TNI Angkatan Udara Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, melakukan latihan operasi perebutan pangkalan udara di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawaa Timur, Kamis (23/3). (foto istimewa ) ●
Personel TNI Angkatan Udara dari Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, melakukan latihan operasi perebutan pangkalan udara di daerah Ponggok, Kabupaten Blitar.
"Ini latihan rutin. Jadi, kami skenariokan melaksanakan operasi perebutan pangkalan udara depan," kata Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh Marsekal Pertama Julexi Tambayong saat latihan di Blitar, Kamis.
Pihaknya mengungkapkan, dalam latihan tersebut, sudah diawali dengan menerjunkan pengendali tempur. Pengendali itu melakukan atraksi terjun payung, menyusup masuk ke sasaran, melihat situasi musuh, memberikan tanda penerjunan, melihat lokasi pertahanan musuh, hingga menginformasikan ke markas untuk merencanakan operasi.
Pihaknya menyebut, kegiatan itu hanya simulasi, namun sangat penting dilakukan oleh TNI. Selain penerjunan pengendali tempur, juga melakukan serangan udara langsung dengan pesawat tucano.
"Ini menyerang kedudukan musuh, sehingga saat penerjunan eselon belakangnya tidak terancam posisi musuh, lalu melaksanakan penerjunan, mendarat, merebut sasaran yang sudah diinformasikan intelijen dan atau oleh tim pengendali tempur," paparnya.
Tim, kata dia, juga melakukan simulasi menurunkan heli box, dimana box isinya barang-barang yang mudah pecah, misalnya obat-obatan. Selama penurunan diatur sedemikian rupa, sehingga barang-barang saat diturunkan masih utuh.
Namun, pihaknya mengakui, latihan yang dilakukan ini masih dalam skala kecil. Ada sekitar 20 anggota yang dilibatkan. Jika skala besar, latihan melibatkan instansi lainnya, yang dilakukan secara gabungan, termasuk dari TNI AD.
Terkait dengan pemilihan Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, untuk latihan, Julexi menambahkan, di daerah itu merupakan salah satu aset TNI AU. Saat zaman Jepang, tempat itu adalah salah satu tempat pendaratan darurat pesawat Jepang, yang termasuk pangkalan kecil.
Pihaknya sengaja masih memanfaatkan tempat ini untuk latihan. Kegiatan pun dilakukan sedemikian rupa, tanpa membahayakan penduduk. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan sebagai upaya membangun minat dirgantara ke masyarakat. (*)
Personel TNI Angkatan Udara dari Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, melakukan latihan operasi perebutan pangkalan udara di daerah Ponggok, Kabupaten Blitar.
"Ini latihan rutin. Jadi, kami skenariokan melaksanakan operasi perebutan pangkalan udara depan," kata Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh Marsekal Pertama Julexi Tambayong saat latihan di Blitar, Kamis.
Pihaknya mengungkapkan, dalam latihan tersebut, sudah diawali dengan menerjunkan pengendali tempur. Pengendali itu melakukan atraksi terjun payung, menyusup masuk ke sasaran, melihat situasi musuh, memberikan tanda penerjunan, melihat lokasi pertahanan musuh, hingga menginformasikan ke markas untuk merencanakan operasi.
Pihaknya menyebut, kegiatan itu hanya simulasi, namun sangat penting dilakukan oleh TNI. Selain penerjunan pengendali tempur, juga melakukan serangan udara langsung dengan pesawat tucano.
"Ini menyerang kedudukan musuh, sehingga saat penerjunan eselon belakangnya tidak terancam posisi musuh, lalu melaksanakan penerjunan, mendarat, merebut sasaran yang sudah diinformasikan intelijen dan atau oleh tim pengendali tempur," paparnya.
Tim, kata dia, juga melakukan simulasi menurunkan heli box, dimana box isinya barang-barang yang mudah pecah, misalnya obat-obatan. Selama penurunan diatur sedemikian rupa, sehingga barang-barang saat diturunkan masih utuh.
Namun, pihaknya mengakui, latihan yang dilakukan ini masih dalam skala kecil. Ada sekitar 20 anggota yang dilibatkan. Jika skala besar, latihan melibatkan instansi lainnya, yang dilakukan secara gabungan, termasuk dari TNI AD.
Terkait dengan pemilihan Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, untuk latihan, Julexi menambahkan, di daerah itu merupakan salah satu aset TNI AU. Saat zaman Jepang, tempat itu adalah salah satu tempat pendaratan darurat pesawat Jepang, yang termasuk pangkalan kecil.
Pihaknya sengaja masih memanfaatkan tempat ini untuk latihan. Kegiatan pun dilakukan sedemikian rupa, tanpa membahayakan penduduk. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan sebagai upaya membangun minat dirgantara ke masyarakat. (*)
★ antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.