Program PKR Sigma 10514 dengan Damen tidak termasuk dengan sistem alutsista, diantaranya VLS Mica, Rudal anti kapal MM 40 blok 3 Exocet dan meriam CIWS Millenium 35 mm
KRI Raden Eddy Martadinata saat ujicoba di laut. Meriam Leonardo (Oto Melara) 76/62 adalah satu-satunya sistem senjata yang termasuk dalam pasokan. [Thales] ★
Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) diberitakan sedang negosiasi dengan beberapa pemasok untuk pengadaan paket tambahan senjata dan peralatan untuk dua kapal SIGMA 10514 Perusak Kawal Rudal (PKR) frigat yang akan dikirim ke TNI-AL.
Kementerian Pertahanan Indonesia (MoD) dan DSNS sebagai kontraktor utama, menandatangani kontrak pada Desember 2012 untuk pengadaan PKR pertama. Tambahan kapal kedua dilakukan pada pertengahan 2013. Kapal dengan konstruksi modular diproduksi bersama antara fasilitas Vlissingen, Belanda, dari DSNS dan galangan kapal PT PAL di Surabaya, dengan perakitan akhir, integrasi, dan pengujian dilakukan di Indonesia.
Kapal pertama KRI Raden Eddy Martadinata [REM] telah menyelesaikan ujicoba di laut pada bulan September 2016 dan direncanakan akan dikirimkan pada akhir Januari 2017, setelah selesai pelatihan awak kapal. PT PAL saat ini terus bekerja menyelesaikan kapal kedua, dan diberi nama Gusti Ngurah Rai [GNR]. Pengiriman kapal kedua dijadwalkan pada bulan Oktober 2017.
Sistem alutsista kapal PKR 10514 yang disediakan oleh Thales Nederland, termasuk sistem manajemen tempur TACTICOS, SMART-S Mk 2 radar surveillance, Aduk 1,2 EO Mk 2 radar / sistem pelacakan elektro-optik, Kingklip sonar dan satu-satunya sistem senjata dalam kontrak asli adalah meriam utama Leonardo (Oto Melara) kaliber 76/62 mm.
Namun, sistem lain memungkinkan dipasang didalam kapal. Desain kapal Sigma PKR 10514 dikenal dengan 'fitted for but not with' (FFBNW), termasuk sistem rudal titik pertahanan, sistem rudal permukaan-ke-permukaan, dan sistem senjata CIWS. [IHS Jane]
KRI Raden Eddy Martadinata saat ujicoba di laut. Meriam Leonardo (Oto Melara) 76/62 adalah satu-satunya sistem senjata yang termasuk dalam pasokan. [Thales] ★
Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) diberitakan sedang negosiasi dengan beberapa pemasok untuk pengadaan paket tambahan senjata dan peralatan untuk dua kapal SIGMA 10514 Perusak Kawal Rudal (PKR) frigat yang akan dikirim ke TNI-AL.
Kementerian Pertahanan Indonesia (MoD) dan DSNS sebagai kontraktor utama, menandatangani kontrak pada Desember 2012 untuk pengadaan PKR pertama. Tambahan kapal kedua dilakukan pada pertengahan 2013. Kapal dengan konstruksi modular diproduksi bersama antara fasilitas Vlissingen, Belanda, dari DSNS dan galangan kapal PT PAL di Surabaya, dengan perakitan akhir, integrasi, dan pengujian dilakukan di Indonesia.
Kapal pertama KRI Raden Eddy Martadinata [REM] telah menyelesaikan ujicoba di laut pada bulan September 2016 dan direncanakan akan dikirimkan pada akhir Januari 2017, setelah selesai pelatihan awak kapal. PT PAL saat ini terus bekerja menyelesaikan kapal kedua, dan diberi nama Gusti Ngurah Rai [GNR]. Pengiriman kapal kedua dijadwalkan pada bulan Oktober 2017.
Sistem alutsista kapal PKR 10514 yang disediakan oleh Thales Nederland, termasuk sistem manajemen tempur TACTICOS, SMART-S Mk 2 radar surveillance, Aduk 1,2 EO Mk 2 radar / sistem pelacakan elektro-optik, Kingklip sonar dan satu-satunya sistem senjata dalam kontrak asli adalah meriam utama Leonardo (Oto Melara) kaliber 76/62 mm.
Namun, sistem lain memungkinkan dipasang didalam kapal. Desain kapal Sigma PKR 10514 dikenal dengan 'fitted for but not with' (FFBNW), termasuk sistem rudal titik pertahanan, sistem rudal permukaan-ke-permukaan, dan sistem senjata CIWS. [IHS Jane]
★ Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.