ujicoba senjata mesin M134D pada helikopter Nbell TNI AD [pr1v4t33r/def.pk] ☆
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bertekad memperkuat skuadron helikopter. Hal itu untuk memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AD yang ada sekarang.
Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono, saat membuka bazar Sembako di Mabes TNI AD, Jakarta, Selasa (23/2). Bazar bekerja sama dengan Bank Mayapada dan Tahir Foundation dengan menyediakan 2.000 paket sembako.
Mulyono menjelaskan, salah satu alutsista yang sudah dalam tahap pembuatan adalah helikopter Bell 412. Kontrak pembelian helikopter serang AH64E Apache buatan Boeing, Amerika Serikat juga sudah dikerjakan.
Namun, rencana pengadaan helikopter angkut MI-26 buatan Rusia tidak diungkapnya. Demikian juga masalah pengadaan helikopter serbu UH-60 Black Hawk.
"Apache belum datang tahun ini, tapi kontrak sudah dimulai," kata mantan panglima Kostrad ini.
Ia menegaskan, apa yang dilakukan hanya meneruskan program rencana strategis (Renstra) II periode 2015-2019. Pihaknya tidak menambah alutsista baru, di luar Renstra yang ada.
"Semua alutsista itu lanjutan program. Alutsista roket, meriam, senjata MLRS (multiple launch rocket system) untuk Arhanud, hingga MBT Leopard itu kan lanjutan (renstra I)," tuturnya.
Mulyono menambahkan, akan melengkapi persenjataan MBT Leopard karena selama ini baru berupa armada murni, belum termasuk perlengkapan lainnya. Dalam waktu dekat, pihaknya akan berkunjung ke Jerman untuk melengkapi pengadaan MBT Leopard.
"Gelar uji penembakan akan segera dilakukan di Jerman. Kita lihat amunisi dan alat komunikasi. Kalau bagus, kita lakukan perjanjian kontrak,” tegasnya.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bertekad memperkuat skuadron helikopter. Hal itu untuk memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AD yang ada sekarang.
Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono, saat membuka bazar Sembako di Mabes TNI AD, Jakarta, Selasa (23/2). Bazar bekerja sama dengan Bank Mayapada dan Tahir Foundation dengan menyediakan 2.000 paket sembako.
Mulyono menjelaskan, salah satu alutsista yang sudah dalam tahap pembuatan adalah helikopter Bell 412. Kontrak pembelian helikopter serang AH64E Apache buatan Boeing, Amerika Serikat juga sudah dikerjakan.
Namun, rencana pengadaan helikopter angkut MI-26 buatan Rusia tidak diungkapnya. Demikian juga masalah pengadaan helikopter serbu UH-60 Black Hawk.
"Apache belum datang tahun ini, tapi kontrak sudah dimulai," kata mantan panglima Kostrad ini.
Ia menegaskan, apa yang dilakukan hanya meneruskan program rencana strategis (Renstra) II periode 2015-2019. Pihaknya tidak menambah alutsista baru, di luar Renstra yang ada.
"Semua alutsista itu lanjutan program. Alutsista roket, meriam, senjata MLRS (multiple launch rocket system) untuk Arhanud, hingga MBT Leopard itu kan lanjutan (renstra I)," tuturnya.
Mulyono menambahkan, akan melengkapi persenjataan MBT Leopard karena selama ini baru berupa armada murni, belum termasuk perlengkapan lainnya. Dalam waktu dekat, pihaknya akan berkunjung ke Jerman untuk melengkapi pengadaan MBT Leopard.
"Gelar uji penembakan akan segera dilakukan di Jerman. Kita lihat amunisi dan alat komunikasi. Kalau bagus, kita lakukan perjanjian kontrak,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.