MBT Leopard latihan di Natuna ☆
Setelah melalui pertempuran yang luar biasa dengan mengerahkan berbagai alutsista yang dimiliki, akhirnya TNI AD berhasil merebut kawasan Desa Teluk Buton dan Pulau Pendek, Kecamatan Bunguran Utara, dari tangan musuh yang berusaha menguasai pulau tersebut. Dua unit pesawat termpur milik musuh juga berhasil di hancurkan oleh meriam 23mm/GB milik TNI AD.
Pertempuran yang luar biasa antara TNI AD dengan pihak musuh tersebut merupakan skenario Latihan Taktis Antar Kecabangan TNI AD tahun 2016 yang digelar di Kawasan Desa Teluk Buton, Kecamatan Bunguran Utara Kabupaten Natuna. Latihan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode drill tempur juga disaksikan langsung oleh petinggi TNI, yakni Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Mulyono di kawasan Tanjung Datuk, Desa Teluk Buton, Natuna, Sabtu (12/11/2016).
Panglima TNI memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan latihan tersebut karena berjalan dengan lancar. Namun orang nomor satu di lingkungan TNI tersebut mengatakan masih perlu banyak dilakukan evaluasi terhadap jalannya kegiatan tersebut.
“Kegiatan berjalan lancar berkat koordinasi terpada antar sesama Koordinator. Hal ini menjadi nilai plus,namun masih perlu dilakukan banyak koreksi atas kegiatan ini,” kata Panglima di hadapan petinggi TNI AD yang merupakan Panitia Latihan Taktis Antar Kecabangan TNI AD, di lokasi latihan.
Latihan Taktis Antar Kecabangan (Lattis Ancab) TNI AD 2016 yang dilaksanakan di Tanjung Datuk, Desa Teluk Buton, Kecamatan Bunguran utara, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri ini, dilaksanakan mulai pertengahan Oktober hingga latihan puncaknya pada bulan November ini. Latihan Taktis merupakan latihan Puncak dari program latihan yang dilaksanakan TNI AD dengan menggunakan metode dril tempur.
Pada latihan Ancab kali ini yang dilaksanakan TNI AD pada tingkat Brigade, dalam bentuk brigade tim pertempuran melalui penyelenggaraan operasi tempur yang didukung operasi intelijen dan operasi teritorial, terutama dalam melaksanakan prosedur operasi serangan khususnya dalam pengerahan dan penggunaan alutsista.
Selain melibatkan kurang lebih 3.551 prajurit dari berbagai kecabangan yang ada di TNI AD, latihan ini juga mengerahkan ratusan alutsista , diantaranya dari jenis Tank Leopard Tank AVLB, Tank ARV, Ranpur Marder, Ranpur M113 A1, Ranpur Anoa, Meriam 23mm/GB, Meriam 76 mm, Meriam 105 m, Roket Astros, Helly MI 35, MI 17, Helly Bell 412 dan Mortir 81.
Kepala Staf TNI AD Jenral TNI Mulyono pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa seluruh peluru yang digunakan pada latihan itu merupakan peluru asli, di mana latihan itu dimaksudkan agar prajurit TNI AD dapat mengasah keterampilan dan profesionalisme prajurit serta satuan masing- masing.
“Ada berbagai satuan di TNI AD yang kesemuanya kita libatkan, terutama untuk yang berhubungan dengan alutsista dan pertempuran, seperti Kostrad, Armed, Arhanud dan lainnya, agar kita ketahui bersama kemampuan prajurit TNI AD,” tegas KSAD Jendral TNI Mulyono.
Latihan tersebut juga melibatkan personil penerjun dari Kopasus serta beberapa penerjun dari Paskhasau yang totasl jumlah keseluruhan mencapai 300 orang lebih personil.
