Pesawat tempur TNI AU. [Defence.pk]
Pertahanan udara Indonesia bakal diperkuat dengan datangnya 10 pesawat tempur, tahun depan. Tidak hanya itu, TNI AU juga berencana menambah kekuatan tempur udara lainnya seperti penangkal serangan udara.
Hal ini dikatakan Kepala Staf Angkata Udara Marsekal Agus Supriatna ketika menutup latihan bersama Elang Indopura ke-19 di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis (1/1/2016).
“Penambahan (pesawat) sudah ada. Sesuai rencana bakal datang tahun depan ke Indonesia,” kata Agus, tanpa menyebut apa jenis pesawat yang dimaksud.
Dia menyatakan, 10 pesawat tersebut bakal datang ke Indonesia secara bertahap, hampir sama dengan kedatangan pesawat-pesawat tempur sebelumnya.
“Sistemnya masih sama, yakni datang secara bergilir lima pesawat. 10 pesawat akan datang,” jelasnya kepada wartawan di Pekanbaru.
Selain itu, dia juga menyebut rencana penambahan kekuatan baru yang telah diajukan ke Kementerian Pertahanan, di antaranya penangkal serangan udara.
“Sudah masuk rencana strategis kita di Kementerian Pertahanan. Sekarang lagi dikaji dan evaluasi oleh kementerian,” tegas Agus.
Dia menjelaskan, pengembangan Alutsista TNI harus diajukan kepada Kementerian Pertahanan. TNI hanya mengajukan setiap alat tempur yang diinginkan.
“Pengembangan alutsista dan lainnya itu semua di sana (Kementerian Pertahanan). Kita hanya mengirimkan spectectnya. Mudah-mudahan sesuai (keinginan),” kata dia.
Sebelumnya, Indonesia disebut berencana membeli 10 jet tempur jenis Su-35 buatan Rusia. Rencana ini bakal menambah jenis pesawat tempur Negeri Beruang di Indonesia karena sudah dimiliki 11 Su-30 dan lima Su-27.
Su-35 merupakan jet tempur dengan teknologi terkini yang lebih unggul dari jet-jet tempur sekelasnya. Pembelian ini menjadi suatu bagian rencana strategis.
Jet-jet tempur canggih buatan Rusia itu akan menggantikan skuadron jet tempur F-5 buatan Amerika.
Pertahanan udara Indonesia bakal diperkuat dengan datangnya 10 pesawat tempur, tahun depan. Tidak hanya itu, TNI AU juga berencana menambah kekuatan tempur udara lainnya seperti penangkal serangan udara.
Hal ini dikatakan Kepala Staf Angkata Udara Marsekal Agus Supriatna ketika menutup latihan bersama Elang Indopura ke-19 di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis (1/1/2016).
“Penambahan (pesawat) sudah ada. Sesuai rencana bakal datang tahun depan ke Indonesia,” kata Agus, tanpa menyebut apa jenis pesawat yang dimaksud.
Dia menyatakan, 10 pesawat tersebut bakal datang ke Indonesia secara bertahap, hampir sama dengan kedatangan pesawat-pesawat tempur sebelumnya.
“Sistemnya masih sama, yakni datang secara bergilir lima pesawat. 10 pesawat akan datang,” jelasnya kepada wartawan di Pekanbaru.
Selain itu, dia juga menyebut rencana penambahan kekuatan baru yang telah diajukan ke Kementerian Pertahanan, di antaranya penangkal serangan udara.
“Sudah masuk rencana strategis kita di Kementerian Pertahanan. Sekarang lagi dikaji dan evaluasi oleh kementerian,” tegas Agus.
Dia menjelaskan, pengembangan Alutsista TNI harus diajukan kepada Kementerian Pertahanan. TNI hanya mengajukan setiap alat tempur yang diinginkan.
“Pengembangan alutsista dan lainnya itu semua di sana (Kementerian Pertahanan). Kita hanya mengirimkan spectectnya. Mudah-mudahan sesuai (keinginan),” kata dia.
Sebelumnya, Indonesia disebut berencana membeli 10 jet tempur jenis Su-35 buatan Rusia. Rencana ini bakal menambah jenis pesawat tempur Negeri Beruang di Indonesia karena sudah dimiliki 11 Su-30 dan lima Su-27.
Su-35 merupakan jet tempur dengan teknologi terkini yang lebih unggul dari jet-jet tempur sekelasnya. Pembelian ini menjadi suatu bagian rencana strategis.
Jet-jet tempur canggih buatan Rusia itu akan menggantikan skuadron jet tempur F-5 buatan Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.