➶ Rusia Marah➶ Wilayah Crimea, yang jadi lokasi terdekat uji coba rudal Ukraina yang memicu kemarahan Rusia. [REUTERS] ○
Militer Ukraina pada Kamis (1/12/2016) mempersiapkan diri untuk melakukan uji coba rudal di dekat Crimea. Rusia marah dengan menempatkan pasukan pertahanan udara pada posisi siaga tinggi di Crimea.
Sebelum krisis Ukraina pecah tahun 2014, Crimea merupakan bagian dari Kiev. Namun, saat krisis Ukraina terjadi, rakyat Crimea menggelar referendum untuk memisahkan diri dari Ukraina dan memilih bergabung dengan Rusia.
Tapi, Ukraina dan negara-negara Barat tidak mengakui referendum itu dan menuduh Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina. Moskow menegaskan bergabungnya Crimea ke Rusia sudah sah atas kehendak rakyat di wilayah itu.
Pemerintah Ukraina mengatakan, tes rudal akan dilakukan di wilayah Kherson selatan, yang berbatasan dengan Crimea. ”Kami akan terus memperkuat kemampuan pertahanan bangsa kami dan terus melakukan tes rudal dan pelatihan,” kata Menteri Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina, Oleksander Turchynov, pada hari Rabu, seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina berusaha untuk menciptakan ”situasi gugup” di Semenanjung Crimea. Kementerian itu menegaskan bahwa pasukan pertahanan udara, darat, dan kapal Rusia di Crimea akan merespons setiap rudal yang membahayakan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengaku belum tahu apakah Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk mempersiapkan respons militer atas uji coba rudal Ukraina.
Peskov juga menanggapi laporan media Ukraina yang menyebut bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah memperingatkan utusan militer Ukraina bahwa Moskow akan menembak jatuh rudal apapun dan menghancurkan peluncurnya jika rudal yang ditembakkan melanggar wilayah udara Crimea.
”Di Kremlin, kami tidak ingin melihat aksi yang dilakukan oleh pihak Ukraina yang melanggar hukum internasional dan yang mungkin menciptakan kondisi berbahaya bagi penerbangan internasional di atas wilayah Rusia dan wilayah yang berdekatan,” ujar Peskov. (mas)
Rusia Kerahkan Kapal Perang ke Crimea
Pengerahan kapal perang ini merupakan respon atas rencana uji coba rudal yang akan dilakukan Ukraina di dekat Crimea. [Istimewa]
Kantor berita Rusia, RIA melaporkan, kapal perang dari Armada Laut Hitam Rusia telah dikerahkan di perairan di dekat Crimea. Pengerahan kapal perang ini merupakan respon atas rencana uji coba rudal yang akan dilakukan Ukraina di dekat Crimea.
"Kapal perang dari Armada Laut Hitam telah mengambil posisi di dekat pantai barat Crimea, dan akan berada di sana sepanjang uji coba rudal yang akan dilakukan Ukraina," jelas sumber militer Rusia kepada RIA, seperti dilansir Reuters pada Kamis (1/12).
"Sistem pertahanan udara di kapal itu telah disiapkan pada untuk situasi genting. Peralatan mereka dirancang untuk menembak jatuh rudal anti-kapal dan rudal jelajah. Kapal akan didukung oleh unit darat yang ditempatkan di semenanjung," sambungnya.
Kiev rencananya akan menggelar uji coba rudal mulai hari ini hingga esok hari. Pejabat militer Ukraina, Vladimir Krizhanovsky menegaskan, uji coba rudal yang mereka lakukan sesuai dengan hukum internasional.
"Pengujian yang dilakukan sesuai dengan hukum internasional. Lokasi uji coba berlokasi 30 kilometer dari wilayah udara Crimea. Oleh karena itu akan menjadi tindakan salah bila mengecam Ukraina atas uji coba ini," ucap Krizhanovsky. (esn)
Militer Ukraina pada Kamis (1/12/2016) mempersiapkan diri untuk melakukan uji coba rudal di dekat Crimea. Rusia marah dengan menempatkan pasukan pertahanan udara pada posisi siaga tinggi di Crimea.
Sebelum krisis Ukraina pecah tahun 2014, Crimea merupakan bagian dari Kiev. Namun, saat krisis Ukraina terjadi, rakyat Crimea menggelar referendum untuk memisahkan diri dari Ukraina dan memilih bergabung dengan Rusia.
Tapi, Ukraina dan negara-negara Barat tidak mengakui referendum itu dan menuduh Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina. Moskow menegaskan bergabungnya Crimea ke Rusia sudah sah atas kehendak rakyat di wilayah itu.
Pemerintah Ukraina mengatakan, tes rudal akan dilakukan di wilayah Kherson selatan, yang berbatasan dengan Crimea. ”Kami akan terus memperkuat kemampuan pertahanan bangsa kami dan terus melakukan tes rudal dan pelatihan,” kata Menteri Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina, Oleksander Turchynov, pada hari Rabu, seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina berusaha untuk menciptakan ”situasi gugup” di Semenanjung Crimea. Kementerian itu menegaskan bahwa pasukan pertahanan udara, darat, dan kapal Rusia di Crimea akan merespons setiap rudal yang membahayakan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengaku belum tahu apakah Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk mempersiapkan respons militer atas uji coba rudal Ukraina.
Peskov juga menanggapi laporan media Ukraina yang menyebut bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah memperingatkan utusan militer Ukraina bahwa Moskow akan menembak jatuh rudal apapun dan menghancurkan peluncurnya jika rudal yang ditembakkan melanggar wilayah udara Crimea.
”Di Kremlin, kami tidak ingin melihat aksi yang dilakukan oleh pihak Ukraina yang melanggar hukum internasional dan yang mungkin menciptakan kondisi berbahaya bagi penerbangan internasional di atas wilayah Rusia dan wilayah yang berdekatan,” ujar Peskov. (mas)
Rusia Kerahkan Kapal Perang ke Crimea
Pengerahan kapal perang ini merupakan respon atas rencana uji coba rudal yang akan dilakukan Ukraina di dekat Crimea. [Istimewa]
Kantor berita Rusia, RIA melaporkan, kapal perang dari Armada Laut Hitam Rusia telah dikerahkan di perairan di dekat Crimea. Pengerahan kapal perang ini merupakan respon atas rencana uji coba rudal yang akan dilakukan Ukraina di dekat Crimea.
"Kapal perang dari Armada Laut Hitam telah mengambil posisi di dekat pantai barat Crimea, dan akan berada di sana sepanjang uji coba rudal yang akan dilakukan Ukraina," jelas sumber militer Rusia kepada RIA, seperti dilansir Reuters pada Kamis (1/12).
"Sistem pertahanan udara di kapal itu telah disiapkan pada untuk situasi genting. Peralatan mereka dirancang untuk menembak jatuh rudal anti-kapal dan rudal jelajah. Kapal akan didukung oleh unit darat yang ditempatkan di semenanjung," sambungnya.
Kiev rencananya akan menggelar uji coba rudal mulai hari ini hingga esok hari. Pejabat militer Ukraina, Vladimir Krizhanovsky menegaskan, uji coba rudal yang mereka lakukan sesuai dengan hukum internasional.
"Pengujian yang dilakukan sesuai dengan hukum internasional. Lokasi uji coba berlokasi 30 kilometer dari wilayah udara Crimea. Oleh karena itu akan menjadi tindakan salah bila mengecam Ukraina atas uji coba ini," ucap Krizhanovsky. (esn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.