Helm Tempur Orang Sikh di India Helm model Patka tindak menghilangkan identitas Sikh.
Orang-orang Sikh (Singh) adalah para pengikut ajaran Sikh yang lahir di wilayah Punjab di India pada abad ke-15. Orang-orang Sikh terkenal pemberani, dan sejak lama banyak yang bergabung ke dalam dinas ketentaraan Inggris, dengan beberapa bahkan menerima medali Victoria Cross atas keberaniannya.
Enam batalion Sikh berperang untuk Inggris di berbagai front, termasuk dikirimkan ke Surabaya bersama pasukan Inggris yang mendarat dan mendapat perlawanan gigih dari para pemuda Surabaya.
Pasca kemerdekaan India, orang-orang Sikh pun banyak yang diserap ke dalam Angkatan Bersenjata India. Menurut ajaran Mahaguru Gobind Singh, seorang pria Sikh harus menggunakan turban untuk menutupi rambutnya, mempraktekkan kesetaraan (melawan sistem kasta Hindu) dan sekaligus sebagai simbol identitas.
Lalu bagaimana prajurit Sikh yang berdinas di dalam AD India? Mengenakan turban dan helm tempur jelas tidak memungkinkan, karena helm standar AD India mengadopsi desain Soviet tidak bisa menutup kepala sempurna saat pria Sikh mengenakan turbannya. Melepas turban juga tidak mungkin, karena akan bertentangan dengan keyakinan sang prajurit.
Nah, AD India ternyata punya solusi untuk mengatasinya. Para prajurit penganut Sikhisme diberikan helm khusus bernama Patka, yang memungkinkan pemakai turban mengenakan helm dan melindungi kepalanya. Bentuknya sepintas mengingatkan pada helm yang dikenakan pasukan komando pemberontak yang bertempur di Endor dalam film fiksi ilmiah Star Wars: The Return of the Jedi.
Orang Sikh dalam dinas militer India.
Helm Patka dibuat oleh perusahaan Star Wire (India) Ltd dan didesain oleh Mayjen Vijay Kumar Datta, pendiri unit elite Special Protection Group dan NSG (National Security Guard). Patka berbentuk silinder yang menutupi kepala sampai dahi. Terdapat resleting mengelilingi Patka secara horizontal untuk memasukkan pelat balistik. Karena bentuknya tidak mengecil ke atas, seorang pria Sikh yang mengenakan turban masih bisa memuatkan turbannya di dalam Patka.
Walaupun kelihatannya mungkin tidak meyakinkan, ternyata Patka punya kemampuan proteksi sangat mumpuni, bahkan melebihi helm buatan Barat seperti helm PASGT buatan AS yang hanya bisa menahan peluru kaliber kecil seperti 9mm. Patka sejak awal didesain untuk bisa menahan hantaman langsung peluru 7,62x39mm m43 ComBloc alias peluru AK-47 dari jarak 25 meter! Kemampuan balistik superior ini datang dari penggunaan material Phantom Steel, yaitu racikan baja khusus yang dipasang sebagai insert pada bagian depan dan belakang yang menutupi dahi dan belakang kepala.
Ketebalan pelat baja yang dipasang berbeda-beda, sesuai kebutuhan dan bisa memilih mau memasang pelat depan dan belakang, atau pelat depan saja. Apabila menghendaki kemampuan menahan hantaman proyektil AK-47 dari depan dan belakang, maka bobot helm menjadi 1,4 kg plus tali strap.
Kalau hanya pelat depan yang dipasang, bobotnya menjadi 1,225 kg. Kalau pelat ringan yang dipasang dengan kemampuan menahan impak proyektil 9x19mm dari jarak 20 meter, maka bobotnya menjadi 957 gram. Ada pula asesoris berupa flap atau kain memanjang di belakang yang melindungi leher, pipi, dan telinga yang dapat dilepas pasang seberat 200 gram.
Patka disediakan dalam warna kamuflase sesuai dikenakan kesatuan AD India yang menggunakan beragam corak warna, dan Star Wire bisa menyediakannya dalam corak kamuflase negara lain yang mau memesannya. Bagian dalam pun juga sudah dilengkapi bantalan karet dan busa untuk menjamin kenyamanan penggunanya.
Karena proteksinya superior, saat ini banyak pengguna non Sikh ikut-ikutan mengenakan Patka, khususnya yang melaksanakan operasi militer melawan teroris di Kashmir. Satu kelemahan dari Patka adalah bagian atas yang menutupi ubun-ubun, yang hanya menawarkan proteksi terhadap proyektil 9mm karena hanya terbuat dari serat Kevlar untuk mengurangi beban secara keseluruhan.
