluh. Sedih kita, itu di atas kebanyakn haze atau asap," singkatnya.
Sebelumnya, Brigjen Zulkarnain Adinegara yang baru menjabat sebagai Kapolda Riau juga sempat menyinggung soal berlangsungnya kegiatan perambahan tersebut. Dia pun meminta jajarannya untuk mengambil upaya tegas, termasuk menangkap para toke.
"Enak banget tokenya kalau yang ditangkap cuma bawahannya. Saya sudah minta Kapolres buat nangkap toke itu. Kalau ada yang menghalang-halangi, tangkap! Saya paham dengan masyarakat kecil, itu mereka cuma disuruh. Makanya kita imbau jangan mau (disuruh, red)," kata Zulkarnain. ***
Masih adanya aktivitas perambahan hutan di Provinsi Riau yang berbuntut pada pembakaran lahan, membuat Marsekal Pertama (Marsma) Henri Alfiandi kesal. Ia pun mengancam akan mengerahkan prajurit Paskhas (Pasukan Khas) dan helikopter tempur buat memburu mereka.
Jenderal bintang satu TNI-AU yang juga menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru ini memastikan bahwa aktivitas perambahan tersebut masih berlangsung, bahkan sempat terdeteksi prajuritnya saat melakukan patroli via udara.
Henri berencana akan menerjunkan prajuritnya untuk 'menghajar' mereka, seperti yang pernah dilakukan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan. Kala itu Paskhas yang dikerahkan dengan helikopter beberapa kali sukses membuat pelaku kocar-kacir.
"Kita sudah koordinasi, termasuk dengan Korem juga. Mereka sudah aksi juga. Nah nanti kalau tidak ada efek jera, kita yang beraksi. Kita turunkan Paskhas (Pasukan Khas, red), tunggu saja," ungkap Henri kepada GoRiau.com (GoNews Group), Sabtu (8/10/2016) sore, di Pekanbaru.
Pihaknya berencana akan melakukan evaluasi terkait ini, sekaligus melakukan pemetaan di wilayah-wilayah yang ditenggarai terjadi perambahan hutan dan lahan secara ilegal. "Kita evaluasi dulu baru lakukan aksi, pakai helikopter sekalian," pertegas Danlanud.
Sabtu siang tadi, Henri dan beberapa pilot pesawat tempur F-16 Fighting Falcon bahkan sempat melakukan pemantauan dari udara dan berputar di atas langit Riau. Hasilnya, ditemukan kebakaran lahan di bagian selatan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Ya, tadi kita sempat pantau kebakaran lahan, itu masih ada, kayaknya di bagian Selatan, sekitar lima kilometer (via udara, red) dari Kota Pekanbaru. Itu mungkin di daerah Teratak Buluh. Sedih kita, itu di atas kebanyakn haze atau asap," singkatnya.
Sebelumnya, Brigjen Zulkarnain Adinegara yang baru menjabat sebagai Kapolda Riau juga sempat menyinggung soal berlangsungnya kegiatan perambahan tersebut. Dia pun meminta jajarannya untuk mengambil upaya tegas, termasuk menangkap para toke.
"Enak banget tokenya kalau yang ditangkap cuma bawahannya. Saya sudah minta Kapolres buat nangkap toke itu. Kalau ada yang menghalang-halangi, tangkap! Saya paham dengan masyarakat kecil, itu mereka cuma disuruh. Makanya kita imbau jangan mau (disuruh, red)," kata Zulkarnain. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.