✈️ KRI Tarakan 905, kapal tanker TNI AL
TNI Angkatan Laut (AL) memesan pembuatan kapal tanker di PT Batamec, Tanjunguncang. Kapal berkapasitas 5.500 ton tersebut dirancang untuk operasional Bantu Cair Minyak (BCM) milik TNI AL.
Sebelumnya, dua kapal jenis sudah pernah dikerjakan di Jakarta. Namun kali ini, Batam dipercaya untuk mengerjakan kapal tanker yang di peruntukan untuk operasional TNI AL.
Pengerjaan kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) resmi dikerjakan setelah Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog Kasal) Laksamana Muda TNI Mulyadi melakukan first steel cutting (pemotongan plat baja) pertama sebagai tanda dimulainya pengerjaan di galangan kapal PT Batamec, Jumat (31/3) lalu.
Mulyadi menuturkan, kapal itu berfungsi untuk mengangkut keperluan bahan bakar minyak bagi kapal-kapal operasional TNI AL dengan kemampuan mengisi bahan bakar di tengah laut tanpa harus menghentikan laju kapal. “Ini suatu inovasi baru, kami berharap penuh untuk peningkatan oprasional,” ujarnya.
Mulyadi menjelaskan, di Indonesia baru dua kapal serupa milik TNI AL, namun kehadiran dua kapal tersebut masih kurang untuk menunjang operasional sehingga TNI AL kembali memesan kapal jenis yang sama. “Kami terus bekerja semaksimal mungkin untuk NKRI. Kami juga akan awasi pengerjaan kapal ini kedepan. Satuan tugas (Satgas) khusus dari kami juga akan ditempatkan di sini sampai kapal diserah terimakan nanti,” katanya.
Direktur PT Batamec Mulyono Adi menyambut baik atas kepercayaan itu. Dia bertekat akan menjaga kepercayaan dengan mengutamakan mutu produksi dan bisa selesai tepat waktu. “Dua tahun waktu yang cukup diberikan bagi kami untuk membangun kapal ini,” ujarnya.
Selama ini PT Batamec memang sudah beberapa kali melakukan perbaikan kapal atau docking terhadap kapal-kapal operasional TNI AL dan semuanya berjalan lancar dengan hasil yang memuaskan. “Kalau pembangunan kapal baru memang ini kali pertama, tapi kalau perbaikan sudah sering dan hasilnya memuaskan,” kata Muloyono.
Projeck Manager PT Batamec Damar menerangkan, kapal BCM pesanan TNI AL merupakan kapal pengangkut bahan bakar minyak dengan spesifikasi yang akan dibangun di antaranya panjang kapal 122,40 meter, panjang antara garis tegak (LBP) 115,00 meter, lebar 19,50 meter, tinggi 9,00 meter, sarat air (desain) 6,10 meter serta mesin penggerak utama 2x 7000 Hp. “Kapal ini dirancang dengan baling-baling ganda sebagai kapal ocean going tangker yang mampu melaju dengan kecepatan 18 knot,” katanya.
TNI Angkatan Laut (AL) memesan pembuatan kapal tanker di PT Batamec, Tanjunguncang. Kapal berkapasitas 5.500 ton tersebut dirancang untuk operasional Bantu Cair Minyak (BCM) milik TNI AL.
Sebelumnya, dua kapal jenis sudah pernah dikerjakan di Jakarta. Namun kali ini, Batam dipercaya untuk mengerjakan kapal tanker yang di peruntukan untuk operasional TNI AL.
Pengerjaan kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) resmi dikerjakan setelah Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog Kasal) Laksamana Muda TNI Mulyadi melakukan first steel cutting (pemotongan plat baja) pertama sebagai tanda dimulainya pengerjaan di galangan kapal PT Batamec, Jumat (31/3) lalu.
Mulyadi menuturkan, kapal itu berfungsi untuk mengangkut keperluan bahan bakar minyak bagi kapal-kapal operasional TNI AL dengan kemampuan mengisi bahan bakar di tengah laut tanpa harus menghentikan laju kapal. “Ini suatu inovasi baru, kami berharap penuh untuk peningkatan oprasional,” ujarnya.
Mulyadi menjelaskan, di Indonesia baru dua kapal serupa milik TNI AL, namun kehadiran dua kapal tersebut masih kurang untuk menunjang operasional sehingga TNI AL kembali memesan kapal jenis yang sama. “Kami terus bekerja semaksimal mungkin untuk NKRI. Kami juga akan awasi pengerjaan kapal ini kedepan. Satuan tugas (Satgas) khusus dari kami juga akan ditempatkan di sini sampai kapal diserah terimakan nanti,” katanya.
Direktur PT Batamec Mulyono Adi menyambut baik atas kepercayaan itu. Dia bertekat akan menjaga kepercayaan dengan mengutamakan mutu produksi dan bisa selesai tepat waktu. “Dua tahun waktu yang cukup diberikan bagi kami untuk membangun kapal ini,” ujarnya.
Selama ini PT Batamec memang sudah beberapa kali melakukan perbaikan kapal atau docking terhadap kapal-kapal operasional TNI AL dan semuanya berjalan lancar dengan hasil yang memuaskan. “Kalau pembangunan kapal baru memang ini kali pertama, tapi kalau perbaikan sudah sering dan hasilnya memuaskan,” kata Muloyono.
Projeck Manager PT Batamec Damar menerangkan, kapal BCM pesanan TNI AL merupakan kapal pengangkut bahan bakar minyak dengan spesifikasi yang akan dibangun di antaranya panjang kapal 122,40 meter, panjang antara garis tegak (LBP) 115,00 meter, lebar 19,50 meter, tinggi 9,00 meter, sarat air (desain) 6,10 meter serta mesin penggerak utama 2x 7000 Hp. “Kapal ini dirancang dengan baling-baling ganda sebagai kapal ocean going tangker yang mampu melaju dengan kecepatan 18 knot,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.