Author: Aryo Nugroho
Orang-orang Sikh (Singh) adalah para pengikut ajaran Sikh yang lahir di wilayah Punjab di India pada abad ke-15. Orang-orang Sikh terkenal pemberani, dan sejak lama banyak yang bergabung ke dalam dinas ketentaraan Inggris, dengan beberapa bahkan menerima medali Victoria Cross atas keberaniannya.
Enam batalion Sikh berperang untuk Inggris di berbagai front, termasuk dikirimkan ke Surabaya bersama pasukan Inggris yang mendarat dan mendapat perlawanan gigih dari para pemuda Surabaya.
Pasca kemerdekaan India, orang-orang Sikh pun banyak yang diserap ke dalam Angkatan Bersenjata India. Menurut ajaran Mahaguru Gobind Singh, seorang pria Sikh harus menggunakan turban untuk menutupi rambutnya, mempraktekkan kesetaraan (melawan sistem kasta Hindu) dan sekaligus sebagai simbol identitas.
Lalu bagaimana prajurit Sikh yang berdinas di dalam AD India? Mengenakan turban dan helm tempur jelas tidak memungkinkan, karena helm standar AD India mengadopsi desain Soviet tidak bisa menutup kepala sempurna saat pria Sikh mengenakan turbannya. Melepas turban juga tidak mungkin, karena akan bertentangan dengan keyakinan sang prajurit.
Nah, AD India ternyata punya solusi untuk mengatasinya. Para prajurit penganut Sikhisme diberikan helm khusus bernama Patka, yang memungkinkan pemakai turban mengenakan helm dan melindungi kepalanya. Bentuknya sepintas mengingatkan pada helm yang dikenakan pasukan komando pemberontak yang bertempur di Endor dalam film fiksi ilmiah Star Wars: The Return of the Jedi.
Orang Sikh dalam dinas militer India.
Helm Patka dibuat oleh perusahaan Star Wire (India) Ltd dan didesain oleh Mayjen Vijay Kumar Datta, pendiri unit elite Special Protection Group dan NSG (National Security Guard). Patka berbentuk silinder yang menutupi kepala sampai dahi. Terdapat resleting mengelilingi Patka secara horizontal untuk memasukkan pelat balistik. Karena bentuknya tidak mengecil ke atas, seorang pria Sikh yang mengenakan turban masih bisa memuatkan turbannya di dalam Patka.
Walaupun kelihatannya mungkin tidak meyakinkan, ternyata Patka punya kemampuan proteksi sangat mumpuni, bahkan melebihi helm buatan Barat seperti helm PASGT buatan AS yang hanya bisa menahan peluru kaliber kecil seperti 9mm. Patka sejak awal didesain untuk bisa menahan hantaman langsung peluru 7,62x39mm m43 ComBloc alias peluru AK-47 dari jarak 25 meter! Kemampuan balistik superior ini datang dari penggunaan material Phantom Steel, yaitu racikan baja khusus yang dipasang sebagai insert pada bagian depan dan belakang yang menutupi dahi dan belakang kepala.
Ketebalan pelat baja yang dipasang berbeda-beda, sesuai kebutuhan dan bisa memilih mau memasang pelat depan dan belakang, atau pelat depan saja. Apabila menghendaki kemampuan menahan hantaman proyektil AK-47 dari depan dan belakang, maka bobot helm menjadi 1,4 kg plus tali strap.
Kalau hanya pelat depan yang dipasang, bobotnya menjadi 1,225 kg. Kalau pelat ringan yang dipasang dengan kemampuan menahan impak proyektil 9x19mm dari jarak 20 meter, maka bobotnya menjadi 957 gram. Ada pula asesoris berupa flap atau kain memanjang di belakang yang melindungi leher, pipi, dan telinga yang dapat dilepas pasang seberat 200 gram.
Patka disediakan dalam warna kamuflase sesuai dikenakan kesatuan AD India yang menggunakan beragam corak warna, dan Star Wire bisa menyediakannya dalam corak kamuflase negara lain yang mau memesannya. Bagian dalam pun juga sudah dilengkapi bantalan karet dan busa untuk menjamin kenyamanan penggunanya.
Karena proteksinya superior, saat ini banyak pengguna non Sikh ikut-ikutan mengenakan Patka, khususnya yang melaksanakan operasi militer melawan teroris di Kashmir. Satu kelemahan dari Patka adalah bagian atas yang menutupi ubun-ubun, yang hanya menawarkan proteksi terhadap proyektil 9mm karena hanya terbuat dari serat Kevlar untuk mengurangi beban secara keseluruhan.
Author: Aryo Nugroho
♖ Angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.