Indonesia nampaknya akan membeli dua kapal selam kelas 877EKM dari Rusia. Keputusan akhir mengenai pembelian itu belum ada, namun dipastikan keputusan itu akan diambil pada masa kepresidenan sekarang dan tak akan diwariskan kepada pemerintahan baru pasca 20 Oktober 2014. Apabila Indonesia memutuskan membeli kapal selam konvensional itu, Jakarta harus mempersiapkan diri dari aspek logistik.
Saat Jakarta membatalkan rencana pengadaan kapal selam kelas Kilo pada 2008, alasan yang dikemukakan antara lain karena kapal selam Rusia itu memerlukan dukungan infrastruktur. Sementara Indonesia saat itu konon tak mempunyai dana guna membangun infrastruktur tersebut. Sejak beberapa tahun lalu, kekuatan laut Indonesia membangun infrastruktur kapal selam di Teluk Palu. Sehingga apabila ada pihak yang mengajukan alasan infrastruktur untuk membatalkan rencana akuisisi dua kapal selam kelas Kilo saat ini, alasan itu jelas hanya dibuat-buat saja.
Persiapan lainnya adalah menyiapkan dukungan logistik terpadu bagi sistem senjata asal negeri kelahiran Mikhail Gorbachev itu. Dalam pengadaan kapal perang selama ini, salah satu kelemahan Indonesia adalah tidak didukung dengan dukungan logistik terpadu. Sehingga tak aneh kalau kapal perang yang tergolong baru tak bisa beroperasi sementara karena suku cadang tak tersedia di Dopusbektim. Isu ini menjadi tantangan bagi pengadaan kapal selam kelas Kilo nantinya.
Berikutnya adalah percepatan penyiapan awak kapal selam. Rencana penyiapan awak kapal selam memang sudah ada saat ini karena terkait pengadaan kapal selam fotokopi dari Negeri Ginseng. Apabila akuisisi kapal selam asal Rusia disetujui, tentu saja harus disiapkan rencana rekrutmen baru dalam jumlah yang tak sedikit. Apalagi pengoperasian kapal selam Rusia memiliki karakteristik sendiri dibandingkan dengan kapal selam asal Jerman.
Saat Jakarta membatalkan rencana pengadaan kapal selam kelas Kilo pada 2008, alasan yang dikemukakan antara lain karena kapal selam Rusia itu memerlukan dukungan infrastruktur. Sementara Indonesia saat itu konon tak mempunyai dana guna membangun infrastruktur tersebut. Sejak beberapa tahun lalu, kekuatan laut Indonesia membangun infrastruktur kapal selam di Teluk Palu. Sehingga apabila ada pihak yang mengajukan alasan infrastruktur untuk membatalkan rencana akuisisi dua kapal selam kelas Kilo saat ini, alasan itu jelas hanya dibuat-buat saja.
Persiapan lainnya adalah menyiapkan dukungan logistik terpadu bagi sistem senjata asal negeri kelahiran Mikhail Gorbachev itu. Dalam pengadaan kapal perang selama ini, salah satu kelemahan Indonesia adalah tidak didukung dengan dukungan logistik terpadu. Sehingga tak aneh kalau kapal perang yang tergolong baru tak bisa beroperasi sementara karena suku cadang tak tersedia di Dopusbektim. Isu ini menjadi tantangan bagi pengadaan kapal selam kelas Kilo nantinya.
Berikutnya adalah percepatan penyiapan awak kapal selam. Rencana penyiapan awak kapal selam memang sudah ada saat ini karena terkait pengadaan kapal selam fotokopi dari Negeri Ginseng. Apabila akuisisi kapal selam asal Rusia disetujui, tentu saja harus disiapkan rencana rekrutmen baru dalam jumlah yang tak sedikit. Apalagi pengoperasian kapal selam Rusia memiliki karakteristik sendiri dibandingkan dengan kapal selam asal Jerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.