14 TewasPesawat pengangkut logistik dan personel Angkatan Udara AS jatuh saat mencoba mendarat di bandara Jalalabad, Afghanistan. (U.S. Air Force) ●
Pesawat Hercules C-130J milik Angkatan Udara Amerika Serikat jatuh di bandara Jalalabad, Afghanistan. Sedikitnya 14 orang tewas dalam insiden tersebut.
Menurut pejabat pertahanan AS ke ABC News, insiden itu terjadi lepas tengah malam pada Kamis waktu setempat. Sumber militer AS mengatakan, korban tewas adalah seluruh penumpang Hercules berisi 11 orang -enam kru dan lima penumpang yang merupakan kontraktor.
Sementara tiga korban lainnya adalah pekerja bandara yang berada di landasan pacu saat insiden itu terjadi.
Belum ada informasi kewarganegaraan kontraktor yang tewas dalam insiden tersebut. Penyelidikan awal tidak ada tanda-tanda peristiwa itu terjadi akibat serangan kelompok bersenjata.
"Kami masih melakukan penyelidikan tentang apa yang terjadi." kata juru bicara Centcom, komando pusat untuk misi AS di 20 negara, Mayor Genieve David.
Dua sumber di militer AS mengatakan pesawat jatuh saat mencoba mendarat di bandara tersebut.
C-130 digunakan oleh militer AS untuk mengangkut logistik dan personel untuk misi di Afghanistan. Pesawat berbadan lebar ini mampu mendarat di landasan pacu pendek demi menjangkau wilayah terpencil di negara itu.
Masih ada 9.800 tentara Amerika di Afghanistan untuk melakukan misi pelatihan yang akan berakhir pada tahun depan.Taliban Klaim Tembak Jatuh Pesawat Militer AS di AfghanistanSebuah pesawat milik militer Amerika Serikat jatuh di lapangan terbang Jalalabad, Afghanistan, Jumat (2/10) tengah malam waktu setempat.
Sebelas orang tewas dalam kecelakaan ini menurut keterangan resmi militer, terdiri dari enam tentara AS dan lima kontraktor sipil yang dipekerjakan oleh koalisi pasukan internasional pimpinan AS di Afghanistan. Tiga orang staf bandara juga dilaporkan tewas dalam insiden itu.
Penyebab tragedi ini masih dalam penyelidikan. Petugas pertolongan pertama hadir saat kejadian. Juru bicara militer menolak memberi keterangan kemungkinan adanya yang tewas atau terluka di darat.
Juru bicara militan Taliban mengklaim menembak jatuh pesawat itu, namun militer Amerika Serikat mengatakan tidak ada laporan keberadaan musuh saat itu.
Pernyataan dari Sayap Ekspedisi Udara di Lapangan Udara Bagram menyebutnya "insiden", tanpa memberi detail lebih jauh.
Kecelakaan ini terjadi beberapa jam usai tentara Afghanistan merebut kembali kota utara Kunduz, Kamis kemarin, setelah tiga hari digenggam Taliban.
Kelompok pemberontak Taliban telah berusaha mengembalikan kekuatannya sejak digulingkan oleh intervensi pasukan asing pada 2001.
Angka kematian tentara Amerika Serikat di Afghanistan menurun drastis setelah menarik misi tempurnya tahun lalu, meski pasukan khusus dan pasukan udaranya masih terlibat dalam penggempuran Taliban di Kunduz pekan ini.
Tahun 2011, militan Taliban juga menembak jatuh helikopter Chinook milik Amerika Serikat, menewaskan 38 orang di dalamnya.
Klaim penembakan itu disampaikan juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, di akun Twitter-nya, "15 penjajah dan beberapa tentara budak tewas".
Kelompok pemberontak itu biasanya memang mengaku bertanggung jawab terhadap kecelakaan apapun yang dialami pasukan koalisi Amerika Serikat. (den)
Pesawat Hercules C-130J milik Angkatan Udara Amerika Serikat jatuh di bandara Jalalabad, Afghanistan. Sedikitnya 14 orang tewas dalam insiden tersebut.
Menurut pejabat pertahanan AS ke ABC News, insiden itu terjadi lepas tengah malam pada Kamis waktu setempat. Sumber militer AS mengatakan, korban tewas adalah seluruh penumpang Hercules berisi 11 orang -enam kru dan lima penumpang yang merupakan kontraktor.
Sementara tiga korban lainnya adalah pekerja bandara yang berada di landasan pacu saat insiden itu terjadi.
Belum ada informasi kewarganegaraan kontraktor yang tewas dalam insiden tersebut. Penyelidikan awal tidak ada tanda-tanda peristiwa itu terjadi akibat serangan kelompok bersenjata.
"Kami masih melakukan penyelidikan tentang apa yang terjadi." kata juru bicara Centcom, komando pusat untuk misi AS di 20 negara, Mayor Genieve David.
Dua sumber di militer AS mengatakan pesawat jatuh saat mencoba mendarat di bandara tersebut.
C-130 digunakan oleh militer AS untuk mengangkut logistik dan personel untuk misi di Afghanistan. Pesawat berbadan lebar ini mampu mendarat di landasan pacu pendek demi menjangkau wilayah terpencil di negara itu.
Masih ada 9.800 tentara Amerika di Afghanistan untuk melakukan misi pelatihan yang akan berakhir pada tahun depan.Taliban Klaim Tembak Jatuh Pesawat Militer AS di AfghanistanSebuah pesawat milik militer Amerika Serikat jatuh di lapangan terbang Jalalabad, Afghanistan, Jumat (2/10) tengah malam waktu setempat.
Sebelas orang tewas dalam kecelakaan ini menurut keterangan resmi militer, terdiri dari enam tentara AS dan lima kontraktor sipil yang dipekerjakan oleh koalisi pasukan internasional pimpinan AS di Afghanistan. Tiga orang staf bandara juga dilaporkan tewas dalam insiden itu.
Penyebab tragedi ini masih dalam penyelidikan. Petugas pertolongan pertama hadir saat kejadian. Juru bicara militer menolak memberi keterangan kemungkinan adanya yang tewas atau terluka di darat.
Juru bicara militan Taliban mengklaim menembak jatuh pesawat itu, namun militer Amerika Serikat mengatakan tidak ada laporan keberadaan musuh saat itu.
Pernyataan dari Sayap Ekspedisi Udara di Lapangan Udara Bagram menyebutnya "insiden", tanpa memberi detail lebih jauh.
Kecelakaan ini terjadi beberapa jam usai tentara Afghanistan merebut kembali kota utara Kunduz, Kamis kemarin, setelah tiga hari digenggam Taliban.
Kelompok pemberontak Taliban telah berusaha mengembalikan kekuatannya sejak digulingkan oleh intervensi pasukan asing pada 2001.
Angka kematian tentara Amerika Serikat di Afghanistan menurun drastis setelah menarik misi tempurnya tahun lalu, meski pasukan khusus dan pasukan udaranya masih terlibat dalam penggempuran Taliban di Kunduz pekan ini.
Tahun 2011, militan Taliban juga menembak jatuh helikopter Chinook milik Amerika Serikat, menewaskan 38 orang di dalamnya.
Klaim penembakan itu disampaikan juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, di akun Twitter-nya, "15 penjajah dan beberapa tentara budak tewas".
Kelompok pemberontak itu biasanya memang mengaku bertanggung jawab terhadap kecelakaan apapun yang dialami pasukan koalisi Amerika Serikat. (den)
★ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.