Pesawat intai strategis Boeing 737-200 'Camar Emas' milik Skadron Udara 5. [Ery]
Skadron Udara 5 satu-satunya satuan di tubuh TNI Angkatan Udara yang memiliki tugas untuk melaksanakan operasi pengintaian dan pengamatan udara, baik di udara, laut (maritim), maupun di darat. Saat ini, beberapa armada di Skadron ini sedang melakukan modifikasi dari perangkat lama yang memiliki kemampuan SLAMMER (Side Loocking Airborn Multimission Radar), dan sekarang sedang tingkatkan dengan disematkan kamera resolusi tinggi WESCAM MX-20HD Electro Optical and Infrared (EO/IR).
“Sekarang dalam proses instalasi dan sedang ditinjau oleh para pejabat Mabesau. Kemudian kami juga punya Searching Radar Target yang sedang di-install,” terang Letkol Pnb Akal Juang, Komandan Skadron Udara 5, Rabu (29/3/2017) lalu.
Kamera MX-20HD merupakan sensor digital elektro-optik dengan high-definition. Kamera ini, mampu untuk melakukan tugas inteligen, pengawasan dan pengintaian yang dilakukan oleh pesawat patroli maritim dengan jarak ketinggian yang cukup jauh (hingga 35.000 kaki). Kamera ini juga mampu untuk melakukan misi pengawasan yang dilakukan secara terus-menerus.
Dengan dilakukannya modifikasi tersebut, pesawat Boeing 737-200 ‘Camar Emas’ yang dimiliki oleh Skadron Udara 5 akan mampu memiliki spesifikasi yang diharapkan untuk melaksanakan tugas pengintaian maupun pengamatan maritim.
Saat ini, Skadron Intai Strategis yang bermarkas di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, memiliki kekuatan sebanyak lima pesawat, terdiri dari empat pesawat Boeing 737-200 dan satu pesawat CN235 MPA. Khusus pesawat Boeing 737 dilengkapi mesin console dan kamera yang mampu mengambil gambar maupun data dari ketinggian sampai dengan 35.000 feet.
Dengan modernisasi peralatan yang mereka lakukan, Camar Emas kini mampu mengirimkan data target, baik gambar maupun data-data yang lain secara real time ke darat.
“Kami punya empat pesawat Boeing, yang mempunyai kemampuan intai secara full ada tiga pesawat. Sekarang akan dimodifikasi tiga pesawat. Sekarang baru proses satu pesawat (nomor ekor 7303), nanti bertahap akan menyusul 7301 dan 7302,” jelas sang komandan.
Untuk tugas pengamatan dan pengintaian, Skadron 5 tiap tahun rutin melaksanakan tugas tersebut. Wilayah yang menjadi target operasi mereka mulai dari sekitar wilayah pulau Ambalat hingga ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) I, hingga ALKI III.
“Jadi kami di benteng Ambalat, di sekitar pulau Ambalat kami melaksanakan pengamatan secara rutin. Kemudian di ALKI I, ALKI II, ALKI III, semua alur laut kepulauan kami melaksanakan operasi sepanjang tahun,” paparnya.
Author: Fery Setiawan
Skadron Udara 5 satu-satunya satuan di tubuh TNI Angkatan Udara yang memiliki tugas untuk melaksanakan operasi pengintaian dan pengamatan udara, baik di udara, laut (maritim), maupun di darat. Saat ini, beberapa armada di Skadron ini sedang melakukan modifikasi dari perangkat lama yang memiliki kemampuan SLAMMER (Side Loocking Airborn Multimission Radar), dan sekarang sedang tingkatkan dengan disematkan kamera resolusi tinggi WESCAM MX-20HD Electro Optical and Infrared (EO/IR).
“Sekarang dalam proses instalasi dan sedang ditinjau oleh para pejabat Mabesau. Kemudian kami juga punya Searching Radar Target yang sedang di-install,” terang Letkol Pnb Akal Juang, Komandan Skadron Udara 5, Rabu (29/3/2017) lalu.
Kamera MX-20HD merupakan sensor digital elektro-optik dengan high-definition. Kamera ini, mampu untuk melakukan tugas inteligen, pengawasan dan pengintaian yang dilakukan oleh pesawat patroli maritim dengan jarak ketinggian yang cukup jauh (hingga 35.000 kaki). Kamera ini juga mampu untuk melakukan misi pengawasan yang dilakukan secara terus-menerus.
Dengan dilakukannya modifikasi tersebut, pesawat Boeing 737-200 ‘Camar Emas’ yang dimiliki oleh Skadron Udara 5 akan mampu memiliki spesifikasi yang diharapkan untuk melaksanakan tugas pengintaian maupun pengamatan maritim.
Saat ini, Skadron Intai Strategis yang bermarkas di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, memiliki kekuatan sebanyak lima pesawat, terdiri dari empat pesawat Boeing 737-200 dan satu pesawat CN235 MPA. Khusus pesawat Boeing 737 dilengkapi mesin console dan kamera yang mampu mengambil gambar maupun data dari ketinggian sampai dengan 35.000 feet.
Dengan modernisasi peralatan yang mereka lakukan, Camar Emas kini mampu mengirimkan data target, baik gambar maupun data-data yang lain secara real time ke darat.
“Kami punya empat pesawat Boeing, yang mempunyai kemampuan intai secara full ada tiga pesawat. Sekarang akan dimodifikasi tiga pesawat. Sekarang baru proses satu pesawat (nomor ekor 7303), nanti bertahap akan menyusul 7301 dan 7302,” jelas sang komandan.
Untuk tugas pengamatan dan pengintaian, Skadron 5 tiap tahun rutin melaksanakan tugas tersebut. Wilayah yang menjadi target operasi mereka mulai dari sekitar wilayah pulau Ambalat hingga ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) I, hingga ALKI III.
“Jadi kami di benteng Ambalat, di sekitar pulau Ambalat kami melaksanakan pengamatan secara rutin. Kemudian di ALKI I, ALKI II, ALKI III, semua alur laut kepulauan kami melaksanakan operasi sepanjang tahun,” paparnya.
Author: Fery Setiawan
♖ angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.