
Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan, hingga kini. Tentara Nasional Indonesia sudah menggunakan lebih dari 200 panser angkut pasukan Anoa 6 x 6. Untuk meningkatkan produksi alat utama sistem persenjataan dalam negeri, Kementerian Pertahanan akan terus memesan. termasuk produk baru dari PT Pindad (Persero).
Kita sudah pakai produk PT Pindad. Kita lihat itu ada panser Badak dengan meriam 90 milimeter, panser Anoa tipe amfibi, dan kendaraan taktis Sanca. Kami akan pesan juga, kata Ryamizard seusai menyaksikan demonstrasi berbagai kendaraan tempur dan kendaraan taktis dalam dan luar negeri di sela kunjungan ke Pameran Indo Defence 2106, di Jakarta, Sabtu, 15 November 2016.

Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Laksamana Muda (TNI) Leonardi dalam kesempatan sama mengatakan, hingga kini, sekurangnya ada 250 panser Anoa yang sudah digunakan oleh berbagai satuan TNI yang dibuat Pindad. Kami sudah memesan, yang diserahkan dalam beberapa tahun terakhir ini sudah beberapa ratus unit, kata Leonardi.
Pemesanan alutsista, seperti panser Badak dan kendaraan taktis Sanca, lanjut Leonardi, menunggu permintaan pengguna yakni matra TNI, Darat, Laut, dan Udara. Pihaknya juga selalu berkomunikasi dengan pabrikan alutsista, baik BUMN maupun swasta.
Siap kembangkan

Sementara itu, di salah satu sudut pameran Indo Defence 2016, salah satu pabrikan alutsista dalam negeri, PT Sari Bahari, menampilkan drone sebagai sasaran tembak, berbagai roket, dan bom latih yang dikembangkan untuk varian jet tempur Sukhoi dan NATO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.