HMAS Canberra and HMAS Adelaide LHD [Kelvin Hockey] ☆
Departemen Pertahanan Australia masih menyelidik isu tentang kendala pada mesin AZIPOD (Azimuthing Podded Drive) yang digunakan kapal perang LHD Australia – HMAS Canberra.
Isu tersebut pertama kali dilontarkan oleh wartawan Defence ABC, Andrew Green yang melaporkan kedua kapal LHD tidak dapat beroperasi setelah ditemukan masalah pada sistem propulsi kapal HMAS Canberra saat melakukan uji coba pertamanya bersama dengan helikopter Angkatan Laut dan Angkatan Darat di lepas pantai Queensland pada bulan Maret.
Sepertinya masalah pada sistem AZIPOD tetap belum terselesaikan, sebagaimana pemberitaan pada April di Daily Telegraph oleh Matthew Benns yang melaporkan “penyelidikan menemukan, perawatan dan penggantian minyak pelumas tidak dilakukan dengan benar”.
Laporan itu dibantah oleh Wakil Kepala Angkatan Laut Laksamana Muda Michael Noonan, yang menyatakan, Departemen Pertahanan telah memelihara dan mengoperasikan Kapal HMAS Canberra dan Adelaide sesuai dengan spesifikasi dari pembuat kapal, termasuk penggunaan minyak dan oli pelumas.
Menurut Roonan, Departemen Pertahanan telah melakukan tindakan secara hati-hati saat melakukan uji operasional dan melakukan periode evaluasi secara teliti untuk memastikan kapal LHD mampu bertugas selama beberapa puluh tahun ke depan. Masih terlalu dini untuk menentukan masalah yang sebenarnya terjadi dan Departemen Pertahanan akan bekerja untuk mengetahui penyebab dan mengembangkan strategi perbaikan.
Kapal Perang HMAS Canberra ditugaskan pada bulan November 2014 dan HMAS Adelaide menyusul pada bulan Desember 2015, namun kedua kapal tersebut belum dinyatakan beroperasi penuh.
Kapal amfibi berbobot 27.500 ton ini didukung oleh dua mesin berkapasitas 11 megawatt dengan baling-baling ganda yang dipasang pada pod steerable yang dapat berputar 360 derajat, yang digerakkan oleh gabungan sistem diesel dan gas powerplant system.
Sistem propulsi unik yang fleksibel pada kapal LHD menjadikan kapal amfibi tersebut memiliki kemampuan manuver yang tinggi bila dibandingkan dengan kapal yang menggunakan sistem propulsi dipaku tetap. [ADBR]
Departemen Pertahanan Australia masih menyelidik isu tentang kendala pada mesin AZIPOD (Azimuthing Podded Drive) yang digunakan kapal perang LHD Australia – HMAS Canberra.
Isu tersebut pertama kali dilontarkan oleh wartawan Defence ABC, Andrew Green yang melaporkan kedua kapal LHD tidak dapat beroperasi setelah ditemukan masalah pada sistem propulsi kapal HMAS Canberra saat melakukan uji coba pertamanya bersama dengan helikopter Angkatan Laut dan Angkatan Darat di lepas pantai Queensland pada bulan Maret.
Sepertinya masalah pada sistem AZIPOD tetap belum terselesaikan, sebagaimana pemberitaan pada April di Daily Telegraph oleh Matthew Benns yang melaporkan “penyelidikan menemukan, perawatan dan penggantian minyak pelumas tidak dilakukan dengan benar”.
Laporan itu dibantah oleh Wakil Kepala Angkatan Laut Laksamana Muda Michael Noonan, yang menyatakan, Departemen Pertahanan telah memelihara dan mengoperasikan Kapal HMAS Canberra dan Adelaide sesuai dengan spesifikasi dari pembuat kapal, termasuk penggunaan minyak dan oli pelumas.
Menurut Roonan, Departemen Pertahanan telah melakukan tindakan secara hati-hati saat melakukan uji operasional dan melakukan periode evaluasi secara teliti untuk memastikan kapal LHD mampu bertugas selama beberapa puluh tahun ke depan. Masih terlalu dini untuk menentukan masalah yang sebenarnya terjadi dan Departemen Pertahanan akan bekerja untuk mengetahui penyebab dan mengembangkan strategi perbaikan.
Kapal Perang HMAS Canberra ditugaskan pada bulan November 2014 dan HMAS Adelaide menyusul pada bulan Desember 2015, namun kedua kapal tersebut belum dinyatakan beroperasi penuh.
Kapal amfibi berbobot 27.500 ton ini didukung oleh dua mesin berkapasitas 11 megawatt dengan baling-baling ganda yang dipasang pada pod steerable yang dapat berputar 360 derajat, yang digerakkan oleh gabungan sistem diesel dan gas powerplant system.
Sistem propulsi unik yang fleksibel pada kapal LHD menjadikan kapal amfibi tersebut memiliki kemampuan manuver yang tinggi bila dibandingkan dengan kapal yang menggunakan sistem propulsi dipaku tetap. [ADBR]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.