Densus 88. TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq ☆
Kepala Kepolisian Jenderal Badrodin Haiti berencana memperbaiki markas komando Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror setelah mendapat anggaran tambahan Rp 1,9 triliun. “Tentu markas komandonya perlu, sekarang markas komando Densus kan nyelempit gitu,” katanya kepada Tempo, Ahad, 21 Februari 2016.
Selain untuk memperbaiki markas, Badrodin mengatakan, anggaran yang dialokasikan pemerintah tersebut buat memperkuat Densus 88 Antiteror, dari menambah pasukan, memperbaiki kualitas personel, menambah kewenangan Densus, hingga menambah perlengkapan fasilitas.
Untuk meningkatkan kualitas personel dalam mendeteksi ancaman teror, Densus akan melakukan seleksi ketat. Badrodin mengatakan para personel juga akan dilatih bagaimana bisa bertahan hidup di alam, mendeteksi ancaman, menyerang markas musuh, dan memahami berbagai kemajuan teknologi. “Kami dituntut bisa mengimbangi kejahatan yang ada,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan memperkuat Densus 88 Antiteror Polri. Menurut dia, fasilitas yang dimiliki Densus 88 memprihatinkan.
Menurut Luhut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menambah personel, perbaikan sarana dan prasarana, penguatan struktur organisasi, serta penambahan anggaran. "Presiden ingin membuat Densus 88 lebih hebat lagi dan sudah setuju Rp 1,9 triliun untuk perkuat Densus," tuturnya.
Kepala Kepolisian Jenderal Badrodin Haiti berencana memperbaiki markas komando Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror setelah mendapat anggaran tambahan Rp 1,9 triliun. “Tentu markas komandonya perlu, sekarang markas komando Densus kan nyelempit gitu,” katanya kepada Tempo, Ahad, 21 Februari 2016.
Selain untuk memperbaiki markas, Badrodin mengatakan, anggaran yang dialokasikan pemerintah tersebut buat memperkuat Densus 88 Antiteror, dari menambah pasukan, memperbaiki kualitas personel, menambah kewenangan Densus, hingga menambah perlengkapan fasilitas.
Untuk meningkatkan kualitas personel dalam mendeteksi ancaman teror, Densus akan melakukan seleksi ketat. Badrodin mengatakan para personel juga akan dilatih bagaimana bisa bertahan hidup di alam, mendeteksi ancaman, menyerang markas musuh, dan memahami berbagai kemajuan teknologi. “Kami dituntut bisa mengimbangi kejahatan yang ada,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan memperkuat Densus 88 Antiteror Polri. Menurut dia, fasilitas yang dimiliki Densus 88 memprihatinkan.
Menurut Luhut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menambah personel, perbaikan sarana dan prasarana, penguatan struktur organisasi, serta penambahan anggaran. "Presiden ingin membuat Densus 88 lebih hebat lagi dan sudah setuju Rp 1,9 triliun untuk perkuat Densus," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.