Caesar TNI AD☆
Sekjen Kementerian Pertahanan Letjen TNI Ediwan Prabowo menegaskan bisnis antara Indonesia dengan Prancis terkait alat utama sistem senjata (alutsista) tetap berjalan. Hubungan pertahanan dua negara diklaim tidak terpengaruh dengan eksekusi mati gembong narkoba yang juga diprotes Prancis.
"Sejauh ini Kementerian Pertahanan RI dengan Kementerian Pertahanan Prancis hubungannya baik," ujar Ediwan di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (28/4/2015).
Hubungan bisnis ini menurut Ediwan tetap berlangsung baik. Namun Kemhan akan tetap mengantisipasi adanya dampak bisnis senjata akibat eksekusi mati gembong narkoba. Seorang warga negara Prancis yakni Serge Areski Atlaoui juga masuk daftar eksekusi mati.
"Kita government to business. Bukan hanya government to government tapi juga government to business, di situ berlaku hukum bisnis juga," jelasnya.
Tapi bila kerjasama pembelian alutsista mendadak dihentikan, pemerintah akan menggugat dengan hukum kontrak bisnis yang sudah diteken dua negara.
"Antisipasi artinya kita mengambil langkah-langkah kalau kemungkinan sampai terburuk ada. Tapi harapan kita juga tidak ada, selama ini hubungan kita juga baik kok dengan Prancis, banyak kita kerjasama dengan Prancis," jelasnya.(tfn/fdn)
Sekjen Kementerian Pertahanan Letjen TNI Ediwan Prabowo menegaskan bisnis antara Indonesia dengan Prancis terkait alat utama sistem senjata (alutsista) tetap berjalan. Hubungan pertahanan dua negara diklaim tidak terpengaruh dengan eksekusi mati gembong narkoba yang juga diprotes Prancis.
"Sejauh ini Kementerian Pertahanan RI dengan Kementerian Pertahanan Prancis hubungannya baik," ujar Ediwan di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (28/4/2015).
Hubungan bisnis ini menurut Ediwan tetap berlangsung baik. Namun Kemhan akan tetap mengantisipasi adanya dampak bisnis senjata akibat eksekusi mati gembong narkoba. Seorang warga negara Prancis yakni Serge Areski Atlaoui juga masuk daftar eksekusi mati.
"Kita government to business. Bukan hanya government to government tapi juga government to business, di situ berlaku hukum bisnis juga," jelasnya.
Tapi bila kerjasama pembelian alutsista mendadak dihentikan, pemerintah akan menggugat dengan hukum kontrak bisnis yang sudah diteken dua negara.
"Antisipasi artinya kita mengambil langkah-langkah kalau kemungkinan sampai terburuk ada. Tapi harapan kita juga tidak ada, selama ini hubungan kita juga baik kok dengan Prancis, banyak kita kerjasama dengan Prancis," jelasnya.(tfn/fdn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.