൬ Ilustrasi MiG-29 Rusia ☆
Sebuah jet tempurMiG-29 Rusia jatuh ke Laut Tengah atau Laut Mediterania karena gagal dalam upayanya untuk mendarat di kapal induk Admiral Kuznetsov, ungkap kementerian pertahanan negara itu.
Pilot selamat setelah berhasil melontarkan diri dari pesawat, kata kementerian itu.
Admiral Kuznetsov adalah bagian dari sekelompok kapal perang Rusia yang belum lama ini dikerahkan ke dekat pantai Suriah.
NATO telah menyatakan kecemasan bahwa pesawat-pesawat dari kapal induk tersebut akan digunakan untuk menyerang warga sipil di kota Aleppo, Suriah.
Memicu kontroversi
Kementerian pertahanan mengatakan kecelakaan itu merupakan akibat dari 'masalah teknis' selama penerbangan pelatihan.
Jet itu menukik beberapa kilometer dari kapal induk, kemudian pilotnya dijemput oleh tim penyelamat.
"Kesehatan pilot tidak dalam bahaya," kata kementerian pertahanan Rusia, yang menambahkan bahwa ia sudah siap untuk terbang lagi.
Dikatakan bahwa operasi-operasi penerbangan tidak ditangguhkan.
Para pejabat AS yang dikutip Fox News mengatakan bahwa pesawat yang jatuh itu adalah MiG-29K.
Washington Post melaporkan, pesawat tampaknya mendapat masalah mekanik tak lama setelah lepas landas.
Pesawat itu dirancang khusus untuk menangani kesulitan beroperasi dari sebuah kapal induk di laut, dan diyakini merupakan versi pemutakhiran dari MiG-29, yang sudah beroperasi sejak tahun 1980-an.
Admiral Kuznetsov - yang merupakan satu-satunya kapal induk pengangkut jet Rusia - dapat membawa puluhan pesawat pembom tempur dan helikopter.
Bulan lalu armadanya berlayar dari Rusia ke Mediterania melalui Selat Inggris bulan lalu.
Kapal-kapal itu mengisi bahan bakar di lepas pantai Afrika Utara setelah rencana untuk merapat di pelabuhan Ceuta milik Spanyol dibatalkan di tengah kekhawatiran NATO atas misi mereka.
Dalam rombongan itu terdapat juga sebuah kapal perang bertenaga nuklir, dua kapal perang anti-kapal selam dan empat kapal pendukung, yang kemungkinan dikawal oleh kapal selam.
Kapal-kapal ini ini bergabung dengan sekitar 10 kapal Rusia lainnya sudah berada di lepas pantai Suriah.
Rusia mendukung pasukan pemerintah Suriah dalam perang saudara di negara itu. Keterlibatan terbaru mereka adalah dalam serangan yang menyasar pemberontak di Aleppo timur.
Para pemimpin Barat menganggap serangan udara Rusia dan Suriah di Aleppo bisa digolongkan kejahatan perang, namun Rusia menolak tuduhan itu.
Serangan udara terhadap Aleppo ditangguhkan baru-baru ini tetapi ada kekhawatiran bahwa kehadiran armada angkatan laut sekarang ini berarti serangan akan dilanjutkan lagi. (nwk/nwk)
Sebuah jet tempurMiG-29 Rusia jatuh ke Laut Tengah atau Laut Mediterania karena gagal dalam upayanya untuk mendarat di kapal induk Admiral Kuznetsov, ungkap kementerian pertahanan negara itu.
Pilot selamat setelah berhasil melontarkan diri dari pesawat, kata kementerian itu.
Admiral Kuznetsov adalah bagian dari sekelompok kapal perang Rusia yang belum lama ini dikerahkan ke dekat pantai Suriah.
NATO telah menyatakan kecemasan bahwa pesawat-pesawat dari kapal induk tersebut akan digunakan untuk menyerang warga sipil di kota Aleppo, Suriah.
Memicu kontroversi
Kementerian pertahanan mengatakan kecelakaan itu merupakan akibat dari 'masalah teknis' selama penerbangan pelatihan.
Jet itu menukik beberapa kilometer dari kapal induk, kemudian pilotnya dijemput oleh tim penyelamat.
"Kesehatan pilot tidak dalam bahaya," kata kementerian pertahanan Rusia, yang menambahkan bahwa ia sudah siap untuk terbang lagi.
Dikatakan bahwa operasi-operasi penerbangan tidak ditangguhkan.
Para pejabat AS yang dikutip Fox News mengatakan bahwa pesawat yang jatuh itu adalah MiG-29K.
Washington Post melaporkan, pesawat tampaknya mendapat masalah mekanik tak lama setelah lepas landas.
Pesawat itu dirancang khusus untuk menangani kesulitan beroperasi dari sebuah kapal induk di laut, dan diyakini merupakan versi pemutakhiran dari MiG-29, yang sudah beroperasi sejak tahun 1980-an.
Admiral Kuznetsov - yang merupakan satu-satunya kapal induk pengangkut jet Rusia - dapat membawa puluhan pesawat pembom tempur dan helikopter.
Bulan lalu armadanya berlayar dari Rusia ke Mediterania melalui Selat Inggris bulan lalu.
Kapal-kapal itu mengisi bahan bakar di lepas pantai Afrika Utara setelah rencana untuk merapat di pelabuhan Ceuta milik Spanyol dibatalkan di tengah kekhawatiran NATO atas misi mereka.
Dalam rombongan itu terdapat juga sebuah kapal perang bertenaga nuklir, dua kapal perang anti-kapal selam dan empat kapal pendukung, yang kemungkinan dikawal oleh kapal selam.
Kapal-kapal ini ini bergabung dengan sekitar 10 kapal Rusia lainnya sudah berada di lepas pantai Suriah.
Rusia mendukung pasukan pemerintah Suriah dalam perang saudara di negara itu. Keterlibatan terbaru mereka adalah dalam serangan yang menyasar pemberontak di Aleppo timur.
Para pemimpin Barat menganggap serangan udara Rusia dan Suriah di Aleppo bisa digolongkan kejahatan perang, namun Rusia menolak tuduhan itu.
Serangan udara terhadap Aleppo ditangguhkan baru-baru ini tetapi ada kekhawatiran bahwa kehadiran armada angkatan laut sekarang ini berarti serangan akan dilanjutkan lagi. (nwk/nwk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.