Usai Jalani Hardepo Usai menjalani pemeliharaan tingkat depo (Hardepo) tahun 2016, sebanyak tujuh unit kapal milik TNI Angkatan Laut siap beroperasi melaksanakan tugas pokok sebagai penegak kedaulatan negara di laut. Ketujuh kapal tersebut yaitu KRI Pulau Rusa (PRA-726), KRI Krait (KRT-827), KRI Silea (SLA-858), Patkamla Sadarin II.3-02, Patkamla Salmaneti II.3-03, Patkamla Samadar II.3-04 dan Patkamla Sawangi II.3-05.
Penyerahan ketujuh kapal tersebut dipimpin Kepala Dinas Materiel Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Ir. Aziz Ikhsan Bachtiar, M.Tr.(HAN) kepada Koarmabar dan Lantamal III selaku pembina operasi di ruang TFG gedung Satkorarmabar Pondok Dayung, Jakarta Utara, Kamis (29/12/2016).
Menurut Kadismatal pemeliharaan oleh Dismatal dengan pelaksana Satuan Pemeliharaan Materiel Armabar (Satharmatbar) meliputi sistem pendorong (repowering), sistem badan kapal (bakap) dan sistem bantu. “Hardepo ini dilaksanakan karena kapal-kapal tersebut usia pakainya sudah cukup tinggi sehingga memerlukan upaya untuk mengembalikan kemampuannya guna mendukung tugas pokok TNI AL,” lanjutnya.
Hasil yang dicapai setelah Hardepo dan repowering adalah sebagai berikut: KRI PRA-726 kecepatan maksimum sebelum Hardepo adalah 12 knot setelah Hardepo meningkat menjadi 15 knot, KRI KRT-827 sebelumnya 11 knot menjadi 13,5 knot dan kecepatan KRI SLA-858 sebelumnya 16 knot menjadi 20,4 knot. Sementara Patkamla Sadarin kecepatan meningkat dari 12 knot menjadi 21,5 knot, kecepatan Patkamla Salmaneti dari 12,3 knot meningkat menjadi 20,8 knot, Patkamla Samadar sebelumnya 12,5 knot menjadi 17,9 knot dan Patkamla Sawangi kecepatan meningkat dari 10 knot menjadi 19,2 knot.
Sedangkan pada sistem bakap diperoleh hasil kondisi bangunan kapal dan fasilitas akomodasi meningkat sehingga layak melaksanakan operasi. Demikian juga pada sistem bantu terjadi peningkatan kemampuan peralatan bantu dan kelengkapan peralatan keselamatan.
Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.
Penyerahan ketujuh kapal tersebut dipimpin Kepala Dinas Materiel Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Ir. Aziz Ikhsan Bachtiar, M.Tr.(HAN) kepada Koarmabar dan Lantamal III selaku pembina operasi di ruang TFG gedung Satkorarmabar Pondok Dayung, Jakarta Utara, Kamis (29/12/2016).
Menurut Kadismatal pemeliharaan oleh Dismatal dengan pelaksana Satuan Pemeliharaan Materiel Armabar (Satharmatbar) meliputi sistem pendorong (repowering), sistem badan kapal (bakap) dan sistem bantu. “Hardepo ini dilaksanakan karena kapal-kapal tersebut usia pakainya sudah cukup tinggi sehingga memerlukan upaya untuk mengembalikan kemampuannya guna mendukung tugas pokok TNI AL,” lanjutnya.
Hasil yang dicapai setelah Hardepo dan repowering adalah sebagai berikut: KRI PRA-726 kecepatan maksimum sebelum Hardepo adalah 12 knot setelah Hardepo meningkat menjadi 15 knot, KRI KRT-827 sebelumnya 11 knot menjadi 13,5 knot dan kecepatan KRI SLA-858 sebelumnya 16 knot menjadi 20,4 knot. Sementara Patkamla Sadarin kecepatan meningkat dari 12 knot menjadi 21,5 knot, kecepatan Patkamla Salmaneti dari 12,3 knot meningkat menjadi 20,8 knot, Patkamla Samadar sebelumnya 12,5 knot menjadi 17,9 knot dan Patkamla Sawangi kecepatan meningkat dari 10 knot menjadi 19,2 knot.
Sedangkan pada sistem bakap diperoleh hasil kondisi bangunan kapal dan fasilitas akomodasi meningkat sehingga layak melaksanakan operasi. Demikian juga pada sistem bantu terjadi peningkatan kemampuan peralatan bantu dan kelengkapan peralatan keselamatan.
Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.
♞ TNI AL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.