Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, mercusuar buatan Malaysia di Tanjung Datuk, Kalimantan Barat, belum akan dirobohkan.
Alasannya, Pemerintah Indonesia dan Malaysia akan menggelar pertemuan untuk menentukan titik koordinat batas wilayah di Tanjung Datuk.
"Hasil verifikasi koordinat dulu kita lihat. Sedang diatur pertemuan," kata Purnomo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 5 Juni 2014.
Menurut dia, seharusnya di wilayah abu-abu itu tidak ada pembangunan apapun, termasuk mercusuar. "Menurut kita itu masih berada di daerah tumpang tindih, dan mustinya tidak ada kegiatan," jelasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan joint verification koordinat lokasi pembangunan mercusuar di Tanjung Datuk, Kalimantan Barat akan digelar bulan ini.
Moeldoko memastikan pembangunan mercusuar buatan Malaysia yang sudah mencapai 60 persen itu sudah dihentikan. Di sana, kata Moeldoko, tidak ada kegiatan militer dan penegak hukum yang menimbulkan situasi yang tidak bagus.
Alasannya, Pemerintah Indonesia dan Malaysia akan menggelar pertemuan untuk menentukan titik koordinat batas wilayah di Tanjung Datuk.
"Hasil verifikasi koordinat dulu kita lihat. Sedang diatur pertemuan," kata Purnomo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 5 Juni 2014.
Menurut dia, seharusnya di wilayah abu-abu itu tidak ada pembangunan apapun, termasuk mercusuar. "Menurut kita itu masih berada di daerah tumpang tindih, dan mustinya tidak ada kegiatan," jelasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan joint verification koordinat lokasi pembangunan mercusuar di Tanjung Datuk, Kalimantan Barat akan digelar bulan ini.
Moeldoko memastikan pembangunan mercusuar buatan Malaysia yang sudah mencapai 60 persen itu sudah dihentikan. Di sana, kata Moeldoko, tidak ada kegiatan militer dan penegak hukum yang menimbulkan situasi yang tidak bagus.
★ Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.