⚓️ Ditemukan di Inggris Perwakilan Kedutaan Besar Belanda di Inggris meletakkan karangan bunga di atas makam 11 Muslim pelaut Indonesia (Colin Lane/Liverpool Echo)
Otoritas Liverpool, Inggris, menemukan makam 11 Muslim pelaut asal Indonesia yang terlupakan selama tujuh dekade. Mereka adalah pelaut yang dinilai berjasa bagi pasukan sekutu selama Perang Dunia II. Makam 11 orang tersebut akan diberikan batu nisan baru melalui sebuah seremoni.
Makam para pelaut anggota Angkatan Laut Belanda itu tersembunyi di balik pagar besar dan hamparan rumput sejak 1940. Mereka berasal dari Jawa, Sumatera, dan Bali serta menumpang kapal pembawa makanan dan bantuan lainnya ke Inggris. Mereka ditugaskan untuk memelihara ruang mesin kapal dan melanglang buana ke Amerika Serikat (AS) serta Rusia untuk mendistribusikan makanan.
Namun sesampainya di Pantai Inggris, mereka menderita sejumlah penyakit yang umum mendera para pelaut masa itu seperti tuberkulosis (TBC) dan emfisema. Salah seorang di antaranya menderita penyakit beri-beri. Sebelas orang tersebut meninggal akibat sejumlah penyakit walau sempat dilarikan ke Rumah Sakit Walton di Liverpool.
Jenazah mereka lalu dimakamkan tidak jauh dari rumah sakit, tetapi seakan terlupakan hingga 2012. Seorang pencinta sejarah lokal yang tengah menelusuri riwayat keluarganya berhasil menemukan makam tersebut. Tentara Belanda yang tersisa dari zaman itu kemudian meneliti makam dan mengonfirmasi bahwa 11 orang tersebut adalah bagian dari pasukan Negeri Tulip.
“Semua dimulai pada 2012 ketika saya menemukan jenazah nenek saya Martha Riley yang meninggal karena flu spanyol pada 1917 di kuburan tersebut. Saya kemudian meneliti lebih jauh dan menemukan kuburan terlupakan tersebut pada 2014,” ujar peneliti sejarah Vic Raffells, seperti dimuat The Guardian, Sabtu (12/11/2016).
“Sebelas orang tersebut adalah Muslim asal Indonesia. Mereka bertugas di kapal Angkatan Laut Belanda. Satu orang lagi bernama Ali Mohamed bertugas di atas Kapal SS Empire Howard milik Angkatan Laut Inggris,” sambung Raffells.
Ia kemudian menemukan dokumen yang menyatakan makam tersebut adalah milik 11 pelaut Indonesia itu. Raffells kemudian menyerahkan dokumen kepada anggota Paroki Liverpool Kapten Peter Woods yang kemudian mencari catatan mengenai 11 orang tersebut.
Pada Kamis 10 November 2016, seremoni diadakan di makam 11 orang tersebut. Lektor Liverpool Pastor Crispin Pailing memimpin seremoni tersebut. Imam Waddah Saleh dari Komunitas Abdullah Quilliam turut hadir untuk melantunkan ayat suci Alquran bagi 11 orang tersebut sesuai ajaran Islam.
Sejumlah perwakilan dari Kedutaan Besar Belanda juga hadir dalam seremoni tersebut bersama dengan Wali Kota Liverpool Roz Gladden. “Sangat menakjubkan melihat semua orang datang bersama untuk menghormati orang-orang ini. Mereka sangat pantas mendapatkan rasa hormat karena wafat untuk negara mereka, sehingga kita bisa hidup dalam perdamaian dan harmoni. Sebuah kehormatan berada di sini,” ujar Saleh. (war)
Otoritas Liverpool, Inggris, menemukan makam 11 Muslim pelaut asal Indonesia yang terlupakan selama tujuh dekade. Mereka adalah pelaut yang dinilai berjasa bagi pasukan sekutu selama Perang Dunia II. Makam 11 orang tersebut akan diberikan batu nisan baru melalui sebuah seremoni.
Makam para pelaut anggota Angkatan Laut Belanda itu tersembunyi di balik pagar besar dan hamparan rumput sejak 1940. Mereka berasal dari Jawa, Sumatera, dan Bali serta menumpang kapal pembawa makanan dan bantuan lainnya ke Inggris. Mereka ditugaskan untuk memelihara ruang mesin kapal dan melanglang buana ke Amerika Serikat (AS) serta Rusia untuk mendistribusikan makanan.
Namun sesampainya di Pantai Inggris, mereka menderita sejumlah penyakit yang umum mendera para pelaut masa itu seperti tuberkulosis (TBC) dan emfisema. Salah seorang di antaranya menderita penyakit beri-beri. Sebelas orang tersebut meninggal akibat sejumlah penyakit walau sempat dilarikan ke Rumah Sakit Walton di Liverpool.
Jenazah mereka lalu dimakamkan tidak jauh dari rumah sakit, tetapi seakan terlupakan hingga 2012. Seorang pencinta sejarah lokal yang tengah menelusuri riwayat keluarganya berhasil menemukan makam tersebut. Tentara Belanda yang tersisa dari zaman itu kemudian meneliti makam dan mengonfirmasi bahwa 11 orang tersebut adalah bagian dari pasukan Negeri Tulip.
“Semua dimulai pada 2012 ketika saya menemukan jenazah nenek saya Martha Riley yang meninggal karena flu spanyol pada 1917 di kuburan tersebut. Saya kemudian meneliti lebih jauh dan menemukan kuburan terlupakan tersebut pada 2014,” ujar peneliti sejarah Vic Raffells, seperti dimuat The Guardian, Sabtu (12/11/2016).
“Sebelas orang tersebut adalah Muslim asal Indonesia. Mereka bertugas di kapal Angkatan Laut Belanda. Satu orang lagi bernama Ali Mohamed bertugas di atas Kapal SS Empire Howard milik Angkatan Laut Inggris,” sambung Raffells.
Ia kemudian menemukan dokumen yang menyatakan makam tersebut adalah milik 11 pelaut Indonesia itu. Raffells kemudian menyerahkan dokumen kepada anggota Paroki Liverpool Kapten Peter Woods yang kemudian mencari catatan mengenai 11 orang tersebut.
Pada Kamis 10 November 2016, seremoni diadakan di makam 11 orang tersebut. Lektor Liverpool Pastor Crispin Pailing memimpin seremoni tersebut. Imam Waddah Saleh dari Komunitas Abdullah Quilliam turut hadir untuk melantunkan ayat suci Alquran bagi 11 orang tersebut sesuai ajaran Islam.
Sejumlah perwakilan dari Kedutaan Besar Belanda juga hadir dalam seremoni tersebut bersama dengan Wali Kota Liverpool Roz Gladden. “Sangat menakjubkan melihat semua orang datang bersama untuk menghormati orang-orang ini. Mereka sangat pantas mendapatkan rasa hormat karena wafat untuk negara mereka, sehingga kita bisa hidup dalam perdamaian dan harmoni. Sebuah kehormatan berada di sini,” ujar Saleh. (war)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.