Pada On Task ke-8 kali ini, KRI Frans Kaisiepo (FKO)–368 dan BRS Liberal (LIB) mendapatkan perintah dari CTF. 448 melalui MTF-N7 (Training) untuk melaksanakan Winching Exercise (Winchex) 813, Selasa (3/6). Latihan ini sangatlah penting dilaksanakan bagi setiap personel CTF. 448 khususnya KRI FKO dan BRS LIB dalam melatih dan meningkatkan personel capability serta crew Helikopter dalam prosedur Winching dan memberikan pengalaman dalam melaksanakan operasi dengan unsur lain.
Serial Miscex 813 adalah winching by helicopter, yaitu kedua Helikopter bertukar pengendalian antara dua kapal pelaksana latihan, dalam hal ini oleh Hello Director Officer (HDO) masing – masing kapal lain memerintahkan dan mengarahkan helinya untuk menuju kapal lain dalam rangka melaksanakan Vertical Replenishment (Vetrep). Dalam istilah lain melaksanakan mail bag transfer, namun dilakukan dari udara di area transfer (geladak heli kapal penerima). Tujuan dari latihan ini untuk melatih ketrampilan dan kesigapan crew heli, tim helly deck party serta tim medical evacuation agar tetap tanggap dalam menyiapkan logistik maupun mengatasi simulasi korban personel dengan metode Vetrep.
Saat briefing beberapa jam sebelum pelaksanaan latihan, Komandan KRI FKO – 368, Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi tidak bosan – bosannya mengingatkan seluruh personel yang terlibat untuk selalu menjaga keselamatan pribadi dan materialnya selama pelaksanaan latihan. Penekanan ditujukan kepada HDO Kapten Laut (P) Soni Wibisono untuk tetap menyiapkan jaring komunikasi cadangan untuk selalu berkomunikasi dan memonitor NV – 409 (Garuda) yang diawaki oleh Pilot 1, Kapten Laut (P) Aris Pujiantoro. Selain daripada itu, Komandan KRI FKO memerintahkan untuk meyakinkan kembali perihal altitude separation antar kedua heli agar betul – betul dikoordinasikan untuk keamanan dengan BRS Liberal.
Walaupun kondisi cuaca sedikit mendung dan berombak, tidak sedikitpun menurunkan moral dan mentalitas prajurit – prajurit FKO – 368 untuk tetap semangat dalam melaksanakan tugas latihan kali ini. Dalam waktu hampir bersamaan NV-409 (Garuda) dan LYNX take off dari masing – masing mother ship yang berjarak sekitar 7 Nautical Miles (NM). Selanjutnya, kedua heli melaksanakan fase pertama latihan yakni pengenalan terhadap area transfer, disusul dengan pendekatan dan penurunan material – dummy (winch down) dari ketinggian kurang lebih 5 – 7 feet.
Di fase kedua, crew kapal yang sudah siap di masing – masing area transfer melaksanakan recovery terhadap material yang diterima. Setelah dummy di recovery, heli kembali berputar di udara untuk persiapan melaksanakan fase ketiga yakni pengambilan (winch up) material – dummy. Latihan ditutup dengan fase keempat, dimana masing – masing heli dikendalikan dan diserahterimakan oleh HDO dan BRS Liberal dan HDO KRI FKO – 368 untuk kembali ke mother ship.
Latihan berlangsung selama kurang lebih 1 jam dan dapat terlaksana dengan baik, aman dan lancar. Setelah kegiatan latihan berakhir, masing – masing kapal kembali ke sektor patroli di Area of Maritime Operation (AMO) untuk melanjutkan tugas pokok sebagai unit MTF yang melaksanakan Maritime Interdiction Operation (MIO).
Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir
Serial Miscex 813 adalah winching by helicopter, yaitu kedua Helikopter bertukar pengendalian antara dua kapal pelaksana latihan, dalam hal ini oleh Hello Director Officer (HDO) masing – masing kapal lain memerintahkan dan mengarahkan helinya untuk menuju kapal lain dalam rangka melaksanakan Vertical Replenishment (Vetrep). Dalam istilah lain melaksanakan mail bag transfer, namun dilakukan dari udara di area transfer (geladak heli kapal penerima). Tujuan dari latihan ini untuk melatih ketrampilan dan kesigapan crew heli, tim helly deck party serta tim medical evacuation agar tetap tanggap dalam menyiapkan logistik maupun mengatasi simulasi korban personel dengan metode Vetrep.
Saat briefing beberapa jam sebelum pelaksanaan latihan, Komandan KRI FKO – 368, Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi tidak bosan – bosannya mengingatkan seluruh personel yang terlibat untuk selalu menjaga keselamatan pribadi dan materialnya selama pelaksanaan latihan. Penekanan ditujukan kepada HDO Kapten Laut (P) Soni Wibisono untuk tetap menyiapkan jaring komunikasi cadangan untuk selalu berkomunikasi dan memonitor NV – 409 (Garuda) yang diawaki oleh Pilot 1, Kapten Laut (P) Aris Pujiantoro. Selain daripada itu, Komandan KRI FKO memerintahkan untuk meyakinkan kembali perihal altitude separation antar kedua heli agar betul – betul dikoordinasikan untuk keamanan dengan BRS Liberal.
Walaupun kondisi cuaca sedikit mendung dan berombak, tidak sedikitpun menurunkan moral dan mentalitas prajurit – prajurit FKO – 368 untuk tetap semangat dalam melaksanakan tugas latihan kali ini. Dalam waktu hampir bersamaan NV-409 (Garuda) dan LYNX take off dari masing – masing mother ship yang berjarak sekitar 7 Nautical Miles (NM). Selanjutnya, kedua heli melaksanakan fase pertama latihan yakni pengenalan terhadap area transfer, disusul dengan pendekatan dan penurunan material – dummy (winch down) dari ketinggian kurang lebih 5 – 7 feet.
Di fase kedua, crew kapal yang sudah siap di masing – masing area transfer melaksanakan recovery terhadap material yang diterima. Setelah dummy di recovery, heli kembali berputar di udara untuk persiapan melaksanakan fase ketiga yakni pengambilan (winch up) material – dummy. Latihan ditutup dengan fase keempat, dimana masing – masing heli dikendalikan dan diserahterimakan oleh HDO dan BRS Liberal dan HDO KRI FKO – 368 untuk kembali ke mother ship.
Latihan berlangsung selama kurang lebih 1 jam dan dapat terlaksana dengan baik, aman dan lancar. Setelah kegiatan latihan berakhir, masing – masing kapal kembali ke sektor patroli di Area of Maritime Operation (AMO) untuk melanjutkan tugas pokok sebagai unit MTF yang melaksanakan Maritime Interdiction Operation (MIO).
Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.