Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar menjadi kapal markas dan pengendalian operasi dalam Latihan Gabungan TNI (Latgab TNI) 2014 yang berlayar dari Dermaga Koarmatim, Surabaya, Selasa menuju daerah pertempuran di Laut Jawa, Samudera Hindia dan perairan Pantai Banongan, Situbondo, Jatim.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Moeldoko, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Pangarmatim Laksda TNI Sri Mohamad Darojatim, anggota Komisi I DPR RI dan pejabat lainnya berada di KRI Makassar selama simulasi pertempuran berlangsung.
Disimulasikan, kapal tersebut bersama sejumlah kapal perang lainnya terlibat dalam pertempuran laut. Prajurit TNI AL akan mengusir musuh dengan kekuatan seimbang, sehingga harus menggunakan senjata canggih berupa rudal Exocet dan C-802.
Selain kekuatan senjata kapal perang prajurit udara juga mengerahkan sejumlah pesawat tempur, seperti Sukhoi dan F-16 untuk membantu melakukan tembakan-tembakan dari kapal.
Sementara itu para pejabat kementerian pertahanan dan TNI dalam latihan puncak, 4 Juni juga akan menyaksikan pertempuran darat dengan kekuatan Marinir dan TNI AD di Pusat Latihan Tempur Marinir Asembagus, Situbondo, Jatim.
Latgab TNI 2014 yang melibatkan 15.108 dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta sejumlah alutsista sebagai salah satu bentuk kampanye militer dengan mengacu pada skenario latihan yang dibuat serealistis mungkin dengan didasarkan pada berbagai ancaman yang paling mungkin timbul, sehinga pada saat dihadapkan pada operasi yang sebenarnya prajurit dan satuan sudah memiliki kesiapan dan kemampuan yang tinggi.
Dirlatgab Letjen TNI Lodewijk F Paulus menjelaskan latihan ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Juni hingga 5 Juni 2014 di perairan di Jawa Timur dan Bali.
"Latgab TNI yang dilaksanakan di Asembagus ini untuk menguji doktrin TNI, yakni kampanye militer. Kita juga ingin melihat kemampuan prajurit dalam melaksanakan operasi gabungan dengan tiga matra," kata Lodewijk yang juga Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat ini.
Sejumlah persenjataan tempur TNI juga dikerahkan dalam Latgab kali ini, yakni TNI AD mengerahkan Tank Stormer APC, Tank Scorpion.
Sementara TNI AL melibatkan Kapal Perang Jenis Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal Cepat Rudal (KCR), Kapal Cepat Torpedo (KCT) dan Kendaraan Tempur Marinir BMP3F, RM 70 Grad.Waasops Panglima TNI Tinjau Kesiapan KRI Makasar-590 Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI Laksamana TNI Darwanto meninjau kesiapan Kapal Markas Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014, KRI Makassar-590 yang bersandar di dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin (2/6).
Kedatangan Waasops Panglima TNI di KRI Makassar-590 disambut Komandan Kapal Letkol Laut (P) Setiyo Wibowo.
Dalam Latgab TNI 2014 nanti, beberapa Pejabat diantaranya : Menhan RI Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, M.Sc, Ph.D, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, para anggota Komisi I DPR RI, dan ketiga Kepala Staf Angkatan yang on board di KRI Makassar-590 menyaksikan peperangan laut, diantaranya penembakan 2 Rudal C-802 dan 2 Rudal Exocet MM-40 dengan sasaran eks KRI Karang Banteng.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Moeldoko, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Pangarmatim Laksda TNI Sri Mohamad Darojatim, anggota Komisi I DPR RI dan pejabat lainnya berada di KRI Makassar selama simulasi pertempuran berlangsung.
Disimulasikan, kapal tersebut bersama sejumlah kapal perang lainnya terlibat dalam pertempuran laut. Prajurit TNI AL akan mengusir musuh dengan kekuatan seimbang, sehingga harus menggunakan senjata canggih berupa rudal Exocet dan C-802.
Selain kekuatan senjata kapal perang prajurit udara juga mengerahkan sejumlah pesawat tempur, seperti Sukhoi dan F-16 untuk membantu melakukan tembakan-tembakan dari kapal.
Sementara itu para pejabat kementerian pertahanan dan TNI dalam latihan puncak, 4 Juni juga akan menyaksikan pertempuran darat dengan kekuatan Marinir dan TNI AD di Pusat Latihan Tempur Marinir Asembagus, Situbondo, Jatim.
Latgab TNI 2014 yang melibatkan 15.108 dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta sejumlah alutsista sebagai salah satu bentuk kampanye militer dengan mengacu pada skenario latihan yang dibuat serealistis mungkin dengan didasarkan pada berbagai ancaman yang paling mungkin timbul, sehinga pada saat dihadapkan pada operasi yang sebenarnya prajurit dan satuan sudah memiliki kesiapan dan kemampuan yang tinggi.
Dirlatgab Letjen TNI Lodewijk F Paulus menjelaskan latihan ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Juni hingga 5 Juni 2014 di perairan di Jawa Timur dan Bali.
"Latgab TNI yang dilaksanakan di Asembagus ini untuk menguji doktrin TNI, yakni kampanye militer. Kita juga ingin melihat kemampuan prajurit dalam melaksanakan operasi gabungan dengan tiga matra," kata Lodewijk yang juga Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat ini.
Sejumlah persenjataan tempur TNI juga dikerahkan dalam Latgab kali ini, yakni TNI AD mengerahkan Tank Stormer APC, Tank Scorpion.
Sementara TNI AL melibatkan Kapal Perang Jenis Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal Cepat Rudal (KCR), Kapal Cepat Torpedo (KCT) dan Kendaraan Tempur Marinir BMP3F, RM 70 Grad.Waasops Panglima TNI Tinjau Kesiapan KRI Makasar-590 Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI Laksamana TNI Darwanto meninjau kesiapan Kapal Markas Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014, KRI Makassar-590 yang bersandar di dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin (2/6).
Kedatangan Waasops Panglima TNI di KRI Makassar-590 disambut Komandan Kapal Letkol Laut (P) Setiyo Wibowo.
Dalam Latgab TNI 2014 nanti, beberapa Pejabat diantaranya : Menhan RI Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, M.Sc, Ph.D, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, para anggota Komisi I DPR RI, dan ketiga Kepala Staf Angkatan yang on board di KRI Makassar-590 menyaksikan peperangan laut, diantaranya penembakan 2 Rudal C-802 dan 2 Rudal Exocet MM-40 dengan sasaran eks KRI Karang Banteng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.