Selasa, 15 November 2016

Dua Pilot Super Tucano Siap Terbang

൬ Digembleng 15 bulan pelatihanPenerbang pilot Super Tucano terus dicetak di Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Dua penerbang baru saja menyelesaikan pendidikan Transisi A-VI pesawat Embraer 314 Super Tucano, Senin (14/11).

Keduanya adalah Lettu Pnb Gusti Virmandi dan Lettu Pnb Anthera Galuh S, selama 15 bulan digembleng Skadron 21 Wing 2. Kedua siswa merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2013 dan telah menyelesaikan sekolah penerbang di Yogyakarta angkatan ke-87.

Komandan Lanpangan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh Malang, Marsma TNI RM Djoko Senoputro, menegaskan pendidikan transisi penerbang merupakan sebuah investasi sumber daya manusia. Kesiapan mereka menjadi proyeksi masa depan dalam menjaga wilayah udara Indonesia.

"Para penerbang Skadron 21 akan dididik untuk dipersiapkan dalam proses pengembangan SDM khususnya penerbang pesawat tempur yang andal. Mereka diharapkan mampu mengemban tugas dan tanggung jawab dalam mengoperasikan pesawat Super Tucano di masa mendatang," kata Djoko Senoputro di Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Senin (14/11).

Pendidikan Transisi, kata Djoko, bertujuan untuk kaderisasi penerbang pesawat tempur. Sasarannya agar dapat dicapai tingkat kualifikasi penerbang pesawat Super Tucano EMB 314 untuk memperkuat alutsista TNI AU.

Dia menekankan faktor keselamatan terbang dan kerja (Lambangja) menjadi prioritas utama. Sehingga pihaknya tidak ingin sampai lepas dari perhatian.

"Hindari kesalahan sekecil apapun, laksanakan tugas sesuai prosedur yang telah ditetapkan," tegasnya.

Bersamaan penutupan pendidikan Transisi A-VI, pihaknya juga membuka pendidikan transisi ke-VIII yang diikuti dua orang pilot Sekbang angkatan 89 lulusan AAU 2014. Dua peserta yang beruntung adalah Letda Pnb Bimo Triatmojo dan Letda Pnb Satrio Gangsar Budiarto.

"Tingkat kesulitan yang paling utama dengan pesawat yang pernah saya piloti adalah masalah avionik. Karena pesawat EMB 314 ini merupakan generasi ke-4 dengan sistem full glass Cocpit. Direncanakan kita akan menambah 75 shorte dan 82 jam terbang hingga lulus," jelas Letda Satriyo yang diamini Letda Bimo.

Penutupan pendidikan Transisi A-VI ditandai dengan penyematan bagde pilot Super Tucano pada Lettu Pnb Gusti Virmandi dan Lettu Pnb Anthera Galuh S. Sementara pembukaan ditandai dengan penyematan tanda peserta pendidikan Transisi A-VIII pada Letda Pnb Bimo Triatmojo dan Letda Pnb Anthera Galuh S. Pendidikan Transisi A-VIII akan berlangsung selama 6 bulan bertempat di Skadron Udara 21 Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh.

Danlanud berkesempatan menyiram air bunga sebagai lambang penyucian, selanjutnya pemecahan telur yang menyimbulkan lahirnya penerbang Super Tucano baru, dan pemberian kapas sebagai simbul sayap-sayap nusantara yang siap membela NKRI melalui kejayaan di Udara. [ang]
 

  Merdeka  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...