➶ Jet Tempur T50i Dikerahkan➶ Jet Tempur T50i [TNI AU]○
Lima jet tempur milik TNI Angkatan Udara (AU) akan bermanuver di langit Tarakan, Kalimantan Utara, dan sekitarnya selama kurang lebih seminggu ke depan.
Kehadiran lima pesawat tempur dari Skuadron 15 Pangkalan Udara (Lanud) Iswahyudi Madiun ini dalam rangka mendukung operasi “Benteng Ambalat” untuk menjaga kedaulatan NKRI.
Lima jet tempur yang terdiri dari tiga pesawat jenis Golden Eagle T-50 atau T-50i buatan Korea Selatan, sudah tiba di Lanud Tarakan sejak Senin (14/11).
Selain itu, juga ikut pesawat pengintai jenis Boeing 737 dalam operasi ini.
“Benteng Ambalat adalah tugas yang dilaksanakan oleh TNI AU dengan TNI AL. Tugasnya pengamanan Ambalat. Di udaranya kita melaksanakan patroli udara, dikombinasi dengan Angkatan Laut yang melaksanakan patroli laut Ambalat,” ujar Komandan Lanud Tarakan Kolonel (Pnb) Umar Fathurrohman, Selasa (15/11).
Menurutnya, jet-jet tempur ini memang sudah mendapat tugas langsung dari Mabes TNI AU untuk patroli di Ambalat.
Namun, di sela patroli pihaknya memberikan kesempatan bagi Skuadron 15 untuk singgah di Tarakan guna mengisi keperluan.
Selain itu, kehadiran jet-jet tempur ini sebagai ajang unjuk kekuatan kepada warga Tarakan akan kemampuan TNI AU dalam menjaga perbatasan.
Karena itu, pihaknya membuka waktu bagi masyarakat untuk melihat dari dekat pesawat militer ini.
“TNI Angkatan Udara berusaha untuk mengamankan wilayah perbatasan, salah satunya Ambalat agar masyarakat atau pun rakyat Indonesia bisa tidur tenang. Karena jika ada ancaman dari luar, bisa kita deteksi. Selama kita masih ada, TNI udara berpatroli, tidak akan ada serangan udara,” tegasnya.
Bagi Skaudron 15 Lanud Iswahyudi, kehadiran jet-jet tempur ini tidak sekadar melaksanakan operasi tapi juga menjadi ajang latihan bagi prajurit-prajurit barunya untuk menjadi pilot tempur yang handal.
“Selain kita melaksanakan operasi, juga melaksanakan kegiatan latihan di home base untuk memproduksi penerbang-penerbang baru, yang baru datang dari sekolah penerbang kemudian yang masuk ke jurusan tempur. Maka kita upgrate kualifikasinya untuk menjadi penerbang tempur,” ujar Komandan Skuadron 15 Lanud Iswahyudi Semarang Letkol (Pnb)Budi Susilo.
Pesawat yang ditugaskan dalam operasi ini merupakan keluaran baru dan telah dilengkapi peralatan tempur yang canggih.
Untuk pesawat T-50i buata Korsel, baru tiga tahun dibeli pemerintah Indonesia, tepatnya pada 2013 lalu.
Karakteristiknya kurang lebih seperti pesawat jenis F-16. Namun, oleh TNI AU pesawat ini tidak hanya dijadikan sebagai jet tempur, tapi juga sebagai pesawat latih bagi prajurit yang baru lulus dari sekolah penerbang.
Budi memaparkan bahwa pesawar tempur T-50i punya kemampuan lengkap.
Bisa melaksanakan tugas apa saja baik sebagai interseptor maupun sebagai bantuan tembakan dari udara ke udara, dan dari udara ke darat.
Pesawat ini juga mampu membawa missil jenis apa pun sesuai dengan kemampuannya.
Bahkan, bom berdaya ledak besar seperti jenis MK-84, 82, 81 maupun jenis roket, juga bisa dibawa oleh pesawat tempur T-50i.
Sementara itu, dalam unjuk kekuatan di hadapan warga Tarakan nanti, pihaknya juga akan memamerkan beberapa posisi siaga dalam pertempuran.