Sementara itu, berbagai evaluasi yang dilakukan usai gelar Latihan puncak, tambah KASAD akan menjadi perhatian dan diperbaiki, agar kedepan prajurit TNI AD dapat lebih profesional dan maksimal dalam menjalankan tugas. (JW/HF)
Setelah melalui pertempuran yang luar biasa dengan mengerahkan berbagai alutsista yang dimiliki, akhirnya TNI AD berhasil merebut kawasan Desa Teluk Buton dan Pulau Pendek, Kecamatan Bunguran Utara, dari tangan musuh yang berusaha menguasai pulau tersebut. Dua unit pesawat termpur milik musuh juga berhasil di hancurkan oleh meriam 23mm/GB milik TNI AD.
Pertempuran yang luar biasa antara TNI AD dengan pihak musuh tersebut merupakan skenario Latihan Taktis Antar Kecabangan TNI AD tahun 2016 yang digelar di Kawasan Desa Teluk Buton, Kecamatan Bunguran Utara Kabupaten Natuna. Latihan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode drill tempur juga disaksikan langsung oleh petinggi TNI, yakni Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Mulyono di kawasan Tanjung Datuk, Desa Teluk Buton, Natuna, Sabtu (12/11/2016).
Panglima TNI memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan latihan tersebut karena berjalan dengan lancar. Namun orang nomor satu di lingkungan TNI tersebut mengatakan masih perlu banyak dilakukan evaluasi terhadap jalannya kegiatan tersebut.
“Kegiatan berjalan lancar berkat koordinasi terpada antar sesama Koordinator. Hal ini menjadi nilai plus,namun masih perlu dilakukan banyak koreksi atas kegiatan ini,” kata Panglima di hadapan petinggi TNI AD yang merupakan Panitia Latihan Taktis Antar Kecabangan TNI AD, di lokasi latihan.
Latihan Taktis Antar Kecabangan (Lattis Ancab) TNI AD 2016 yang dilaksanakan di Tanjung Datuk, Desa Teluk Buton, Kecamatan Bunguran utara, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri ini, dilaksanakan mulai pertengahan Oktober hingga latihan puncaknya pada bulan November ini. Latihan Taktis merupakan latihan Puncak dari program latihan yang dilaksanakan TNI AD dengan menggunakan metode dril tempur.
Pada latihan Ancab kali ini yang dilaksanakan TNI AD pada tingkat Brigade, dalam bentuk brigade tim pertempuran melalui penyelenggaraan operasi tempur yang didukung operasi intelijen dan operasi teritorial, terutama dalam melaksanakan prosedur operasi serangan khususnya dalam pengerahan dan penggunaan alutsista.
Selain melibatkan kurang lebih 3.551 prajurit dari berbagai kecabangan yang ada di TNI AD, latihan ini juga mengerahkan ratusan alutsista , diantaranya dari jenis Tank Leopard Tank AVLB, Tank ARV, Ranpur Marder, Ranpur M113 A1, Ranpur Anoa, Meriam 23mm/GB, Meriam 76 mm, Meriam 105 m, Roket Astros, Helly MI 35, MI 17, Helly Bell 412 dan Mortir 81.
Kepala Staf TNI AD Jenral TNI Mulyono pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa seluruh peluru yang digunakan pada latihan itu merupakan peluru asli, di mana latihan itu dimaksudkan agar prajurit TNI AD dapat mengasah keterampilan dan profesionalisme prajurit serta satuan masing- masing.
“Ada berbagai satuan di TNI AD yang kesemuanya kita libatkan, terutama untuk yang berhubungan dengan alutsista dan pertempuran, seperti Kostrad, Armed, Arhanud dan lainnya, agar kita ketahui bersama kemampuan prajurit TNI AD,” tegas KSAD Jendral TNI Mulyono.
Latihan tersebut juga melibatkan personil penerjun dari Kopasus serta beberapa penerjun dari Paskhasau yang totasl jumlah keseluruhan mencapai 300 orang lebih personil.
Sementara itu, berbagai evaluasi yang dilakukan usai gelar Latihan puncak, tambah KASAD akan menjadi perhatian dan diperbaiki, agar kedepan prajurit TNI AD dapat lebih profesional dan maksimal dalam menjalankan tugas. (JW/HF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.