✈️ Melawan S-300 Rusia✈️ Jet-jet tempur Israel, UEA, AS, Italia dan Yunani latihan militer bersama di Yunani mulai kemarin (30/3/2017). Fokus latihan ini untuk menghadapi sistem rudal pertahanan canggih S-300 Rusia. [Foto / Greek National Defense Ministry / Channel 2 News]
Pesawat-pesawat jet tempur Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) memulai latihan militer bersama di Yunani. Fokus latihan militer ini untuk melatih pilot menghadapi sistem rudal pertahanan udara canggih S-300 Rusia yang sudah dioperasikan di Suriah dan Iran.
Pilot-pilot tempur dari Amerika Serikat (AS), Yunani dan Italia juga terlibat dalam latihan militer bersama tersebut. Latihan militer bersama bertajuk “The Iniohos 2017” dimulai sejak Kamis kemarin.
Seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan bahwa kesempatan ini untuk melatih diri dalam melawan sistem rudal Rusia dan untuk mengenal kelemahannya. Dengan latihan ini, Israel berkesempatan memperbaiki diri untuk menangani konflik di masa depan.
”Pengalaman ini memberi kami merasakan penyebaran,” kata pejabat Angkatan Udara AS, Jordan Anthony, seperti dikutip Jerusalem Online, Jumat (31/3/2017). ”Ini memberi kami kesempatan untuk meningkatkan fleksibilitas dengan hal-hal yang mungkin atau tidak mungkin dimiliki dan kesempatan untuk bekerja di lingkungan yang tidak terbiasa,” imbuh dia.
Dalam latihan gabungan ini, Yunani mengerahkan 49 pesawat, AS 12 pesawat, Israel 20 pesawat, Italia empat pesawat dan UEA enam pesawat jet tempur F-16.
Latihan militer ini jadi pemandangan langka, karena Israel dan UEA sejatinya tidak menjalin hubungan diplomatik secara resmi. Setiap kontingen menyertakan bendera masing-masing dan mengusung slogan “Act with Awareness” yang bermakna “Betindak dengan Kesadaran”.
Ini bukan pertama kalinya Angkatan Udara Israel telah bekerja sama dengan Angkatan Udara UEA. Tahun lalu, pilot Israel berpartisipasi dalam latihan militer “Red Flag” di AS yang melibatkan pilot Pakistan, UEA dan Spanyol.
Israel dan UEA memang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, tapi ada laporan di media asing bahwa kedua pihak melakukan kontak rahasia. (mas)
Pesawat-pesawat jet tempur Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) memulai latihan militer bersama di Yunani. Fokus latihan militer ini untuk melatih pilot menghadapi sistem rudal pertahanan udara canggih S-300 Rusia yang sudah dioperasikan di Suriah dan Iran.
Pilot-pilot tempur dari Amerika Serikat (AS), Yunani dan Italia juga terlibat dalam latihan militer bersama tersebut. Latihan militer bersama bertajuk “The Iniohos 2017” dimulai sejak Kamis kemarin.
Seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan bahwa kesempatan ini untuk melatih diri dalam melawan sistem rudal Rusia dan untuk mengenal kelemahannya. Dengan latihan ini, Israel berkesempatan memperbaiki diri untuk menangani konflik di masa depan.
”Pengalaman ini memberi kami merasakan penyebaran,” kata pejabat Angkatan Udara AS, Jordan Anthony, seperti dikutip Jerusalem Online, Jumat (31/3/2017). ”Ini memberi kami kesempatan untuk meningkatkan fleksibilitas dengan hal-hal yang mungkin atau tidak mungkin dimiliki dan kesempatan untuk bekerja di lingkungan yang tidak terbiasa,” imbuh dia.
Dalam latihan gabungan ini, Yunani mengerahkan 49 pesawat, AS 12 pesawat, Israel 20 pesawat, Italia empat pesawat dan UEA enam pesawat jet tempur F-16.
Latihan militer ini jadi pemandangan langka, karena Israel dan UEA sejatinya tidak menjalin hubungan diplomatik secara resmi. Setiap kontingen menyertakan bendera masing-masing dan mengusung slogan “Act with Awareness” yang bermakna “Betindak dengan Kesadaran”.
Ini bukan pertama kalinya Angkatan Udara Israel telah bekerja sama dengan Angkatan Udara UEA. Tahun lalu, pilot Israel berpartisipasi dalam latihan militer “Red Flag” di AS yang melibatkan pilot Pakistan, UEA dan Spanyol.
Israel dan UEA memang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, tapi ada laporan di media asing bahwa kedua pihak melakukan kontak rahasia. (mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.