Semua ini untuk menunjukkan bahwa TNI AU siap menjaga kedaulatan NKRI di perbatasan. (*/mrs/fen/sam/jpnn)
Lima jet tempur milik TNI Angkatan Udara (AU) akan bermanuver di langit Tarakan, Kalimantan Utara, dan sekitarnya selama kurang lebih seminggu ke depan.
Kehadiran lima pesawat tempur dari Skuadron 15 Pangkalan Udara (Lanud) Iswahyudi Madiun ini dalam rangka mendukung operasi “Benteng Ambalat” untuk menjaga kedaulatan NKRI.
Lima jet tempur yang terdiri dari tiga pesawat jenis Golden Eagle T-50 atau T-50i buatan Korea Selatan, sudah tiba di Lanud Tarakan sejak Senin (14/11).
Selain itu, juga ikut pesawat pengintai jenis Boeing 737 dalam operasi ini.
“Benteng Ambalat adalah tugas yang dilaksanakan oleh TNI AU dengan TNI AL. Tugasnya pengamanan Ambalat. Di udaranya kita melaksanakan patroli udara, dikombinasi dengan Angkatan Laut yang melaksanakan patroli laut Ambalat,” ujar Komandan Lanud Tarakan Kolonel (Pnb) Umar Fathurrohman, Selasa (15/11).
Menurutnya, jet-jet tempur ini memang sudah mendapat tugas langsung dari Mabes TNI AU untuk patroli di Ambalat.
Namun, di sela patroli pihaknya memberikan kesempatan bagi Skuadron 15 untuk singgah di Tarakan guna mengisi keperluan.
Selain itu, kehadiran jet-jet tempur ini sebagai ajang unjuk kekuatan kepada warga Tarakan akan kemampuan TNI AU dalam menjaga perbatasan.
Karena itu, pihaknya membuka waktu bagi masyarakat untuk melihat dari dekat pesawat militer ini.
“TNI Angkatan Udara berusaha untuk mengamankan wilayah perbatasan, salah satunya Ambalat agar masyarakat atau pun rakyat Indonesia bisa tidur tenang. Karena jika ada ancaman dari luar, bisa kita deteksi. Selama kita masih ada, TNI udara berpatroli, tidak akan ada serangan udara,” tegasnya.
Bagi Skaudron 15 Lanud Iswahyudi, kehadiran jet-jet tempur ini tidak sekadar melaksanakan operasi tapi juga menjadi ajang latihan bagi prajurit-prajurit barunya untuk menjadi pilot tempur yang handal.
“Selain kita melaksanakan operasi, juga melaksanakan kegiatan latihan di home base untuk memproduksi penerbang-penerbang baru, yang baru datang dari sekolah penerbang kemudian yang masuk ke jurusan tempur. Maka kita upgrate kualifikasinya untuk menjadi penerbang tempur,” ujar Komandan Skuadron 15 Lanud Iswahyudi Semarang Letkol (Pnb)Budi Susilo.
Pesawat yang ditugaskan dalam operasi ini merupakan keluaran baru dan telah dilengkapi peralatan tempur yang canggih.
Untuk pesawat T-50i buata Korsel, baru tiga tahun dibeli pemerintah Indonesia, tepatnya pada 2013 lalu.
Karakteristiknya kurang lebih seperti pesawat jenis F-16. Namun, oleh TNI AU pesawat ini tidak hanya dijadikan sebagai jet tempur, tapi juga sebagai pesawat latih bagi prajurit yang baru lulus dari sekolah penerbang.
Budi memaparkan bahwa pesawar tempur T-50i punya kemampuan lengkap.
Bisa melaksanakan tugas apa saja baik sebagai interseptor maupun sebagai bantuan tembakan dari udara ke udara, dan dari udara ke darat.
Pesawat ini juga mampu membawa missil jenis apa pun sesuai dengan kemampuannya.
Bahkan, bom berdaya ledak besar seperti jenis MK-84, 82, 81 maupun jenis roket, juga bisa dibawa oleh pesawat tempur T-50i.
Sementara itu, dalam unjuk kekuatan di hadapan warga Tarakan nanti, pihaknya juga akan memamerkan beberapa posisi siaga dalam pertempuran.
Semua ini untuk menunjukkan bahwa TNI AU siap menjaga kedaulatan NKRI di perbatasan. (*/mrs/fen/sam/jpnn)
★ JPNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.