Densus 88 menggeledah sebuah rumah yang digunakan sebagai tempat persembunyian para terduga teroris di Perumahan Greenhill, Ngijo, Karangploso, Malang, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto) ☆
Australia hari ini memperingatkan bahwa teroris kemungkinan sudah pada tahap maju untuk menyiapkan serangan di Indonesia sehingga negeri ini mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya di Indonesia untuk berhati-hati.
Peringatan ini disampaikan beberapa hari setelah peringatan serupa di Malaysia.
"Indikasi-indikasi terakhir menunjukan teroris mungkin sudah pada tahap maju dalam menyiapkan serangan di Indonesia," kata Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) dalam saran perjalanan untuk warga negaranya.
"Kami menyarankan Anda untuk menerapkan tingkat kewaspadaan tinggi di Indonesia, termasuk Jakarta, Bali dan Lombok, mengingat ancaman tingkat tinggi serangan teroris."
DFAT mengaku terus menerima informasi yang mengindikasikan bahwa teroris tengah berencana menyerang Indonesia, yang bisa terjadi di mana saja, setiap waktu.
Australia menyarankan warganya untuk secara khusus berhati-hati saat berada di tempat-tempat dengan tingkat keamanan rendah dan mengenal tempat-tempat yang kemungkinan menjadi sasaran teroris, yakni klub malam, bar, kafe, restoran, hotel internasional, bandara dan tempat peribadatan.
Menurut DFAT, "Pemerintah Indonesia baru-baru ini telah meningkatkan keamanan di seluruh Indonesia yang menggarisbawahi ancaman tingkat tinggi serangan teroris."
Minggu pekan lalu DFAT sudah memperingatkan kemungkinan serangan teror di dalam dan di sekitar ibu kota Malaysia Kuala Lumpur, yang kemungkinan tidak pandang bulu dan menyasar kepentingan atau lokasi Barat yang kerap dikunjungi orang Barat, demikian AFP.
Indonesia akui diperingatkan Australia mengenai serangan teroris
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengakui pemerintah sudah menerima peringatan dari Pemerintah Australia kemungkinan ada serangan teroris di Indonesia.
"Pemerintah telah menditeksi secara keseluruhan, bahwa terhadap hal tersebut (peringatan Australia) tentunya pemerintah Indonesia menerima dan juga sekaligus menjadi bahan kita bersiap dini," kata Pramono di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Kamis ini, Pemerintah Australia mengeluarkan peringatan mengenai kemungkinan serangan teroris di Indonesia yang dikeluarkan hanya beberapa hari setelah Australia mengeluarkan peringatan serupa untuk Kuala Lumpur, Malaysia.
Pramono menegaskan Indonesia sangat aman dan pemerintah telah bisa mengendalikan seluruh keamanan.
"Hal itu terbukti dari peristiwa Thamrin kemarin yang hanya 3 jam kemudian pemerintah telah berhasil, polisi dan BNPT terutama telah berhasil untuk mengurai dari jaringan yang ada," ungkapnya. Pramono menyatakan peringatan dari sebuah negara tetap akan dijadikan masukan dan sekaligus menyampaikan pada dunia bahwa Indonesia aman.
Dia mengakui pihak keamanan akan meningkatkan kewaspadaan terhadap peringatan yang dikeluarkan pemerintah Australia ini.
"Sekarang ini sudah dilakukan tentunya kewaspadaan kepada semua hal, tapi tidak perlu yang berlebihan," kata Pramono.
Dia mengungkapkan saat ini pemerintah dan DPR sedang membahas UU Pencegahan Terorisme dan Deradikalisasi sebagai solusi bagi pemerintah untuk melakukan tindakan perventif.
Australia hari ini memperingatkan bahwa teroris kemungkinan sudah pada tahap maju untuk menyiapkan serangan di Indonesia sehingga negeri ini mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya di Indonesia untuk berhati-hati.
Peringatan ini disampaikan beberapa hari setelah peringatan serupa di Malaysia.
"Indikasi-indikasi terakhir menunjukan teroris mungkin sudah pada tahap maju dalam menyiapkan serangan di Indonesia," kata Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) dalam saran perjalanan untuk warga negaranya.
"Kami menyarankan Anda untuk menerapkan tingkat kewaspadaan tinggi di Indonesia, termasuk Jakarta, Bali dan Lombok, mengingat ancaman tingkat tinggi serangan teroris."
DFAT mengaku terus menerima informasi yang mengindikasikan bahwa teroris tengah berencana menyerang Indonesia, yang bisa terjadi di mana saja, setiap waktu.
Australia menyarankan warganya untuk secara khusus berhati-hati saat berada di tempat-tempat dengan tingkat keamanan rendah dan mengenal tempat-tempat yang kemungkinan menjadi sasaran teroris, yakni klub malam, bar, kafe, restoran, hotel internasional, bandara dan tempat peribadatan.
Menurut DFAT, "Pemerintah Indonesia baru-baru ini telah meningkatkan keamanan di seluruh Indonesia yang menggarisbawahi ancaman tingkat tinggi serangan teroris."
Minggu pekan lalu DFAT sudah memperingatkan kemungkinan serangan teror di dalam dan di sekitar ibu kota Malaysia Kuala Lumpur, yang kemungkinan tidak pandang bulu dan menyasar kepentingan atau lokasi Barat yang kerap dikunjungi orang Barat, demikian AFP.
Indonesia akui diperingatkan Australia mengenai serangan teroris
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengakui pemerintah sudah menerima peringatan dari Pemerintah Australia kemungkinan ada serangan teroris di Indonesia.
"Pemerintah telah menditeksi secara keseluruhan, bahwa terhadap hal tersebut (peringatan Australia) tentunya pemerintah Indonesia menerima dan juga sekaligus menjadi bahan kita bersiap dini," kata Pramono di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Kamis ini, Pemerintah Australia mengeluarkan peringatan mengenai kemungkinan serangan teroris di Indonesia yang dikeluarkan hanya beberapa hari setelah Australia mengeluarkan peringatan serupa untuk Kuala Lumpur, Malaysia.
Pramono menegaskan Indonesia sangat aman dan pemerintah telah bisa mengendalikan seluruh keamanan.
"Hal itu terbukti dari peristiwa Thamrin kemarin yang hanya 3 jam kemudian pemerintah telah berhasil, polisi dan BNPT terutama telah berhasil untuk mengurai dari jaringan yang ada," ungkapnya. Pramono menyatakan peringatan dari sebuah negara tetap akan dijadikan masukan dan sekaligus menyampaikan pada dunia bahwa Indonesia aman.
Dia mengakui pihak keamanan akan meningkatkan kewaspadaan terhadap peringatan yang dikeluarkan pemerintah Australia ini.
"Sekarang ini sudah dilakukan tentunya kewaspadaan kepada semua hal, tapi tidak perlu yang berlebihan," kata Pramono.
Dia mengungkapkan saat ini pemerintah dan DPR sedang membahas UU Pencegahan Terorisme dan Deradikalisasi sebagai solusi bagi pemerintah untuk melakukan tindakan perventif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.