Sebanyak 11 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang berada dalam formasi Divisi 1 dan Divisi 2 Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014, berhasil “menembak dua pesawat intai musuh”, disekitar perairan Laut Jawa.
Aksi pertempuran laut malam hari atau dikenal dengan istilah Anti Air Rapid Open Fire Exercise (Aarofex), diskenariokan dua roket flare yang ditembakkan dari KRI Abdul Halim Perdana Kususma-355 dan KRI Sultan Iskandar Muda-367 sebagai pesawat intai musuh.
Saat perjalanan lintas laut menuju daerah sasaran sekitar pukul 20.00 WIB, Radar udara KRI Sultan Iskandar Muda serta kapal lainnya mendeteksi adanya obyek yang mendekati formasi tempur Kogaslagab.
Seketika itu juga suara sirine meraung-raung dari seluruh kapal perang. Seluruh personel dan persenjataan Penangkis Serangan Udara (PSU) siap menyambut serangan udara dari pesawat musuh.
Dua kapal perang korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) tersebut berhasil mengunci sasaran udara melalui radar senjata LIROD Mk2. Radar tersebut memandu senjata meriam anti serangan udara kaliber 2×20 mm mengikuti setiap pergerakan target yang telah terkunci.
Berjajar dalam formasi Divisi 2 Kogaslagab paling depan KRI Ahmad Yani-352 kemudian KRI Oswald Siahaan-354, KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355, KRI Sutanto-377, KRI Tjiptadi-381 dan KRI Patiunus-386, mebidik sasaran roket flare yang diluncurkan dari KRI Abdul Halim Perdana Kusuma.
Selanjutnya berjajar dalam formasi Divisi 1 KRI Yos Sudarso-353, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Kerapu-812 dan KRI Pandrong-802 membidik target sasaran udara roket flare dari KRI Sultan Iskandar Muda.
Dalam waktu sekejap ribuan butir amunisi ditembakkan dari meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) kaliber 12,7 mm sampai meriam kaliber 40 mm dan berhasil menembak jatuh dua target sasaran udara tersebut.
Pertempuran ini bertujuan untuk melindungi kapal markas yakni KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-590 yang mengangkut pasukan dan pejabat Kogab dan VVIP. Operasi tempur laut tersebut merupakan salah satu rangkaian kampanye militer Latgab TNI tahun 2014 di Perairan Laut Jawa.
Kadispenarmatim
Letkol Laut (KH) Abdul Kadir
Aksi pertempuran laut malam hari atau dikenal dengan istilah Anti Air Rapid Open Fire Exercise (Aarofex), diskenariokan dua roket flare yang ditembakkan dari KRI Abdul Halim Perdana Kususma-355 dan KRI Sultan Iskandar Muda-367 sebagai pesawat intai musuh.
Saat perjalanan lintas laut menuju daerah sasaran sekitar pukul 20.00 WIB, Radar udara KRI Sultan Iskandar Muda serta kapal lainnya mendeteksi adanya obyek yang mendekati formasi tempur Kogaslagab.
Seketika itu juga suara sirine meraung-raung dari seluruh kapal perang. Seluruh personel dan persenjataan Penangkis Serangan Udara (PSU) siap menyambut serangan udara dari pesawat musuh.
Dua kapal perang korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) tersebut berhasil mengunci sasaran udara melalui radar senjata LIROD Mk2. Radar tersebut memandu senjata meriam anti serangan udara kaliber 2×20 mm mengikuti setiap pergerakan target yang telah terkunci.
Berjajar dalam formasi Divisi 2 Kogaslagab paling depan KRI Ahmad Yani-352 kemudian KRI Oswald Siahaan-354, KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355, KRI Sutanto-377, KRI Tjiptadi-381 dan KRI Patiunus-386, mebidik sasaran roket flare yang diluncurkan dari KRI Abdul Halim Perdana Kusuma.
Selanjutnya berjajar dalam formasi Divisi 1 KRI Yos Sudarso-353, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Kerapu-812 dan KRI Pandrong-802 membidik target sasaran udara roket flare dari KRI Sultan Iskandar Muda.
Dalam waktu sekejap ribuan butir amunisi ditembakkan dari meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) kaliber 12,7 mm sampai meriam kaliber 40 mm dan berhasil menembak jatuh dua target sasaran udara tersebut.
Pertempuran ini bertujuan untuk melindungi kapal markas yakni KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-590 yang mengangkut pasukan dan pejabat Kogab dan VVIP. Operasi tempur laut tersebut merupakan salah satu rangkaian kampanye militer Latgab TNI tahun 2014 di Perairan Laut Jawa.
Kadispenarmatim
Letkol Laut (KH) Abdul Kadir
⚓ Poskota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.